11 BAB 12. LEMBARAN BARU

Massachusetts institute of technology

Amerika Serikat....

Disinilah aku saat ini.Aku berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru.

Ini bukan kali pertama aku datang ke negara ini,dulu aku dan keluarga pernah liburan ke sini.

Tapi situasinya sangat berbeda dengan saat ini.Dulu aku datang hanya untuk liburan itupun bersama ayah dan ibuku, jadi aku tidak perlu repot cari makan juga tidak perlu berbicara dengan orang asing.Aku cukup berbicara pada ibu atau ayah.

Jika aku perlu sesuatu aku tinggal minta sama mereka.

Tapi kali ini situasinya berbeda, Aku harus melakukan semuanya sendiri.

Mencari makan,mencari tempat laundry pakaian, membeli peralatan kampus dan lain sebagainya.Aku juga harus mau menyapa orang dilingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal sebagai bentuk kesopanan.

Kesibukan ku di kampus sedikit membuat aku lupa tentang Pipit.

Aku mulai mengenal banyak orang dan juga mulai dekat dengan seorang wanita.Elena nama gadis yang saat ini dekat dengan ku. Dia asli dari Amerika

Seorang gadis yang cantik dan pintar

Sikapnya yang terbuka dan lumayan

banyak bicara bisa mengimbangi aku yang pasif.Elena juga gadis yang cukup agresif layaknya gadis Amerika lainnya.Namun begitu dia sangat menghormati aku yang tidak suka pada seks bebas.Sebagai laki-laki dewasa aku tidak bisa memungkiri akan kebutuhan yang hanya bisa dipuaskan oleh sentuhan wanita.

Kehidupan di negara yang menganut seks bebas memang cukup membuat aku dilema.Namun begitu aku berusaha untuk tidak melampaui batasan.Aku juga menceritakan tentang status ku pada Elena.

Elena adalah gadis yang bisa membuat ku nyaman, dia satu-satunya orang yang bisa membuat aku berbicara dengan leluasa tanpa rasa tertekan.

Elena adalah pendengar yang baik.

Didepannya aku bisa bicara bebas tanpa rasa takut .

Selama ini aku memang banyak menyimpan rasa takut.

Takut ayah marah....

Takut ibu kecewa....

Takut maluin keluarga...

Takut nyakitin perasaan teman...

Dan rasa takut yang lain.Hal itu membuatku menjadi pribadi yang lebih memilih diam dan melakukan apa yang orang terdekatku inginkan.

Elena mendengarkan cerita ku tanpa menghakimi siapa pun.

Menurutnya aku layak bahagia dengan caraku sendiri.

Sudah saatnya aku tahu apa yang aku mau.Bukan hanya apa yang mereka mau.Aku mencoba membuka lembaran hidup baru dengan pribadi yang lebih positif.Menjadi pribadi yang lebih berani mengungkapkan isi hati.

Mengatakan iya untuk yang aku suka dan tidak untuk hal yang tidak aku suka.

avataravatar
Next chapter