1 Biasanya Cinta

Biiib... Biiib... Bunyi alarm dari handphone Cinta berbunyi dengan nyaring. Waktu menunjukkan pukul 5 pagi. Cinta segera membuka matanya, bangun dari pembaringannya, duduk di atas kasur empuk dengan seprai halus bermotif bunga ungu sakura, menguap dua kali. Setelah pulih terjaga dengan malas Cinta menyeret tubuhnya ke kamar mandi.

Air dingin mengguyur wajahnya, siraman air membawa kantuk yang melekat di wajah Cinta saat bangun tadi pagi. Selesai mandi, Cinta segera memakai baju kasual favoritnya, kaos hitam fit di badan yang menunjukkan lekuk tubuhnya yang molek dan jeans modis kekinian melekat pada kaki jenjangnya, sepatu sneaker putih dengan aplikasi pita keluaran terbaru dari merk terkenal Phanter.

Cinta selalu merasa bahwa dirinya adalah seorang yang biasa-biasa saja dikala sesungguhnya Cinta bertubuh langsing, cukup tinggi untuk ukuran perempuan Asia, sekitar 165 cm, dengan berat badan 50 kg, berkulit kuning langsat (bening bangeeet sampai pembuluh darahnya hampir terlihat), rambut lurus berwarna coklat tua alami tanpa cat rambut.

Wajah biasa Cinta, bola mata coklat agak muda tanpa softlens, bentuk matanya seperti buah almond, pipinya seperti buah persik ranum, dua lesung pipit menghias pipinya menambah manis wajahnya, alis Cinta bagus tanpa sentuhan sulam alis trend terkini, hidung ciri khas orang asia, mancung dengan cuping hidung agak besar namun pas berpadu di wajahnya, kulit wajah sehat tanpa jerawat.

Cinta mengulaskan liptint pink ke bibir mungil ranum miliknya, Cinta bergegas menuju ruang makan. Sampai di ruang makan, Cinta langsung duduk di sebelah Rose kakak tertuanya. Bunda sibuk mempersiapkan sarapan dibantu dengan 6 asisten rumah tangga.

Menu sarapan hari ini, Nasi Uduk Betawi. Di atas meja sudah tersaji nasi uduk sebakul, telur dadar suir semangkok besar, bawang goreng setopless besar, tahu tempe goreng satu piring besar, bakwan jagung satu piring besar, teri jengki kacang goreng sepiring besar, semur jengkol sepanci, semur kebo sepanci, dan pastinya tidak ketinggalan kerupuk bawang warna warni satu topless besar kesukaan ke-12 anaknya.

Ya... Cinta adalah bungsu dari ke-12 anak mama Cintya dan abah Sueb. Mama Cintya seorang berparas cantik, lembut namun cekatan. Paras cantik Cinta didapat dari mama Cintya, ketika masih perawan banyak yang bilang mama Cintya mirip Lidya Kando aktris kawakan di negara E. Untuk mempersunting mama Cintya, abah Sueb harus menang sayembara yang diadakan Keluarga Han yang terkenal tajir melintir di kota J.

Abah Sueb yang sudah mabuk kepayang alias jatuh cinta ketika pertama kali melihat mama Cintya, Abah langsung ikut mendaftar untuk memenangkan sayembara Keluarga Han. Untunglah cinta abah Sueb seperti kata pepatah "gayung bersambut", mama Cintya pun memiliki perasaan yang sama. Ketampanan abah Sueb juga tak tertandingi di kota B sebagai pemuda dari Keluarga Tohir yang tajir melintir.

Meja makan telah riuh dengan obrolan ke empat kakak cowok dan ke tujuh kakak cewek Cinta. Setiap pagi sudah pemandangan biasa melihat semua kakaknya berceloteh dan tertawa bersama. Abah Sueb duduk di ujung meja makan besar berbentuk oval, sesekali ia ikut terbahak mendengar celotehan dari kakak-kakak Cinta.

