12 BAB 13. KEMBALI

Lima tahun telah berlalu

Aku telah menyelesaikan studi ku di Amerika sejak satu tahun yang lalu.

Aku tidak langsung kembali ke Indonesia setelah selesai masa kuliah.

Aku memilih untuk bekerja di Amerika, untuk menambah pengalaman.

Dan hari ini aku pulang.....

Aku telah kembali ke negara asalku

aku tidak tahu harus tertawa bahagia atau justru menangis menderita.

Pikiran ku kosong aku benar benar tidak tahu apa yang mau dan bisa kulakukan saat ini.Masih teringat jelas di ingatanku kejadian tujuh tahun yang lalu

Flashback on#

"Bay...besok kamu libur kuliah ya" ujar ayahku setengah memerintah

"Apa ada hal penting"tanyaku penasaran.

Ayahku menghela napas berat dengan wajah yang sulit untuk dibaca.

"Nanti kau juga tahu Bay apa maksud ayahmu...yang pasti semua ini adalah untuk kebaikanmu..."ujar ibuku sambil berjalan menghampiiri kami yang sedang sarapan.Ditangannya ada dua cangkir teh manis hangat.Dia meletakkan cangkir berisi teh manis itu dihadapan ku juga ayah lalu kemudian duduk di samping ayah.

"Bay kamu adalah satu-satunya anak ayah...ayah berharap kamu tidak akan mengecewakan ayah"ujar ayahku lagi dengan kalimat yang penuh maksud.Hanya pada saat itu aku tidak tahu apa maksud perkataannya.

" Besok aku ada kelas..."ujarku berusaha menolak.

"Hanya sehari saja...kau bisa minta ijin kan"ujar ibuku seperti tidak bisa ditolak.

kusudahi makanku kemudian ku minum teh manis ku.Sesaat aku diam sambil merapikan buku-buku yang tergeletak dimeja makan.

kumasukkan buku-buku itu kedalam tas ransel warna hitamku.Aku bangkit dari bangku dan kutinggalkan meja makan.

"Bayuu...jangan lupa besok"triakan ibuku terdengar jelas.Tapi aku enggan menghentikan langkahku.Aku pergi ke kampus dengan tidak semangat.

"Bay...lu kenapa sii..suntuk banget kayanya"tanya Roni salah satu teman karibku di kampus pada saat jam makan siang.

"Kayanya besok gue ga bisa masuk Ron..."

"Untuk masalah tugas besok gue minta maaf ga bisa ikut ngerjain,"

"Gue ada keperluan mendadak"ujarku datar

"Ya ellaah gue kira ada apa..."

"Santai aja Broo..rebes itu mah" ujar Roni sambil mendesis kepedasan.

Saat itu kami memang sedang menikmati bakso dari warung bakso pak Tarmin yang terkenal paling enak disekitaran kampus kami.

"Biar besok gue sama Edo yang cari bahan kita diskusikan lusa kalo lu dah rapih sama urusan lu"...toh kita masih ada waktu satu Minggu kaan"ucap Roni lagi sambil menyeruput es teh manisnya.sementara aku hanya mengaduk-aduk minumanku tanpa selera.Bakso pak Tarmin yang biasanya begitu lezat hari ini membuat aku tak bernafsu untuk menyantapnya.

"Tapi...sebenernya elu ada urusan apa si Bay...?"ko tumben dadakan".

Aku diam.sebenarnya aku sendiri tidak tahu apa yang direncanakan oleh kedua orang tuaku.Yang ku tahu ini menyangkut masa depanku.

aku bukan tak ingin tahu atau tak menanyakannya.

Tapi usahaku untuk mencari tahu sepertinya mengalami jalan buntu.

Mungkin satu-satunya hal yang bisa aku lakukan saat ini adalah bersabar menunggu besok.

teet...

teet.....

teet.....

Bel tanda pelajaran berakhir.

Kurapikan buku-bukuku langsung meninggalkan kampus.Sebenarnya aku ingin cepat sampai dirumah.

Berharap masih bisa mengorek keterangan dari ibuku tapi sepertinya aku harus membuang harapanku untuk cepat sampai rumah.

Kondisi jalan diIbukota pada saat jam pulang kantor sangat ramai.

Hampir semua jalur macet.

Tampak kendaraan roda dua dan roda empat memenuhi jalan.

Banyak kendaraan roda dua yang nekat masuk kejalur busway karena tak sabar menunggu antrian.

Kucoba mengusir jenuhku dengan mendengarkan musik dan membesarkan volume AC.

setelah 3jam terjebak macet akhirnya aku sampai juga di rumah.

Sebenarnya rumahku tidak terlalu jauh dari kampus.Kalo tidak macet aku hanya butuh waktu kurang dari satu jam untuk sampai.Tapi karena macet waktu tempuh bisa mulur sampe Berjam -jam.

ku parkirkan mobil Toyota Yaris ku di garasi kemudian berjalan menuju pintu utama.

Kucoba buka pintu yang ternyata terkunci.Kubuka pintu dengan memakai kunci cadangan yang selalu kubawa sambil mencoba menghubungi ibuku lewat ponselku.

"Hallo...Bu lagi dimana"Tanyaku begitu tersambung dengan ponsel ibu.

"Hay Bay...ibu sama ayah lagi diluar...ada keperluan penting.kamu langsung makan aja ya ga usah nunggu kami...jangan lupa sebelum makan, mandi dulu"suara ibuku terdengar datar.

kemudian suara sambungan telpon terputus.

"ah!! "kutarik napas dan kubuang dengan keras.Kulemparkan tubuhku keatas sofa panjang yang ada diruang tamu.kutengadahkan kepalaku dan kupejamkan mataku.Tak pernah aku dibuat sebingung ini oleh orangtuaku.Aku benar-benar dibuat bingung dan merasa bodoh.Apa yang sedang direncakan oleh orang tuaku.masadepan yang bagaimana yang sedang mereka bangun untukku". Kepalaku terasa pening dan nafsu makan kupun lenyap sudah.

Flashback off#

Itu adalah hari terakhir aku menyandang status lajang.

Karena esok harinya aku terpaksa menikahi seorang gadis kecil berusia 12 tahun.

Nadia Syafitri..... gadis yang baru saja lulus sekolah dasar.

Kami terpaksa menikahi demi memenuhi keinginan kedua orang tua kami.

"Pipit....."

"Bagaimana mana kabarmu sekarang"

"Masihkah kau menungguku"

"Atau sudah ada laki-laki lain di hatimu"Batinku.

Kutarik nafasku dengan berat, mengusir pikiran yang datang menghampiri.

avataravatar
Next chapter