7 Seventh Story✧ ~ Mereka

Happy Reading♡

Disebuah ruangan yang begitu gelap hanya terdapat beberapa lilin yang menerangi ruangan itu. Duduk lah seseorang lelaki yang bertanya kepada lawan bicaranya.

"Apakah kau membawa berita untukku?" Ucap lelaki itu dengan mengambil sebuah gelas yang berisi cairan merah pekat disampingnya lalu meminumnya

"Iya my lord.. Aldrich telah menemukan matenya dan sekarang dia berada didunia manusia" ujarnya yang memanggil lelaki itu dengan kata Lord.

"Baiklah. Kau harus tetap mengikutinya dimana pun dia berada tetapi jangan sampai dia mengetahui kalau kau telah mengikutinya jika dia mengetahuinya maka kau akan kuubah menjadi butiran debu"

Lawan bicara lelaki itu pun hanya bisa diam menunduk tanpa berani memandang wajah lelaki didepannya.

"Sekarang pergilah dari hadapanku" timpal lelaki itu

"Baik Lord  Carl" ujarnya lalu meninggalkan ruangan lelaki itu.

Ternyata dia adalah Carl seorang penguasa Kerajaan Versailes. Dia meminta lawan bicaranya tadi yang ternyata adalah seorang prajurit untuk mengikuti dimana pun Aldrich berada. Karena Carl akan memulai sebuah permainan yang mengejutkan untuk Aldrich.

"Kau sekarang telah menemukan matemu lagi Aldrich. Sedangkan disini aku menjadi orang yang sendiri."

Ucap Carl yang sangatlah marah dan sebuah gelas yang berisi cairan merah pekat di ditangannya itu seketika langsung pecah akibat Carl terlalu kuat menggenggamnya.

"Tak kan ku biarkan kau hidup bahagia dengan matemu sampai nanti Aldrich!"  timpal Carl dengan menampilkan smrik kejamnya.

"Astagaaa..." Ucap Rachel dengan suara yang begitu keras.

Seketika semua orang di perpustakaan pun langsung memandang ke arahnya. Dirinya mulai malu karena telah bersuara begitu keras dan sekarang dia menjadi pandangan semua orang di dalam perpustakaan ini.

"Hehehe maafkan aku. Maaf.." ujarnya sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

John yang melihat tingkah laku Rachel yang begitu malu langsung tertawa dengan lirih. Sedangkan Aldrich hanya tetap diam tanpa tertawa sedikitpun padahal di dalam dirinya dia juga  ingin tertawa karena tingkah laku matenya itu.

"Kenapa kau tertawa haa!! Gara-gara kalian aku menjadi bahan pandangan seisi perpustakaan ini" ucap Rachel dengan  marah.

"Kenapa kami? Kami hanya diam saja sedari tadi" ujar John dengan bingung.

"Kau masih bertanya kenapa kami? Ya memang karena kalian aku menjadi terkejut!"

"Dan kenapa kalian disini? Dimanapun aku berada kalian selalu ada. Apa kalian mengikutiku ha!!" timpal Rachel dengan tatapan curiga.

"Kenapa kami harus mengikutimu? Disini tempat umum jadi siapa pun bisa datang kemari" ucap Aldrich yang mulai ikut bicara

"Ishh.. dasar kalian terserahlah" ujar Rachel lalu kembali fokus ke buku yang dia baca tadi.

Dia pun mulai membalikkan halaman buku berikutnya dan melihat sebuah kata 'seorang mate akan selama-lamanya menjadi pasangannya jika salah satu diantara mereka memberontak maka orang itu akan musnah karena telah menentang takdir dari moongodes.'

"Kau sedang membaca apa Chel?" Tanya John kepada Rachel.

"Aku sedang membaca buku tentang seorang m-ma..."

"Kenapa kau harus tau apa yang ku baca? Ini urusanku" timpal Rachel.

"Aku hanya bertanya apa itu tidak boleh?"

"Baiklah.. aku sedang membaca buku tentang seorang mate. Karena aku penasaran"

John yang mendengar itu langsung terkejut termasuk Aldrich pun juga ikut terkejut mendengar ucapan Rachel.

