1 Pulang kerumah

"Ul,kan kita bakal pulang kerumah masing masing nih kira kira kapan kita ketemu lagi ya?" Tanya Eshita sambil menutup buku yang dia baca

"Duhh es es Kita kan masih bisa video call" kata Ulfa sambil menutup lemarinya

"Udah udah tidur besok kita bakal pulang" ujar Ulfa

"Ihh,yaudah lu tidur duluan aja gua mau keluar nyari cemilan" pamit Eshita

"Eh tunggu,aku ikuttt" teriak Ulfa

"Hee pelan pelan nanti kamar sebelah kebangun loh" ucap Eshita sambil cemberut

.

.

Eshita dan Ulfa turun ke lantai bawah buat beli cemilan dan secara tidak sengaja mereka bertemu Hamda sama Dzaky

"Assalamualaikum ukhti" ucap Hamda dan Dzaky

"Waalaikumsalam akhi" balas Eshita dan Ulfa

"Wah wah,ada dua bidadari cantik turun dari tangga,pada mau kemana nih cantik?" Tanya Dzaky

"Eh lu ngegombalin cewe,gua bilangin Aisyah lu ye" ujar Hamda

"Eh jangan bilangin Aisyah lah nanti bisa berabe gua"

"Makannya jangan genit" ujar Hamda

"Anuu kita berdua permisi mau ke minimarket dulu ya, assalamualaikum" ucap Eshita

"Eh iya waalaikumsalam Eshita" jawab Hamda

"Eh tunggu Eshita,duh permisi ya ham,ky" berlari ke arah Eshita

"duh Eshita lu kenapa ninggalin gua sih?"

"Males aja gitu kalo ketemu Dzaky,hawanya pengen cubit dia habisnya dia cerewet banget"jawab Eshita

.

(Di minimarket)

"Eshita gua ke sebelah sana ya mau milih sabun sama parfum"

"Iya"

.

"Alhamdulillah masih ada satu KOKO KRUNCH"

saat tangan Eshita menyentuh Koko krunch ada tangan lain yang menyentuh Koko krunch nya juga

"Mas,yaudah buat mas nya aja" ucap Eshita

"Eh enggak usah mba,mba pasti lebih butuh saya bisa ambil yg lain" ucap mas mas nya

"Wah, terimakasih ya mas" ucap Eshita

"Iya mba" ucap mas masnya sambil melangkah pergi

"Kok tumben ada cowo yg mau ngalah ya?" Batin Eshita

"Heh Eshita,udah belom belanjanya?" Tanya Ulfa

"Eshita!"

"Heh"

"Eshita Maharani Putriii!" Teriak Ulfa

"Astaghfirullah Ulfa,di bilangin jangan teriak teriak" ucap Eshita

"Habisnya lu bengong"

"Dah ah yok bayar" ajak Eshita

(Di kamar)

"Eshita kok lu suka banget sih baca buku sejarah, gambar,ngelukis, fotografi, olahraga, balapan" tanya Ulfa

"Ya ga tau juga sih ul menurut gua itu yang bikin gua Bahagia gitu" jawab Eshita

(Bunyi nada dering hp)

"Eh bentar bentar Hamda tlfn" ucap Ulfa

"Assalamualaikum ul"

"Waalaikumsalam ham,ada apa ya?"

"ie teh bilangin ke Eshita gua nunggu dia di koridor di lantai 4"

"Tapi ham kita udah di kamar"

"Kalo enggak lu ke sini deh"

"Ga ah besok aja,lagi lu ribet banget sih ah"

"Mau martabak manis ga?"

"Eh iya iya otw"

/Telfon berakhir

"Ape,Hamda ngomong apaan?" Tanya Eshita

"Ga gapapa,lu disini bentar ya gua mau keluar dulu bentar ga lama kok" ucap Ulfa

"Hmm hati hati" ucap Eshita

"Siap"

(Koridor)

"Heh ngapain?" Tanya Ulfa

"Ini tolong kasih ke Eshita ya tapi taro di laci mejanya aja" jawab Hamda

"Terus buat gua mana?" Tanya Ulfa sambil mengulurkan tangannya

"Nih nih" sambil memberikan paket yang isinya Mabkhara,dupa Arab,sama martabak manis

"Maaci,tau aja lu gua suka wewangian" goda Ulfa

"Yaelah satu kampus juga tau kali kalo lu suka wewangian,udah udah gua mau balik ke kamar dulu,itu jangan lupa taro di lacinya Eshita, assalamualaikum" ucap Hamda

"Waalaikumsalam" jawab Ulfa

(Kamar)

"Ul,itu apaan?"

