13 BAB 14. KAU KAH ITU?"

Dengan gontai ku tinggalkan bandara sambil menarik koper bawaan ku.

Segera kubejalan menuju taksi online yang sudah aku pesan sebelumnya.

Sengaja aku tidak mengabari kepulanganku kepada keluargaku di rumah, Karena aku berencana untuk tidak langsung kembali ke rumah.

Malam ini aku berencana menginap di hotel.Ada beberapa tempat yang ingin aku kunjungi sebelum pulang ke rumah Aku berkeliling kota kelahiranku

mengenang kembali masa-masa aku tinggal di sini.Kukunjungi kampus tempat dulu aku belajar,kafe tempat kumpul dengan teman-teman, juga ke makam Pak Utomo ayah Pipit.

Satu hari penuh aku berkeliling kota kelahiranku.Tidak terasa hari sudah malam.Aku kembali ke hotel, rencananya aku baru akan kembali ke rumah esok pagi.Malam ini aku ingin bermalam di hotel saja.

Pagi menjelang.....

Sinar matahari sudah menerangi kamarku sejak tadi.Aku masih malas untuk bangun dari tempat tidurku.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan pagi.Perutku sudah terasa perih, terdengar suara gemerucuk tanda ingin segera di isi.

Aku bangkit dari tempat tidur, berjalan gontai menuju kamar mandi.

Segera aku bersihkan tubuhku dan merapikan penampilanku.Hari ini aku ingin berpakaian yang tidak terlalu resmi.Kupakai kemeja berwarna putih bergaris biru tipis dengan celana jeans

berwarna hitam dan sepatu kulit berwarna hitam pula. Rambutku yang pendek ku beri sedikit minyak rambut dan kusisir kebelakang.Sejenak kulihat penampilanku didepan cermin sambil menyemprotkan sedikit minyak wangi.

Setelah merasa rapi, Lalu aku berjalan menuju kafe yang ada di dalam hotel.

Suasana di dalam kafe tampak ramai.

Aku memilih duduk di kursi yang dekat dengan jendela.Letaknya yang mojok,

membuat aku bisa leluasa melihat kesegala arah termasuk keluar kafe.

Pelayanan menghampiri sambil membawa makanan yang memang sudah aku pesan.Satu cangkir kopi hitam dan sandwich ukuran sedang terhidang di hadapanku.

Ku nikmati sarapan pagi ku dengan memandang ke arah jalan yang ramai dengan lalu lalang orang dan kendaraan.

"Bayuu..."

"Kamu Bayu kaan.....?"

Tegur seorang wanita cantik yang berpakaian seksi.Bajunya yang kurang bahan dengan make-up yang sedikit tebal membuat penampilan wanita ini semakin aduhai.

"Apa kita saling kenal", Tanyaku menyelidik.Ku kerutkan keningku berusaha mengingat wajah cantik yang berada di depanku.

Wanita itu berjalan menghampiriku sambil menarik kursi yang ada di dekatku.Dia duduk di sebelahku dengan tangan diletakkan diatas pahaku.

"Apa kau benar sudah lupa padaku?"

Tanya wanita itu sambil terus mengusap-usap pahaku.Wajahnya dipasang wajah murung.

"Kau begitu mudah melupakan aku Bay..."

"Tapi aku tidak bisa melupakan kamu",

"Sepertinya kedekatan kita dulu tidak punya arti apa pun untukmu", Ucapnya dengan nada sedikit sedih.

Wajahnya yang nampak kecewa membuat aku merasa bersalah.

"Maaf... tapi aku benar-benar tidak mengenali anda.....", jawabku sambil berusaha menyingkirkan tangannya.

"Siapa namamu.....?"

"Mungkin aku akan ingat dirimu dari namamu", Ucapku sambil memandang wajah yang masih sulit kuingat.

"Yuli..."

"Apa kau masih ingat nama itu", tanyanya menuntut.

Aku terkejut, kutatap wajah didepan ku dengan tatapan menyelidik.

wajah cantik dengan make-up yang sedikit tebal sangat berbeda dengan penampilan Yuli yang dulu ku kenal.Belum lagi pakaiannya serta sifatnya agresifnya membuat aku tidak yakin kalau ini Yuli yang sama dengan Yuli yang pernah dekat denganku.

"Yuli... apa ini benar kau?"tanyaku hampir tak percaya.Wanita itu tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Penampilanmu sangat berubah....."

"Bagaimana aku bisa mengenalimu dengan penampilan seperti ini" ucapku membela diri.

Dia kembali tersenyum sambil menggenggam tanganku.

"Lama tak bertemu aku rindu padamu Bay...."

"Apa kau punya waktu untuk menemaniku hari ini?". tanya Yuli dengan tatapan nakal.

"Maaf Yul.... hari ini aku ada keperluan yang sangat penting".

"Menyesal sekali aku tidak bisa menemanimu", ucapku menghindar.

Sikap Yuli sangat agresif, berbeda dengan sikapnya waktu di kampus dulu.Aku sedikit merasa risih.

"Sepertinya aku harus segera pergi Yul",

"Menyesal sekali aku tidak bisa menemanimu lebih lama"

"Pesanlah sesuatu untuk sarapanmu biar nanti aku yang bayar."ucapku sambil memanggil pelayan.Aku meminta pelayanan untuk memasukkan tagihan Yuli kedalam bill ku.Aku tinggalkan Yuli dengan sedikit berbasa-basi.Aku berjalan cepat, tidak ingin lebih lama lagi ditempat itu.Ku tinggalkan Yuli yang masih menatapku seakan tidak percaya.

Mungkin buat sebagian orang akan berfikir kalau aku ini laki-laki bodoh atau munafik.

Aku justru mengabaikan wanita cantik yang dengan sukarela menawarkan dirinya untukku.Aku ini laki-laki normal yang tentu saja akan tergiur dengan penampilan para wanita cantik dengan pakaian yang minim.Hasratku sama dengan hasrat laki-laki normal lainnya.

Tapi aku rasa aku belum menjadi bajingan yang bisa mengumbar nafsuku disembarang tempat juga dengan sembarang wanita.

avataravatar
Next chapter