13 Thirtyth Story✧ ~ Tidur bersamanya?

Happy Reading♡

Brukkkk!!

Terdengar seseorang membanting pintu  dengan begitu kerasnya.

Mereka mulai memasuki satu persatu ruangan dirumah seseorang yang mereka datangi.

"Dia sudah tidak disini. Aku tidak bisa mencium keberadaannya" ujar orang itu

"Kalau begitu sekarang kita pergi dan laporkan kepada Lord Carl" jawab orang lainnya yang langsung melesat begitu kencang bagai hembusan angin.

Mereka adalah prajurit Carl. Dia menyuruh mereka untuk mencari keberadaan Rachel dirumahnya agar saat mereka menemukannya, mereka akan membawakan kepadanya secara langsung tanpa bersusah-susah berhadapan dengan Aldrich.

Sesampainya di istana Carl. Mereka langsung menemuinya dan menjelaskan apa yang mereka dapat dari rumah Rachel

"Bagaimana? Kalian menemukannya?" Tanya Carl kepada dua prajurit vampirnya

"Maaf Lord kami tidak bisa menemukannya  karena dia tidak berada di rumah itu dan hamba tidak bisa mencium keberadaannya sama sekali di sekitar sana" jawab salah satu dari mereka yang menundukkan kepala.

"Ohh jadi dia tidak berada disana? Baiklah sekarang kalian pergi dari hadapanku"

Mereka pun segera berbalik dan beranjak pergi dari sana. Carl yang telah menduga bahwa perempuan itu akan dibawa oleh Aldrich ternyata benar sesaat dia mengepalkan tangannya dengan begitu kuat.

"Ternyata dugaanku benar kau telah membawanya ke Kerajaan Valeroius Aldrich. Apa kau pikir jika aku akan takut lalu tidak akan mengejar mate kesayanganmu itu lagi? Hahaha tidak Aldrich. Tunggu saja aku akan membunuh mate mu itu" ujarnya dengan menampilkan smirk kejamnya.

.

Sang mentari perlahan - lahan mulai muncul menebarkan sinarnya yang begitu hangat dan terang. Tampak di sebuah kamar Kerajaan Valeroius Rachel masih tertidur dengan pulasnya hingga dirinya pun sedikit terbangun karena merasa diusik.

"Emm. Lepaskan!" ucapnya yang masih menutup matanya dengan rapat sambil menyingkirkan sesuatu. Tetapi sesuatu itu tidak menyingkir sama sekali.

Lalu dia pun membalikkan tubuhnya dengan mata yang masih tertutup. Sejenak dia merasa wajahnya perlahan diterpa deru nafas seseorang dan dirinya langsung membuka kelopak matanya untuk melihat itu.

"Apaaa!!!!!!!" Teriaknya yang begitu kencang lalu segera bangkit dari tidurnya

"K-kenapa kau disini haa? Kau macam-macam denganku Aldrich!!"

Aldrich yang ditanya oleh Rachel itu pun langsung menjawab

"Kenapa aku harus macam-macam denganmu?  Kita belum sah dihadapan orang banyak. Memangnya kau mau aku macam-macam denganmu?" Jawabnya yang masih menutup kelopak mata.

"Tidakk!!! Lalu kenapa kau disini haa?" Kata Rachel yang masih bertanya-tanya

"Ini kamarku jadi aku bebas disini" ujarnya yang mulai membuka mata lalu bangkit dari tidurnya.

"A-apa? Kamarmu?"

Aldrich pun beranjak dari kasur tempat tidurnya itu lalu melangkah masuk ke kamar mandi tanpa menjawab pertanyaan dari Rachel.

"Setelah ini para maid akan datang untuk mengurusmu jadi kau tetap disitu dan aku akan mandi" ucapnya sebelum memasuki kamar mandi.

Rachel hanya bisa terdiam dan diotaknya mulai muncul satu persatu pertanyaan.

"Apa tadi dia tidur bersamaku? Lalu dia memelukku saat tidur? Lalu..."

"Kau tidak usah bertanya kepada dirimu sendiri seperti itu. Dan satu lagi  semua pertanyaanmu itu benar" ucap Aldrich dari dalam kamar mandi karena mendengar ucapan Rachel yang bertanya didalam pikirannya sendiri.

Dia yang mendengar ucapan Aldrich dari dalam sana langsung terkejut sehingga dia pun mengacak ngacak rambut panjangnya yang terurai.

Setelah melakukan itu dia pun memandang seisi ruangan kamar Aldrich.

"Kamar ini ternyata besar sekali. Kenapa aku baru menyadarinya." Ucap Rachel yang beranjak dari tempat tidur.

"Woww! Di etalase ini ada mahkota? Sangat indah begitu berkilaunya. Lalu disini ada gaun perempuan? Apakah sebelumnya ada perempuan disini"

Dia mulai melangkah kembali kearah sebuah lukisan disampingnya karena matanya tertuju kearah lukisan yang begitu indah.

"Lukisan ini? Lelaki itu seperti Aldrich lalu siapa perempuan disampingnya kenapa wajahnya mirip sepertiku?" 

"Kenapa kau disitu!?" ucap Aldrich yang langsung mengagetkan Rachel

"Astagaa!! Kau kenapa kau selalu mengaget..." ujar Rachel yang belum selesai dan langsung berbalik dari Aldrich lalu menutup matanya.

Aldrich pun bingung karena tingkah laku Rachel yang langsung berbalik dari hadapannya dan menutup matanya itu.

"Kenapa kau menutup matamu?" Tanya Aldrich sambil mengusapkan handuk kering ke kepalanya yang basah karena terkena air.

"Segera pakai baju atasanmu! Apa kau tidak malu memperlihatkannya kepadaku?" ujar Rachel yang masih tetap menutup matanya.

Aldrich langsung mendekat ke arah Rachel lalu membalikkan kehadapannya. Dengan seketika dia pun terkejut tanpa sengaja tangan yang ia tutupkan ke matanya terlepas sehingga dia bisa melihat Aldrich.

Perlahan-lahan Rachel mulai memundurkan tubuhnya kebelakang untuk menjauh darinya tetapi  Aldrich malah melangkah maju mendekatinya.

Hingga Rachel pun terpojokkan karena dibelakangnya telah berada tembok yang menghalangi. Aldrich yang telah dekat ke arah Rachel langsung menempelkan kedua tangannya ke tembok untuk menghalanginya pergi dan menatapnya tanpa berpaling sekalipun.

Rachel yang melihat tatapan manik mata Aldrich terus tertuju padanya hanya terdiam.

"Kenapa dia terlihat sangat tampan dan tubuh sexynya!" Ucap Rachel yang terkagum didalam batinnya

Bagaimana Rachel tidak terkagum? Dia baru pertama kali melihat Aldrich setelah mandi dan beberapa titik air yang melewati lika liku garis tubuh sixpacknya itu menambah ketampanannya.

Sesaat Rachel langsung tersadar akan ucapan di dalam batinnya itu dan masih tetap terdiam tanpa berani beranjak sejengkal pun.

Dengan seketika Aldrich mulai memajukkan wajahnya tepat ke arah wajah Rachel. Dia yang merasa bahwa Aldrich akan mencium dirinya karena dia memajukkan wajahnya kearah nya dengan langsung kelopak matanya itu ditutup dengan rapat.

Dan kurang sedikit lagi bibirnya bersentuhan dengan bibir Rachel dia langsung berhenti lalu bibirnya mengulas seutas senyum.Beberapa detik Rachel pun langsung membuka matanya

"Hmmm" dehem Aldrich dengan tersenyum lalu pergi dari hadapan Rachel.

Dia pun segera membuang napasnya dalam-dalam sambil mengelus dadanya.

"Hufftt untung saja dia tidak melakukan apa yang kufikirkan itu"

Aldrich pun mengambil jubah kebesarannya sebagai pangeran Kerajaan Valeroius lalu memakai mahkotanya. Setelah itu dia langsung keluar dari kamar tanpa berbicara lagi dengan Rachel.

Sesaat para maid pun datang untuk membantu Rachel bersiap-siap.

"Kami akan membantumu mandi putri" ucap salah satu maid itu.

"A-apa? Tidak-tidak aku bisa mandi sendiri" ujar Rachel

"Baiklah putri. Sekarang putri ingin hamba menambahkan wewangian apa kedalam bak mandi?"

"Wewangian? Wewangian apa maksutnya" ucap Rachel yang bingung.

"Wewangian untuk membuat tubuhmu selalu harum putri" kata maid itu.

"Ohh aku ingin wewangian mawar saja. Apakah ada? Karena aku hanya suka mawar"

Maid itu pun langsung membawakan sebuah botol yang berisi cairan wewangian mawar yang di inginkan oleh Rachel lalu menuangkannya ke dalam bak mandi.

"Sudah saya siapkan disana Putri. Sekarang putri bisa mandi dengan nyaman" ujar maid tersebut sambil menundukkan kepala.

"Baiklah terima kasih" balas Rachel dengan senyuman lalu mulai memasuki kamar mandi itu dan membersihkan diri.

.

"Cukuppp!!! Sudahhh ku bilang cukuppp!!!!"

                               ♡

avataravatar
Next chapter