19 BAB 20. PRIA IDAMAN LAIN

Sudah satu Minggu aku berada di Indonesia.Saat ini aku berada di Surabaya untuk mengecek proyek pembangunan gedung kantor yang sedang dibangun oleh ayah bekerja sama dengan pengusaha Surabaya.

Aku juga sudah mendatangi beberapa proyek pembangunan gedung yang sedang dilakukan oleh perusahaan ayah.

Kesibukan baruku sejenak membuat ku lupa sama Pipit.

Sebenarnya aku memang belum secara resmi bekerja di perusahaan ayah.Akupun tidak berniat untuk cepat-cepat masuk kantor.

Sebelum ngantor aku ingin tahu kondisi kantor dan proyek-proyek yang sedang dibangun.

setelah puas berjalan-jalan dari satu proyek ke proyek lain akupun berniat untuk kembali ke rumah.

Aku rindu Pipit.

Masih teringat jelas kelakuan konyolku yang membuat Pipit dan aku mencapai kenikmatan surga dunia.

Pengalaman pertamaku menggauli tubuh wanita sampai mencapai klimaks.Dan aku tahu itupun pengalaman pertama bagi Pipit.

Bercak darah yang menempel di sprei tempat tidur kami menjadi bukti kalau Pipit masih perawan.

Menjadi bukti kalau aku adalah pria pertama yang telah menyentuhnya.

Kalau ingat itu aku jadi senyum-senyum sendiri.

"Terimakasih sayang....."

"Karena kau telah menjaga dirimu dengan baik."Batinku.

Hari masih siang kuarahkan mobilku kearah kampus Pipit berharap gadis itu ada di sana.Aku berniat mengajaknya makan siang bersama sambil membicarakan tentang hubungan kami.Aku melirik jam ditangan ku , sudah jam 11.45 waktunya makan siang. Kupercepat laju mobil agar cepat sampai ke tempat tujuan.

Saat ini aku sudah berada di depan kampus. Kumatikan mobil dan bermaksud keluar dari mobil.

Ku sempatkan untuk melihat bayanganku di kaca spion sekedar melihat penampilan wajah dan Rambutku.

Sekilas aku melihat bayangan seorang gadis yang mirip Pipit. Ku perhatikan gadis itu dan memang itu adalah gadis.Aku tersenyum sendiri segera aku keluar dari mobil.

Sejenak aku tertegun menatap ke arah Pipit berada.Kuhentikan langkahku dan kupertajam pandanganku. Disana

aku melihat dia sedang berbincang dengan seorang pria. Mereka terlihat sangat

akrab. Kemudian mereka berjalan beriringan menuju ke sebuah motor yang diparkir tidak jauh dari tempat aku berdiri.Ku perhatikan keakraban mereka dari samping mobilku.Aku memang tidak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan, namun dari gesture tubuh mereka tampaknya mereka sudah kenal baik.

Laki-laki itu lalu mengambil motornya diikuti Pipit yang duduk membonceng Kuperhatikan laju motor yang membawa Pipit hingga bayangan nya menghilang dari pandangan. Aku kembali masuk kedalam mobil sambil membanting pintu pandanganku menjadi nanar.Aku hampir tidak percaya dengan apa yang aku lihat sendiri. Hatiku di bakar cemburu.

Harga diriku terasa di koyak.

"Pipit kau selingkuh..."

"Kau punya Pria Idaman Lain....."

Ucapku geram, Hati ku panas darah di tubuhku seakan bergejolak.

Bagaimana bisa Pipit bermain belakang dariku.

Dia sudah membohongiku.Aku sudah tertipu dengan kepolosannya.

Tidak aku sangka gadis sepolos Pipit ternyata menyimpan Pria Idaman Lain.

avataravatar
Next chapter