Selesai makan pagi, satu persatu kakak Cinta berpamitan kepada mama Cintya dan abah Sueb. Hanya tinggal Cinta yang masih duduk menikmati nasi uduk semur jengkol kesukaan Cinta. Abah memandang Cinta dengan penuh cinta. Cinta si bungsu adalah yang tercantik diantara semua anak perempuannya, tapi Cinta tak pernah menganggap dirinya cantik. Sungguh murni dan penuh energi positif ...

Abah Sueb berdiri, bersiap ke kantor, mama Cintya yang sudah duduk di sebelah kanan Abah, ikut berdiri dan mengikuti Abah ke pintu keluar rumah. Cinta ikut bergegas mengekor mama Cintya. Hari ini Cinta kuliah diantar Mang Karman supir pribadi Abah. Abah mencium kening mama Cintya dengan penuh cinta dan segera duduk di dalam mobil Alphara hitam keluaran terbaru. Cinta berpamitan kepada mama Cintya dengan cipika cipiki (cium pipi kanan cium pipi kiri).

Alphara hitam segera melesat meninggalkan kediaman kompleks elit pribadi keluarga Tohir. Ketentraman Cinta yang sibuk chatting dengan 'Group Gandaria', group Gandaria beranggotakan lima BFF (best friend forever) Cinta sejak dari SMA, terusik oleh suara abah Sueb,

"Kapan sidang skripsimu selesai, Cinta?" Cinta segera mengalihkan pandangannya, Cinta dengan sopan menjawab,

"Tiga bulan lagi Abah..."

"Bagus... Semuanya lancar?"

"Lancar semua abah. Ada apakah gerangan?"

Sungguh tidak biasanya abah bertanya, pikir Cinta.

"Nanti malam Abah akan bertemu dengan kakak angkat Abah, om Danil, BFF abah dari kota A. Kamu masih ingat dengan om Danil?"

"Hmmm, gak ingat tuh... Siapa ya Om Danil?"

"Gak masalah kalau Cinta tidak ingat. Nanti malam Cinta jemput Abah di kantor. Mang Karman hari ini tidak bisa lembur."

"Ok, seperti biasa kan ya Abah? Jam 8, Cinta ke kantor Abah ya..."

Cinta tahu Abah paling malam hanya sampai pkl. 8, Cinta pernah tanya kenapa Abah begitu, Abah bilang karena ia terlalu rindu sama mama Cintya (Oooouuu... So sweeet...).

Mobil berhenti di lobby kampus, Cinta bergegas turun dari mobil. Cinta memberi salam seraya mencium tangan Abah,

"Ok... See you Cinta..."

Abah mengusap lembut kepala Cinta dan mengecup kening Cinta sebelum ia turun dari mobil.

Cinta segera melangkah menyusuri jalan setapak menuju gedung Fakultas Pendidikan, Cinta segera ke ruangan dosen pembimbingnya, ibu Corrin. Selesai bimbingan skripsi, Cinta segera melesat ke kantin, sampai di kantin, empat teman BFF yang tergabung dalam Gandaria menikmati santap siang mereka.

Aling dan Wayan sedang asik menikmati batagor Mang Asep yang pedas mantap, Fatimah mengerjapkan mata nikmati rujak buah Mpok Karti, Cinta duduk di sebelah Fatimah, ikut mengerjap nikmat merasakan manis asam pedas rujak Mpok Karti.

Mereka makan sambil mendengarkan celoteh Jeana mengenai dosen pembimbingnya yang terkenal tampan dan jenius di Fakultas Komputer. Mata lentik Jeana berbinar-binar menceritakan jantungnya yang tidak berhenti berdegup kencang selama ia bimbingan skripsi.

Dosen pembimbing Jeana adalah seorang jenius di bidang IT. Dalam usia muda ia telah lulus Cum Caude dengan IP 4,0 namun yang paling terkenal adalah ketampananya serta sikap misterius sang dosen sehingga ia di juluki 'poker face'.

avataravatar
Next chapter