882 IV-177. Cinderella

Dia terbangun dan mendapati ruang disisinya telah kosong. Menyadari suaminya tidak ada, Aruna mencoba meraih sesuatu di atas nakas dan mulai memainkannya.

Saat menemukan fokusnya kembali, dia menyadari lampu di langit-langit sudah mati. Pantas saja jika warna-warni yang disajikan telah menghilang, dan kini berganti cahaya matahari yang menyusup dari kaca jendela.

Matahari tak menyengat, ketika jarum jam yang ada di dinding menunjukkan pukul tiga sore. Ternyata, dia tertidur cukup lama. Melirik sejenak pada jendela, Aruna pikir dirinya perlu menyalakan televisi untuk membantu menyenangkan dirinya sendiri.

Kadang kala, menonton sesuatu secara acak di televisi tanpa tujuan terasa lebih menghibur, daripada menundukkan kepala dan berselancar di aplikasi-aplikasi handphone yang menyajikan segala hal yang kita inginkan dengan instan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter