11 The Eleventh Story✧ ~ Kerajaan Valeroius

Happy Reading♡

Sepasang kelopak mata yang indah sedikit demi sedikit mulai terbuka setelah semalaman tertutup rapat. Menampilkan manik mata berwarna biru yang begitu jernihnya.

Seketika pemilik manik mata berwarna biru itu pun terkejut

"K-kamar siapa ini? Ini bukan kamarku"

ucapnya yang menoleh ke samping kanan dan kirinya

"A-aku dimana? Apakah vampir kemarin yang membawaku kesini?" timpalnya dengan panik

Dia pun beranjak dari kasur yang 2x lebih besar dari kasur miliknya. Dia langsung berlari kearah pintu untuk keluar dari kamar tetapi pintu itu terkunci sehingga dia langsung menggedornya dengan begitu keras

"Siapapun yang diluar tolong aku!!. Keluarkan aku dari sini!!"

Setelah berucap dengan begitu kerasnya Rachel mendengar seseorang mulai membuka pintu kamar.

Cklikkk...

Orang itu pun langsung memasuki kamar dan menutup pintu itu kembali.

"A-aldrich? K-kau? K-kenapa kau disini apakah ini di kamar vampir yang ingin membunuhku kemarin?" Ucapnya yang bingung saat melihat Aldrich ada di depannya.

Mendadak seseorang muncul dibelakang Rachel lalu memegang pundaknya.

"Hey!"

"Aaaaaa!!!" Jerit Rachel yang spontan langsung memeluk Aldrich.

"Kenapa kau berteriak? Aku John"

Rachel yang spontan memeluk Aldrich karena kaget langsung melepaskannya dan berperilaku seperti orang gugup.

"Eee aku h-hanya kaget saja" ucapnya sambil membenarkan sebilah rambutnya ke belakang telinga.

"Kau tidak usah takut Chel sekarang kau aman disini" ucap John

"Pergilah sekarang dari sini John" suruh Aldrich pada John

"Baiklah" setelah mengucapkan itu John pun langsung menghilang.

Mata Rachel yang melihat itu sangat terkejut karena John bisa menghilang entah kemana.

"K-kenapa John bisa menghilang seperti itu? Apakah vampir kemarin itu membawanya" ucap Rachel yang menunjuk ke arah tempat John menghilang sambil melihat ke arah Aldrich.

"Tidak Chel. Dia memang memiliki kekuatan seperti itu dan sekarang kau berada di kamar tamu Kerajaan"

Mendengar kata Kerajaan dari mulut Aldrich, Rachel pun terkejut kembali karena sungguh konyol baginya jika sekarang dia berada di Kerajaan.Kerajaan itu hanya ada di jaman dulu sekarang jaman yang modern hanya ada gedung-gedung tinggi bukan Kerajaan. Dan dia langsung melupakan pertanyaan tentang John yang memiliki kekuatan seperti itu.

"A-apa kau bilang? Kerajaan?"

"Iya. Ini Kerajaan Valeroius Kerajaannya ayahku dan aku adalah seorang pangeran"

Mendengar tambahan kata pangeran semakin membuat Rachel pusing hingga kini dirinya jatuh pingsan karena terlalu berfikir tentang semua yang di ucapkan Aldrich.

"Rachel kau kenapa buka matamu!!" Ucap Aldrich sambil menepuk ringan pipinya.

Tetapi dia tetap tidak bangun. Aldrich pun memanggil tabib kerajaan untuk melihat keadaan Rachel yang tiba-tiba jatuh pingsan setelah mendengar ucapan Aldrich.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Aldrich yang menampilkan wajah khawatir.

"Dia baik-baik saja malam nanti dia akan siuman. Dia hanya terlalu berpikir dengan keras sehingga membuatnya jatuh pingsan

Kalau begitu saya permisi Prince" ujar tabib itu sambil menunduk lalu meninggalkan kamar yang ditempati Rachel.

Aldrich hanya bisa memandang Rachel yang masih terbaring pingsan. sejenak dia berfikir dia merasa takut bahwa jika Rachel mengetahui jati dirinya maka dia tidak akan mau menerimanya.

"Apa kau tau Chel? Hmm aku takut bila kau meninggalkanku. Aku takut kau tidak bisa menerimaku tetapi suatu saat nanti jika kau mengetahui jati diriku dan kau tidak bisa menerimaku maka aku akan menerima keputusanmu" ucap Aldrich yang memikirkan hal itu

"Sekarang aku akan pergi. Kau akan tetap aman berada disini" timpal Aldrich yang mengelus puncak kepala Rachel lalu melesat keluar kamar meninggalkannya.

