16 BAB 17. APA KAU AKAN KELUAR TANPA C ELANA DALAM

"Masss..... lepaskan aku...."ucapnya lirih.

"Apa kau tega meninggalkan aku dalam kondisi seperti ini?" tanya ku dengan suara berat.Kuusap sudut bibirnya dengan tangan kiriku sementara tangan kananku meremas bokongnya dengan lembut.

Pipit tidak berhenti bergerak, tubuhnya menggelinjang membuat hasrat ku semakin memuncak.Tubuhku terasa panas, darahku bergejolak.Aku menarik nafas panjang dan melepaskannya secara perlahan.

Ku sentuh bibir Pipit dengan bibirku.

"Bibirmu sungguh manis sayang....."

ucapku dengan suara yang semakin serak.

"Maassss......lepassss"terdengar suara serak Pipit yang membuat aku semakin gemas.Hasratku semakin tidak bisa kutahan

Kususupkan tangan kananku yang sedari tadi meremas bokongnya kedalam rok Pipit.Pipit memakai baju dress selutut dengan bagian rok yang melebar seperti payung..Itu memudahkan pergerakan tangan ku yang memang sedikit "nakal".

"Tenang sayang aku sedang berusaha untuk melepaskannya,"jawabku sambil kembali melumat bibir merahnya. Mendengar jawabanku yang konyol Pipit memukul-mukul dadaku dengan kedua tangannya.

Kutahan kepalanya dengan terus memperdalam ciuman liar ku.Perlahan aku merasa Pipit membalas ciumanku.

Walau masih malu-malu Pipit mencoba mengikuti gerakanku .

Tangannya ditautkan di pundakku sambil meremas rambutku perlahan.

Kumasukkan lidahku kedalam mulutnya dan mulai memilin lidahnya.

Sesekali kugigit lidah dan bibirnya untuk memancing hasrat Pipit.

Pipit mendesis dengan erangan yang ditahan.Tanpa ia sadari celana dalamnya sudah melorot di lantai.

Kulepas ciumanku beralih ke telinga Pipit. Kujilat-jilat sekitar telinga Pipit sambil sesekali memasukkan lidahku kedalam lubang telinganya.Kulihat Pipit mulai memejamkan matanya.

Aku tersenyum nakal semakin bersemangat membangkitkan gairah Pipit.Kususuri leher jenjang nya dengan ciuman-ciuman pendek sesekali aku menyesap dan mengigit lehernya hingga membentuk tanda merah.Kutinggalkan kiss-mark yang sangat banyak disitu.

Pipit menggigit bibirnya menahan dentuman birahinya yang mulai muncul.Kuhentikan kegiatan "nakal"ku

Kulepas pelukanku dan menatap wajahnya yang masih terpejam.

"Nampaknya kau sangat menikmatinya hmmmm..."Bisik nakalku sambil menyusupkan tanganku ke v*gina Pipit yang sudah basah.Ku usap V*gina Pipit yang sudah ditumbuhi bulu-bulu halus.

"Kau basah sayang...."

"Apa kau sudah tidak tahan hmmm..."

*Isssshh....DASAR KAU LELAKI CABUL....."Umpatnya sambil mendorong tubuhku dan berusaha lari keluar kamar.

"Haii....tungguu....."

"Apa kau mau keluar tanpa celana dalam"tegurku sambil menciumi celana dalam Pipit yang ada dalam genggaman tanganku.Wajah Pipit semakin memerah menatap tajam kearah wajahku.Dia menghentak-hentakkan kakinya sambil bergumam tidak jelas.

Senyumku semakin melebar sambil terus menciumi celana dalam Pipit.

Aroma khas dari kewanitaan Pipit membuat otak mesumku semakin menggila.

Pipit segera merebut celana dalamnya lalu berlari keluar meninggalkan aku sendiri.Aku tertawa melihat sikap Pipit yang terlihat lucu dan menggemaskan Kubiarkan dia pergi meninggalkan aku sendiri dengan senyum terkulum. Sebenarnya aku sendiri tidak tahu bagaimana aku bisa bertindak sekonyol ini.

Ini pertama kali aku menggoda wanita dengan cara yang vulgar.

Biasanya para wanitalah yang menggoda diriku dengan tubuh mereka yang seksi dan sentuhan mereka yang menyerempet daerah sensitifku.Aku bukan tidak tergoda.

Sebagai laki-laki normal pastinya akan sulit menahan hasrat yang terlanjur muncul.

Yah semenjak kegiatan panasku dengan Jasmine pada masa kuliah dulu membuatku mudah terangsang dengan tubuh wanita yang seksi.

Namun aku selalu mampu menahannya.

Aku selalu menolak mereka yang dengan sukarela menyerahkan tubuhnya untukku.

Tapi kali ini berbeda....

Kali ini akulah yang menginginkannya.

Disini akulah penggodanya.

avataravatar
Next chapter