"Kenapa kalian seperti terkejut? Aku membaca ini hanya penasaran saja karena dulu pria aneh itu memanggilku dengan kata mate. Tapi disini saat dijelaskan mate itu adalah pasangan V dan kata itu terpotong" ujar Rachel menampilkan raut wajah kecewanya lagi karena dia tidak bisa menemukan kata itu.

"Apa kalian tau? Terutama kau Aldrich! Kau yang memanggilku dengan kata mate itu. sebenarnya mate itu pasangan siapa ha? Apa kata potongan dari V itu adalah Vampir?"

Aldrich yang ditanyai oleh Rachel  dengan posisi tenangnya langsung menjawab tanpa menampilkan sedikit kegelisahan seperti John.

"i...." Ucapan Aldrich pun akhirnya terpotong karena John langsung membungkam mulut Aldrich dan menyela pembicaraannya

"T-tidak maksut dia tidak.." ujar John dengan tersenyum gelisah.

John pun langsung memindlink Aldrich agar dia tidak memberitahu Rachel bahwa memang benar mate itu adalah pasangan seorang vampir jika sekarang Aldrich memberitahunya maka Rachel akan panik dan berteriak karena dia telah mengobrol dengan dua vampir yang memiliki taring tajam.

"Benarkah itu Aldrich?" Tanya Rachel kepada Aldrich kembali.

"Iya" jawab Aldrich dengan singkat padat dan jelas dengan wajah datarnya tanpa tersenyum sedikit pun.

"Baiklah.. lalu V itu apa kalau bukan Vampir?" ucap Rachel dengan bingung

John yang masih gelisah langsung mengalihkan pembicaraan mereka agar Rachel tidak membicarakan tentang itu lagi.

"Apa setelah ini kau sibuk Chel?" Tanya John padanya

"Tidak. Memang kenapa?" Jawab Rachel

"Emm.. Aldrich ingin mengajakmu pergi makan karena mungkin tadi kau belum makan"

Aldrich pun langsung menampilkan wajah sinisnya ke arah John karena menyuruhnya makan bersama Rachel. John yang ditatap sinis oleh Aldrich hanya bisa meringis menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi.

Meskipun Aldrich menampilkan wajah sinisnya itu tetapi di dalam dirinya dia juga merasa senang karena bisa berdua dengan matenya yang telah lama dia tunggu.

"A-apaa..!! Aku makan bersama pria aneh ini? Tidak-tidak jika aku makan bersamanya mungkin aku tidak akan bisa menelan makananku itu karena melihat wajahnya yang datar saja tanpa sedikit pun tersenyum" ujar Rachel dengan menolak

"Please Rachel.. makan lah bersamanya" ucap John meyakinkan Rachel

"Baiklah. Tapi suruh dia tersenyum terlebih dahulu kepadaku"

"Ayo Aldrich tersenyumlah kepadanya"

Aldrich yang disuruh oleh John langsung marah karena dirinya tidak suka tersenyum semenjak kejadian waktu dulu.

"Kenapa aku harus tersenyum haa!! Jika kau tidak mau yasudah"

"Baiklah!!!!." Jawab Rachel yang juga kesal kepada Aldrich.

Dia pun langsung pergi dari tempat duduknya dan mengembalikkan buku tentang mate itu lalu keluar dari perpustakaan kota.

John langsung mulai kesal kepada Aldrich lalu berkata

"Kenapa kau tidak mau tersenyum Aldrich padahal itu sangatlah mudah.. lihat sekarang hal yang kuharapkan agar Rachel bisa lebih mengenalmu malah hancur berantakan."

"Hey John!! Jangan lupa batasanmu" ujar Aldrich yang juga mulai marah kepada John

"Hehehe maafkan aku prince" cengir John

"Tapi sekarang kejarlah dia prince agar kalian bisa lebih saling mengenal satu sama lain" pinta John kepada Aldrich

"Baiklah aku akan mengejarnya tapi jika nanti ini terjadi lagi dan kau menyuruhku tersenyum maka..."

John yang mengetahui perkataan Aldrich itu adalah ancaman langsung mengiyakannya.

"Iya prince aku tahu. Cepatlah kejar dia"

Aldrich pun langsung berlari keluar dari perpustakaan dan mengejar Rachel ternyata dia belum jauh pergi dari perpustakaan ini.

Ketika dia telah melihat Rachel dirinya langsung berteriak kepadanya

"RACHELLL!!!!!"

                                    ♡

avataravatar
Next chapter