.

Malam pun tiba bulan purnama mulai menerangi seisi Kerajaan Valeroius. Rachel yang sedari tadi pingsan kini mulai siuman.

"Ehmm dimana aku?" ucapnya yang mulai bangun dari baringan dan memegang pelipisnya.

"A-aldrich apa kau disini?" Tanya Rachel

"Aldrich?" Panggil Rachel dengan menengok kanan kirinya.

Tetapi dia tidak menemukan keberadaan Aldrich di kamar itu. Tiba-tiba pintu kamar terbuka seketika Rachel terkejut dia fikir itu adalah vampir kemarin yang ingin membunuhnya ternyata bukan. Itu adalah seorang maid yang membawakan segelas air dan makanan untuk Rachel di atas nakas.

"K-kau siapa?" ucap Rachel sambil memegang selimut yang ia naikkan di setengah wajahnya.

"Kami adalah maid istana putri. Kami diperintahkan Prince Aldrich untuk membawakan makanan kepadamu jika kau telah sadar dan ternyata kau sudah tersadar" jawab maid itu dengan menundukkan kepala.

"Lalu sekarang Aldrich dimana?" Tanyanya pada maid

"Prince sedang berada di ruangan privasinya. Kalau begitu hamba mohon pamit putri"

Saat maid itu akan melangkah keluar Rachel pun menghentikkannya karena dia ingin mencari tau dia sekarang dimana dan apakah benar ucapan Aldrich bahwa ini Kerajaan.

"Ehhh tunggu!" Serunya

Seketika maid itu berhenti lalu berbalik ke arah Rachel.

"Ada apa putri?" Tanya maid itu

"Jangan panggil aku putri.. panggil Rachel saja" ucapnya yang risih karena mendengar kata putri yang selalu di ucapkan oleh maid itu.

"Maaf tuan putri. Tapi hamba tidak bisa memanggilmu begitu" jawab maid itu yang masih menunduk.

"Kenapa tidak bisa?"

"Karena kasta kita berbeda tuan putri. Aku adalah seorang maid yang hanya pelayan di Kerajaan ini sedangkan kau adalah mate dari Prince Aldrich yang berarti seorang putri" jelasnya

Rachel sekarang mengerti ketika mendengar penjelasan dari maid itu. Sehingga dia pun memutuskan sesuatu.

"Baiklah kalau begitu begini saja. Jika kau berdua denganku maka kau harus memanggil namaku saja" ucap Rachel yang memutuskan hal itu.

"Maaf tuan putri tapi..." ucapan maid itu pun langsung di potong oleh Rachel seketika.

"Tidak ada tapi-tapi an. Aku hanya ingin kau memanggil namaku saja ketika hanya berdua denganku. Sekarang duduklah disini" suruhnya

"Tidak tuan pu.. maksutku rachel" ucap maid yang sedikit takut.

"Ayolah"

Rachel langsung beranjak dari kasur lalu menarik tangan maid itu untuk duduk bersamanya.

"Sekarang katakan namamu siapa?" tanya Rachel padanya

"Namaku Evelyn" jawabnya

"Nama yang bagus. Baiklah Evelyn aku ingin bertanya apakah benar aku sekarang berada di Kerajaan?" ucap Rachel yang bingung sambil melihat semua isi ruangan kamar yang ditempatinya.

"Benar Rachel kau berada di Kerajaan Valeroius"

Ketika mendengar jawaban dari Evelyn Rachel langsung terdiam. Sejenak dia berfikir bahwa perkataan Aldrich benar bahwa dirinya sekarang berada di Kerajaan.

Dia pun mulai berdiri dari duduknya dan melangkah menuju jendela kamar. Dari jendela kamar itu dia bisa melihat semua dengan jelas di sisi kanan dan kiri Kerajaan hanya ada hutan belantara tetapi tidak jauh dari Kerajaan Rachel melihat adanya pemukiman penduduk.

"Lalu apakah..." ucapan Rachel seketika berhenti saat dia berbalik lalu melihat bahwa Evelyn tidak ada ditempatnya malah Aldrich yang sudah memujurkan badannya di kasur kamar itu.

.

"apa aku menciumnya? Apa tadi benar? Ohhh tidakk!!"

avataravatar
Next chapter