10 Tenth Story✧ ~ Membawanya

Happy Reading♡

Akhirnya mereka berdua sampai di rumah Rachel. Aldrich langsung membuka pintu rumahnya setelah memutar kunci di pintu itu.

Dia pun membaringkan Rachel di kasur kamarnya. Rachel yang tetap terdiam dan masih syok akan kejadian itu langsung bertanya pada Aldrich.

"A-aldrich dia itu s-siapa?" Tanya Rachel yang masih tetap ketakutan.

"Kau tidak usah takut Chel. Selama aku masih hidup atau pun mati aku akan selalu menjagamu. Tentang dia tidak usah kau fikirkan aku akan mengurusnya" ucap Aldrich.

Rachel mulai menampilkan raut wajah tenang karena ucapan Aldrich itu tetapi  masih tetap sedikit tersimpan rasa ketakutannya.

"Sekarang kau tidurlah aku akan pergi" ucapnya yang segera beranjak keluar.

"Jangan pergi Aldrich tetaplah disini. Aku takut jika nanti dia kemari lagi" ujar Rachel yang memegang tangan Aldrich sambil meneteskan air mata karena ketakutan.

Dia yang melihat tetesan air mata Rachel langsung mengusapnya. Dia tidak ingin mate nya ini menangis karena ketakutan.

"Baiklah aku akan tetap disini menemanimu aku tidak akan pergi kemana pun jadi jangan menangis lagi. Aku tidak suka jika kau meneteskan air mata ini"

"Sekarang tidurlah" timpalnya yang mulai menarik selimut untuk menutupi tubuh Rachel.

Saat itu juga perlahan-lahan Rachel mulai tertidur. Aldrich yang memperhatikkan itu sangat lah khawatir dengan keadaan Rachel jika nanti dia masih syok.

"John kemarilah" mindlink Aldrich kepada John melalui fikirannya

Seketika John pun muncul di kamar Rachel.

"Ada apa prince?" ucap John dengan menunduk

"Kau tidak usah menunduk padaku. Aku ingin kau jaga dia aku akan pergi sebentar"

Aldrich langsung melesat pergi setelah berucap kepada John untuk menjaga matenya.

John pun mulai mendekat kearah Rachel dan berkata

"Seandainya kau tau Chel. Aldrich menganggapmu sangatlah berharga untuknya. Semenjak kejadian itu dia menjadi dingin seperti yang kau lihat tetapi ketika dia menemukanmu dan kenyataan bahwa kau adalah matenya dia begitu senang"

"Dia sangatlah baik untukmu Chel" timpal John yang berbicara sendiri lalu menduduki kursi yang terletak di pojok ruangan kamar Rachel.

.

Dilain tempat di Kerajaan Versailes. Semua para maid serta prajurit mulai ketakutan mereka tidak berani untuk berbicara satu sama lain atau pun melakukan aktivitas karena Raja mereka yaitu Carl sedang begitu marahnya.

"Kenapaaa!!!! Kenapaaa aku tidak bisa membunuhnya!!!"

"Kurang sedikit. sedikit saja aku bisa membunuhnya dan membuat Aldrich hancur berantakan. Tetapi dia? Dia berhasil menyelamatkannya. Lihat saja Aldrich aku akan membalasmu lebih dari ini!!!!" ucap Carl dengan berteriak begitu kencangnya.

"Lord kau kenapa?" ucap seseorang yang langsung datang ke ruangan Carl.

Carl pun langsung mencekik orang itu dan mengangkatnya ke atas.

"Apa kau tau Hyde? Aku hampir saja membunuhnya. Membunuh mate Aldrich dengan taringku ini tetapi dia berhasil menyelamatkannya!!!" Ujar Carl yang langsung membanting Hyde ke tembok hingga menimbulkan sedikit retakan.

Hyde adalah tangan kanan dari Carl sehingga dia bisa berani langsung memasuki ruangannya jika itu orang lain maka orang itu akan menjadi debu seketika.

"Uhukkk.. uhukkk. Tidak apa L-lord kau bisa membunuhnya sewaktu-waktu anggap saja sekarang bukanlah keberuntunganmu" ucap Hyde dengan memegang lehernya yang sakit karena cekikan tangan Carl sambil terbatuk.

"Tapi aku ingin detik itu juga membunuhnya lalu dia datang dan menyelamatkannya!!"  ujar Carl yang telah duduk dikursi ruangannya.

"Kita akan menyusun rencana saja Lord untuk menculiknya kembali"

"Bukan kita Hyde!!! tapi aku yang akan menyusun rencanaku sendiri karena aku telah menemukan rencana itu" ucap Carl dengan smirk liciknya.

Beberapa menit setelah Aldrich pergi dirinya pun telah kembali lagi lalu bertanya kepada John tentang Rachel

"Apakah tadi dia terbangun John?"

"Tidak Prince" jawab John

Dengan langkah demi langkah Aldrich mulai mendekati Rachel. Tangannya pun diletakkan di puncak kepala Rachel lalu mengelusnya secara perlahan sambil tersenyum.

"Maaf prince. Jika Carl sudah berani berbuat itu kepada Rachel maka seterusnya Carl akan berusaha lagi untuk berbuat yang lebih" ujar John padanya

"Aku tau John. Dia tipikal orang yang tidak mudah menyerah jika keinginannya belum tercapai" jawab Aldrich yang mulai berdiri dan menyilangkan kedua tangannya

"Rachel sekarang akan selalu dalam bahaya John karena Carl sudah mengetahui bahwa dia adalah mateku" timpalnya

"Lalu sekarang bagaimana prince?" Tanya John dengan bingung.

Aldrich pun berbalik dan kembali melangkah duduk di samping Rachel yang terbaring tidur di kasurnya.

"Aku akan membawanya pergi!"

John yang mendengar itu langsung terkejut karena ucapan Aldrich

"M-membawanya pergi kemana Prince?"

"Ke Kerajaan Valeroius disana dia akan aman" ucapnya yang selalu menatap wajah Rachel

"Apakah itu tidak terlalu cepat Prince? Bagaimana jika nanti dia memberontak dan ingin keluar dari Kerajaan" ujar John yang khawatir

"Tidak akan John. Itu adalah tempat yang paling aman untuknya"

Dia pun langsung mengangkat tubuh Rachel yang masih tertidur dengan kedua tangannya. Menurut Aldrich tubuh Rachel hanyalah bagaikan sebuah kapas yang ringan sehingga dia dengan mudah mengangkatnya.

Setelah mengangkat tubuhnya dia langsung melesat pergi ke Kerajaan Valeroius bagaikan hembusan angin. John pun juga langsung melesat mengikuti Aldrich yang akan pergi ke Kerajaan.

.

"Dimana aku?"

avataravatar
Next chapter