webnovel

pertemuan #1

Aku mengira bahwa ibu kota indonesia ini benar benar keras dan semuanya orang orang elit atau orang kaya, namun aku salah, dengan gampangnya menilai tanpa merasakan terlebih dahulu.

Sekolah hari ini begitu menakutkan aku kira manusia sama sama memiliki sopan santun etika atau etitude yang baik namun itupun salah semua dugaan yang aku pikirkan mengapa tak ada yang benar.

aku takut sekali dengan keadaan dimana semua orang harus merasa ketakutan dan mengekang anaknya untuk tidak pergi keluar atau berkomunikasi baik dengan orang lain. Apakah orangtua itu tak memiliki pemikiran bilamana ia membutuhkan seseorang kelak.

oh tidak ternyata hal inipun aku salah. Mengapa harus mengurangi komunikasi dengan orang yang belum kita kenal, ternyata itu untuk menjaga diri dari hal buruk yang sedang direncanakan manusia manusia jahat dimuka bumi. Mengapa orang orang ibukota tak memiliki etitude yang haik, karena ke waspadaan mereka meningkat tinggi karena takut hal aneh terjadi. Mengapa tak semua orang ibukota kaya, karena tidak semua orang cerdas, tidak semua orang rajin, bila ia kaya berarti ia pernah mengorbankan sesuatu deki meningkatkan harga diri atau derajat keluarhanya.

begitu lah yang ku tahu setelah.... kringgg... kringggggg.... Alarm handphone ku berbunyi pertanda sekolah hari ini segera dimulai. Ya tuhan astaga mengapa aku bisa telat terbangun ke sekolah, alarm ketiga kalinya berbunyi.

lari dan lari yang aku lakukan saat ini, entah apakah aku mampu mencapai sekolah dengan tepat waktu sedangkan sekarang sudah waktunya bel berbunyi, dan aku hanya memiliki 10 menit ke sekolah.

oh tuhan bantu aku, ayolah san ayo lari kencang lelahmu akan terbaar bila kau tak hermalas malasan, lelahmu akan menjadi kan kamu sukses suatu saat, kamu harus lulus dari smp lalu sma sederajat barulah kau bisa berkuliah cepatlah jangan malas jangan putus asa. "begitulah pemikiranku disepanjang jalan menuju sekolah".

pak..

pak...

pak...

Bapak plisss ijinkan aku masuk yah, janji esok aku akan tepat waktu aku tidak akan telat lagi aku akan datang setengah jam sebelum bel berbunyi, plisss pak. "begitulah aku memohon kepada satpam

satpan :"itu urusannya dengan guru bp yah neng🙂" senyum manis sibapak

aku :"hmm kenapa tidak dilolosin saja pak" memohon terus terusan

tiba tiba dibelakang aku terdapat suara bapak bapak juga, aku dengan sepontan menengok dan ternyata itu guru BPku, bapak soi

guru bp :"kamu telat, sama saya juga, yaudah pak buka dulu biar kita masuk bareng, kamu dihukum, saya juga menghukum diri saya sendiri karena sudah teledor, jadi kita dihukum bersamaan" ucapnya tanpa berhenti

diposisi ini aku hanya melihat dan tidak berkedip sedikitpun, karena aku kaget, ya ampun mengapa jalannya jadi begini, seakan akan darahku mengering dan tak mengalir.

dan saat aku melepas tatapanku saat itu yang tertuju kepada pak soi akhirnya aku bersalaman dan kita masuk ke sekolah berbarengan.

saat nya hukuman aku diberikan olehnya entah tentang membersihkan toilet atau menyapu halaman atau menyiram pot pot, bahkan bisa diberikan hukuman untuk membersihkan selokan atau saluran pembuangan air.

pak soi menatapku sambil melepas tasnya dan menaruhnya dibangku, akupu mengitunya, dan akhirnya dia memanggilku.

guru HP :"santi...." ucapnya dtar

aku :" iya pak..." dengan penuh perasaan takut aku menghampiri pak soi

Next chapter