"Ini belanjaan gua,tadi mesen di online shop"

"Masa Dateng nya malem malem gini sih ul?"

"Anuuu gua- ah gua pake ojol jadi bisa Dateng 24 jam" ujar Ulfa dengan ragu ragu

"Oh emang lu beli apaan?" Tanya Eshita

"Banyak,nanti juga tau kok Esh"

"Oh yaudah,oh iya tadi Hamda nelfon lu kenapa sih?"

"Ini katanya dia kebanyakan beli martabak jadi,dia ngasih ke kita satu kotak buat berdua" jawab Ulfa

Eshita melanjutkan membaca bukunya

Sambil makan Koko krunch yang dia beli tadi

Hamda pov

"Eshita coba aja gua berani ngungkapin perasaan gua ke elu pasti sekarang kita udah jalan bareng nih,terus nanti gua kerja, sukses,terus kita nikah,gua jadi imam solat lu,terus kita punya anak" batin Hamda dalam lamunannya

"Heh ham,lu ngapain sih ngelamun kaya gitu?,biar apa sih?" Tanya Dzaky

"Serah gua lah mau ngelamun kek mau ngapain kek kan urusan gua"

"Iye tau urusan lu tapi ini udah malem,tidur bego"

"Rumahnya Eshita dimana sih?"

"Katanya sih di Jateng tapi ga tau dimana letaknya,emang napa sih?"

"oh iya lu punya nomornya Eshita ga?"

Dzaky ngasih nomornya Eshita ke Hamda tanpa sepengetahuan Eshita,

"Udah ah ul,gua mau tidur gua ngantuk banget ini"

"Iya sama,gua juga"

-Beberapa bulan kemudian-

"Eshita jangan lari kamuu!" Teriak para bandit

"Aku harus ngumpet dari mereka,ya allah" batin Eshita sambil berlari

"Eshitaaaa kemarilah Pegang tangan ku" ucap seseorang bertampang seperti ksatria

Eshita langsung berpegangan pada tangan kstaria tersebut dan menunggangi kuda

"Tenanglah kau akan aman bersama ku aku janji" ucah ksatria tersebut

"Terimakasih" ucap Eshita

Ksatria tersebut membawa Eshita ke suatu tempat seperti gubuk tua

"Ayo masuk kesini,ini tempat persembunyian ku 9 tahun yang lalu dan aku yakin ini masih nyaman di tempatin" ucap kstaria tersebut

Eshita dan ksatria tersebut masuk kedalam gubuk itu dan gak lama kemudian Eshita mendengar ada orang yang memanggil dia dari luar

"Eshita keluar sekarang,aku tau kamu di dalam bersama pengkhianat itu" ucap para bandit dari luar

"Pengkhianat?" Sambil menatap kstaria tersebut

"Iya aku telah mengkhianati mereka,9 tahun yang lalu dan aku melarikan diri dari mereka" jelasnya

"ssttt diem,kamu berdarah,anak panahnya mengenai tubuhmu,saat mereka memanah mu?"

"Iya bener,bisa kah kamu melepaskan anak panahnya?" Pinta ksatria tersebut

Eshita melepaskan anak panah nya dan darah yang keluar semakin banyak,

"Eshita terimakasih telah menolong ku dan maaf setelah ini aku tidak bisa menjaga m-"

Tiba tiba para bandit masuk dan mengayunkan pedangnya ke arah ksatria tersebut,tapi yang kena pedangnya Eshita,karena Eshita melindungi ksatria tersebut dengan memeluknya

.

.

"Eshita bangun,udah pagi ini"

"Eshita ayo bangun ihhh"

"Ul ksatria nya mana,banditnya dimana?" Tanya Eshita dengan terburu buru

"Aduh Eshita,lu mimpi doang,ayo bangun sholat subuh"

"Alhamdulillah cuma mimpi"

Dan saat Eshita mau ngambil kunci lemarinya di laci

Tiba tiba ia menemukan kotak kecil

"Loh ini kotak apaan kok ada di laci gua sih, perasaan semalem kagak ada" Batin Eshita

avataravatar
Next chapter