9 Ninth Story✧ ~ Bahaya

Happy Reading♡

Matahari mulai terbenam sedikit demi sedikit di ufuk barat menampilkan cahayanya yang menyebar berwarna orange begitu sangat indah jika di pandang oleh mata setiap manusia.

"Hmm..sekarang sudah sore aku akan membersihkan diri terlebih dahulu lalu makan lagi karena perutku ini sudah mulai berdemo" ujar Rachel yang sedari tadi telah sampai di rumahnya dan duduk di ranjang kamar miliknya.

Lalu Aldrich yang telah mengantar Rachel langsung pergi kembali ke Kerajaan Valeroius menggunakan sebuah portal yang dia buat.

Setelah sampai di Kerajaan Valeroius dia mulai melangkah menuju ruang pribadinya. Saat akan menuju kesana dia berpapasan dengan beberapa maid serta para prajurit yang menunduk ketika melihatnya.

"Kenapa perasaanku tidak enak. Seperti akan terjadi sesuatu kepadanya" ucap Aldrich yang telah sampai diruangan pribadinya dan duduk dikursi miliknya.

"Hey!! kakak ku tersayang ter tampan dan ter dingin seperti es dikutub utara" ujar seseorang yang memasuki ruangan pribadi Aldrich.

Aldrich yang sudah tahu akan kehadiran adiknya yang bernama Louis itu langsung menoleh kearahnya dan menatap dengan tatapan membunuh.

"Baiklah kak. Aku hanya bercanda saja tentang kutub utara itu. Apakah kau tidak merindukan adikmu yang tampan dan manis ini?" ucap Louis dengan menaikkan alisnya lalu menurunkannya sambil tersenyum

Aldrich pun yang ditanya hanya diam lalu menolehkan kepalanya kembali ke depan.

"Ohh ayolah kak! Kita sudah 505 tahun tidak bertemu karena aku bersekolah di akademi. Apakah kau tidak rindu kepadaku sedikit saja?"

"Jangan ganggu aku Louis!" ucap Aldrich yang memperingatkan adiknya itu

Saat Louis akan mendekat ke arah Aldrich tiba-tiba kakinya tersandung  meja.

Dukkkk..

"Awww!! Sejak kapan disini ada meja. Awww kakiku" ringis Louis yang kesakitan.

"Yang salah bukan mejanya tetapi mata mu yang tidak melihat dengan jelas Louis" ucap seseorang yang mendadak muncul di ruangan Aldrich.

Louis yang mendengar itu langsung menoleh kearah sumber suara yang ternyata dia adalah John.

"Kau ini bagaimana John! Awww.. jelas-jelas meja ini yang salah kenapa mataku. Lihat mataku masih jernih lihatt!!.." ucap Louis yang membela dirinya sambil melebarkan matanya.

Seketika Louis pun langsung menghilangkan meja itu dari ruangan Aldrich dengan kekuatan cahaya biru yang dia jentikkan dari jarinya.

Louis memiliki kekuatan seperti itu karena dia mewarisi darah dari ibunya yaitu Ratu Melvy yang seorang Witch tetapi dia juga sedikit mewarisi darah dari ayahnya yaitu Raja Gerald. Sedangkan Aldrich mewarisi sepenuhnya darah Raja Gerald dan tidak memiliki kekuatan seorang Witch.

Raja Gerald Gracious dan Ratu Melvy Cyravia adalah dua kaum berbeda yang saling mencintai. Raja Gerald dulu adalah seorang pangeran vampir di Kerajaan Valeroius dan bertemu dengan Ratu Melvy yang dulu juga seorang putri Witch dari Kerajaan Exla hingga akhirnya mereka menikah dan memiliki dua orang anak laki-laki yang bernama Aldrich Brave Gracious dan Louis Brave Gracious.

"Aldrich aku mempunyai berita untukmu" ucap John

"Apa?"

"Carl akan menculik Rachel malam ini. Aku tahu itu karena mata - mata kita  memberitahu siasat Carl"

"Ternyata benar perasaanku bahwa akan ada sesuatu terjadi padanya"

Aldrich pun langsung berdiri dari kursinya dan mulai menuju ketempat Rachel berada. jika nanti Carl dengan berani menculiknya maka dia akan membunuh Carl detik itu juga.

Louis yang bingung karena pembicaraan mereka langsung bertanya pada John.

"John.. Rachel itu siapa? Kenapa kakak sangat mengkhawatirkannya" tanya Louis

"Apa kau tidak tau dia?" Jawab John

"Tidak.. memang siapa dia?"

"Dia adalah mate kakakmu sekarang"

Seketika Louis langsung terkejut atas jawaban John itu dan membalikkan badannya dari John

"A-apa mate kakak? Wahhhh!! kakak ku telah menemukannya tapi kenapa dia masih tetap dingin seperti es di kutub utara. Kenapa dia tidak menampilkan wajah senyum nya John?" Ujar Louis kebingungan.

"John? Kenapa kau tidak menjawa-b"

Ternyata John telah menghilang dari ruangan Aldrich setelah Aldrich pergi dari ruangan itu.

"Aishh.. Dia itu!! Padahal aku masih ada banyak pertanyaan untukknya tapi dia menghilang. Sudahlah aku akan pergi ke kamarku saja" ujar Louis yang melangkah keluar lalu menuju ke kamarnya.

"Hmm aku akan makan apa hari ini?" ucap Rachel yang mulai membuka pintu kulkas.

"A-apa? Stok makananku sudah habis. Aku akan membeli di supermarket sekarang" timpalnya yang langsung keluar dari rumah sambil membawa tas pink kesayangannya.

Dia pun berjalan melewati trotoar yang begitu sepi hanya tiga atau dua kendaraan saja yang lewat karena dia memilih jalan alternatif agar cepat sampai di supermarket.

Saat melewati sebuah gang yang begitu sepi tanpa ada seorang pun yang berlalu lalang. Rachel mulai menengok ke kanan kirinya karena takut dan was-was.

Tiba-tiba muncul seperti suara yang begitu keras. Dia mulai melihat ke arah sumber suara itu dengan rasa ketakutan.

Meonggg....

Ternyata itu hanyalah seekor kucing. Dirinya lega karena itu hewan bukan hantu atau apapun itu. Tetapi saat dia akan melanjutkan langkahnya mendadak di depannya telah berdiri seorang lelaki bertubuh tegap tinggi sedang memperhatikannya. Dia tidak tahu siapa orang itu karena kegelapan membuatnya tidak bisa melihat wajahnya secara jelas.

"K-kau s-siapa?" ucap Rachel

"Hahahaaa" tawa lelaki tersebut dengan begitu kerasnya.

Secara perlahan-lahan Rachel mulai memundurkan langkahnya. Lelaki itu juga mulai memajukan langkahnya mendekati Rachel. Tanpa disangka saat dia berjalan mundur dibelakangnya terdapat sebuah batu lalu dia pun terpeleset oleh batu itu sehingga kini dia terjatuh dan kakinya terkilir.

Rachel tetap berusaha memundurkan langkahnya meskipun dengan keadaan duduk karena kakinya terkilir. Hingga dia sekarang telah terpojokkan sebab dibelakangnya sekarang hanyalah tembok besar tinggi yang menjulang. Dia tidak bisa pergi kemana-mana lagi.

"Hmm.. kau matenya Aldrich bukan?"

"Aku akan membunuhmu secara perlahan-lahan dengan menghisap darahmu itu hingga kering sampai kau tidak bernyawa" timpalnya

Saat lelaki itu mulai menampakkan wajahnya sedikit di penerangan. Rachel langsung terkejut karena lelaki itu memiliki manik mata berwarna merah pekat dan muncul dua taring yang tajam di deretan giginya.

"A-apa k-kau v-vampir?"  Tanya Rachel padanya dengan ketakutan

"Iya. Aku adalah vampir dan aku akan membunuhmu" jawabnya

Lelaki itu langsung mendekat ke arah Rachel dia menyibakkan rambutnya yang menutupi leher ke arah samping bersiap akan menghisap darah Rachel hingga kering. Rachel pun hanya bisa pasrah jika ini adalah takdirnya dan dia akan mati di tangan vampir itu.

"CARLLLLL!!!!!!!"

Mendadak seseorang berteriak begitu kencangnya sambil berlari membuat lelaki itu menoleh.

"Aldrich!" ucap Rachel yang begitu senang ketika mengetahui bahwa itu suaranya dan dia akan menyelamatkannya

Dalam sekejap Aldrich telah berada tepat di depan Carl dan langsung membatingnya ke tembok.

Brukkkk...

Suara tabrakan yang begitu kerasnya antara tembok dan tubur Carl. Aldrich pun langsung mencekik leher Carl dengan begitu kuatnya.

"Kau telah berani menyentuh mateku. Aku tidak akan mengampunimu CARLLL!!!" ujar Aldrich yang begitu marah

"N-yawa dibayar n-yawa Aldrich" balas Carl yang mendadak langsung menghilang seperti asap putih setelah berucap itu.

Aldrich pun tidak mempedulikan hilangnya Carl karena dia pikir Carl pasti kembali ke Kerajaannya dan dia sekarang lebih mempedulikan keadaan Rachel. Dirinya langsung berbalik menuju ke arah Rachel yang sedang terduduk.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Aldrich padanya.

Rachel yang melihat raut wajah khawatir Aldrich langsung merasa bahwa dirinya itu memang begitu berharga untuk Aldrich. Dia pun langsung memeluk Aldrich dengan begitu eratnya.

Sesaat setelah dia tersadar bahwa dirinya memeluk Aldrich secara tidak sengaja dia melihat manik matanya yang berubah warna merah lalu kembali ke warna hitam.

"M-mata mu tadi berubah" ucap Rachel yang kebingungan.

"Kau tidak usah mempedulikan itu. Sekarang aku akan mengantarkanmu pulang" ucap Aldrich

Rachel mulai berdiri tetapi dia tidak kuat karena kakinya yang masih sakit sebab terkilir.

"Awww.. kakiku" ringisnya

"Kakimu terkilir?" Tanya Aldrich padanya

Rachel pun hanya mengangguk. Seketika Aldrich langsung menggendong Rachel di kedua tangannya. Dia yang langsung terkejut karena perlakuan Aldrich langsung melingkarkan kedua tangannya di leher Aldrich.

Mereka pun mulai melangkah keluar dari gang dengan Aldrich yang menggendong Rachel di kedua tangannya.

.

"Aku harus segera membawanya!"

                          ♡

avataravatar
Next chapter