446 III-62. Ini Kelakuan Hendra?

"Em. Itu, em.." Aruna tidak menemukan kosakata yang tepat untuk merangkai kebohongan berikutnya, "mommy maaf, saya.. saya minta maaf," hanya itu yang mampu Aruna lakukan seiring gerakan kepala menunduk. 

"Buat apa?" Gayatri tersenyum padanya. 

-Tunggu dia bisa tersenyum?- Aruna merasa ganjil dengan ekspresi Mommy Hendra. Ia adalah perempuan tanpa ekspresi, dan seharusnya ketika mengingat perjumpaan terakhir antara keduanya yang memilukan yakni Aruna sempat bersimpuh dihadapan sang mertua.  Wajarnya mommy Hendra tidak tersenyum. 

"Buat semuanya," Aruna mendekap erat buah dan kaleng hasil curiannya, tidak berani menatap Gayatri. 

"Susi siapkan makan untuk menantuku di teras samping," instruksi Gayatri mencengangkan. Sejak kapan dia bisa berkomunikasi dengan santai dan menunjukkan kepedulian yang hangat. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter