webnovel

Ngambek

Hari Senin pun tiba, saatnya anak-anak kembali aktivitas disekolah. Untuk belajar. Memang anak-anak paling tidak suka hari Senin.

Dimana hari ini MONSTER DAY bagi mereka. Bagaimana tidak? Hari pertama masuk sudah upacara saja.

"Alyssa bangun nak, udah jam setengah tujuh abang aja udah berangkat" kata seseorang diluar sana. Ya, itu mama dari Alyssa.

Alyssa pun melonjak kaget dari tempat tidur. Ya gimana tidak kaget coba? Setengah jam lagi bel masuk sudah berbunyi disekolahnya. Dan dia baru bangun dari masa masa indahnya.

"OMG" saat dia melihat jam diatas nakas miliknya

Pukul 06:35

Padahal ritualnya saja memakan waktu satu jam?

Dia pun bergegas ke kamar mandi dan sekitar tiga puluh menitan dia baru selesai dari aktivitas nya itu. Ya dia sangat terburu-buru makanya cuma setengah jam ritualnya.

Dia pun bergegas turun tangga dan berpamitan kepada orang tuanya.

"Ma, pa Alyssa langsung aja ya ini usah telat. Bye ma,pa" ucap Alyssa yang langsung keluar dari rumah.

"Ayok non" ucap pak Komang, supir pribadi stefanny

"Ayok pak Lisa udah terlambat banget nih. Cepat yah pak jalannya" ucap Lisa panik dan langsung masuk kedalam mobil. Tanpa dibukakan pintu sopir Lisa, ya Lisa memang tidak suka dibukakan pintu.

Pukul 07:15 menit. Alyssa baru sampai dari sekolahnya. Ya dia sudah terlambat lima belas menit.

Dan upacara sudah dimulai sedari tadi.

OMG telat lagi telat lagi batin Alyssa

Alyssa pun langsung bergegas mengikuti barisan murid murid.

Satu langkah

Dua langkah

Tiga langkah.

Ada seseorang yang mencekal lengan Alyssa.

"Kamu telat kan? Ikut saya." kata seseorang yang mencekal lengan Alyssa.

Iya, itu adalah pak Satria. Guru Olahraga, kebetulan hari ini dia bertugas buat mantau anak-anak yang kena hukuman.

Alyssa pun mengikuti pak Satria dari belakang. Dan pak Satria pun berhenti ditempat.

ALYSSA POV

"Kamu baris disitu." suruh pak Sat.

"Disini pak?" ucap gue sedikit kaget. Gimana engga kaget? Tempat dimana gue berdiri ini adalah posisi depan barisan upacara. Jadi setiap sorotan mata murid murid yang upacara tertuju pada tempat ini. Mana tidak ada murid yang telat lagi.

Kudengar bisik bisik dari sebrang sana.

"Eh eh itu kan gebetan kak Rai? Ih cewek kok telat"ucapnya

"Iyah denger dengar keluarga Alexander dia. Anak dari orang terkaya nomer lima seindo. Mentang-mentang orkay jadi sok gitu" ucap teman disampingnya

Gue pun mendegus kesal. Panas, malu, capek campur aduk. Tiba tiba pak Satria datang menghampiri ku dan membawa satu murid cowok dibelakangnya. Nampaknya dia memiliki nasib sama sepertiku. Terlambat.

Tunggu tunggu, kak Rai? Batin gue

"Kamu baris disamping Alyssa" ucap pak satria lalu pak Satria meninggalkan kami.

Gue pun melihat dia dari atas sampai bawah. Gue kaget, bener bener kaget. Gimana ga coba? Dia kan OSIS? kok bisa telat?

"Kenapa ??" ucap dia tanpa melirikku sama sekali.

"Eng- gak papa kak heheh" ucap gue cengengesan.

Gue pun masih bingung kenapa dia bisa telat. Akhirnya sifat kepo gue keluar.

"Kak Rai kenapa bisa telat?" tanya gue

"Gue masuk jam tujuh lebih dua puluh menit" ucap dia

"Iya tau kak, alasannya kak" ucap gue menegaskan

"Ya gue masuk lebih dari bel masuk" ucap dia sekilas melirik gue.

Omaigat. Jambulnyaaah :3 Matanya coklat awesome. Hidungnya macung alami uh menambah kesan kecenya adalah dia selalu mempunyai style kekinian.

"Ah tau ah" gue pun memanyunkan bibir dan memalingkan wajah gue.

"Tadi nganterin mama kepasar dulu" ucap dia melanjutkan

"Oh" ucap gue berohria. Sedikit pembalasan waktu lalu membalas line gue oh. Rasain tuh kak Rai gimana dibales gitu.

Upacara pun selesai. Dan kami menunggu pak Satria atas konfirmasi hukuman.

"Setelah ini kalian bersihin perpus ya" ucap pak Satria menyuruh dan langsung pergi.

Astaga? Gak cukup apa baris didepan lapangan upacara sampai digunjing anak-anak ini suruh bersihin perpus? Batin gue.

Kak Rai pun pergi meninggalkan aku yang masih berdiri ditempatku tadi. Dan aku pun tak kuat mendiamkannya.

"Kak Raiii" teriak gue spontan

Dia pun berhenti dan membalik badannya ke arah gue. Tanpa satu kata yang terlontar dari mulutnya gue pun berteriak lagi.

"Kak Rai kemana? Kita masih kena hukuman" ucap gue sedikit berteriak. Ya karena jarak gue dan kak Rai sedikit jauh

"Perpus" tanpa babibubebo dia berjalan melangkahkan kakinya lagi.

Ih kan gue gatau ya perpus dimana batin gue

"Tunggu kak Rai" teriakku lagi dan berlari kearahnya.

Saat sudah sejajar dengan langkahnya gue pun berjalan biasa.

Aku dan kak Rai sudah sampai di perpus.

"Lo ujung kiri gue ujung kanan" dia pun bergegas pergi kearah ujung kanan. Ya sesuai kesepakatan tadi.

Aku pun berjalan kearah ujung kiri. Membersihkan celah-celah perpus.

Debu! Membuat hidungku gatal!

"Selesai" celetuk gue.

"Kak Rai" ucap gue

Tak ada jawaban.

"Kak....." ucap gue.

"Kak Rai jangan bercanda deh" ucap gue penuh curiga.

Aku pun menghampiri ujung kanan yang tadi sedang dibersihkan kak Rai.

"Kak.." ucap mata gue yang mulai berbinar.

Tak ada orang.

"Kakak jangan bercanda deh" ucap gue yang kini sesenggukan.

Iya selain bawel aku memang orangnya penakut.

Aku pun duduk bersandar di rak rak buku sambil sesenggukan dan meneteskan air mata.

Suara hentakan kaki mendekati ku dan membawa dua botol minuman.

"Eh lo kenapa?" ucap kak Rai

Aku pun reflek memeluk kak Raihan.

"Kak Rai jahat! Aku ditinggal sendiri disini!" ucap aku sesenggukan

"Yaudah keluar yuk" ucap dia.

Dan hanya gue jawab dengan anggukan.

Setelah aku dan kak Rai keluar aku pum mencekal tangannya.

"Ingat kak Rai! Aku masih marah sama kak Rai! Oke jangan hubungi Lisa lagi ya memang kak Rai ga pernah hubungin Lisa sih tapi Lisa masih ngambek sama kak Rai. Bye!" ucap gue melepas tangannya dan langsung pergi. Meninggal kan kak Rai yang masih memantung disana.

Aku pun masuk kekelas ku. 10 ipa 2. Dan langsung duduk dibangku ku yang sudah diduduki oleh Stella yang sibuk memainkan HPnya.

Dia tidak menyadari kehadiranku. Masih sibuk dengan hapenya.

"Stell" ucap ku memulai

"Hmm" ucapnya sambil sibuk mengetik dilayar handphonenya.

"Masa ya gue tadi kan telat nah gue dikasih hukuman sama pak sat bersihin perpus kan. Nah ternyata kak Rai juga telat. Yang telat cuma kita berdua. Nah kak Rai misahin ujung kiri gue bersihin ujung kanan kak Rai bersihin. Nah gue panggil dia setelah gue selesai ngerjain ternyata dia udah gada di perpus sungguh menyebalkan sekali kan dia Stell masa gue ditinggal diperpus sendirian." ucap gue curhat panjang lebar.

Tak ada jawaban dari Stella. Aku pun meliriknya. Benar sekali, dia masih sibuk dengan HPnya.

"Stel"ucap gue

"Stella" lanjut gue menyenggol lengannya.

"Eh iya apa, Sa?" ucap stella.

"Au ah lo dicurhatin panjang lebar ga gubris . Cabut aja ke kantin. Bye!" ucap gue langsung pergi. Karena emang ini udah jam istirahat. Bel pun sudah berdering

"Eh ikut , Sa" ucap dia dibalik sana. Tanpa ku hiraukan.

Aku pun memilih meja no 6 meja paling 

pojok iya karena takutnya jika dimeja no 5 duduk satu meja lagi sama kak Rai. Aku kan masih ngambek sama dia.

Kantin masih sangat sepi sekali, mengingat waktu bel gue langsung cabut.

Dan setelah gue duduk. Stella menghampiri ku. Duduk dihadapanku.

"Ih lo gada tunggu-tungguan capek tau hos hos" ucap dia masih ngos-ngosan.

"Makanya jangan main HP mulu guenya dikacangin. " ucap gue

Dia masih sibuk saja mengetik hapenya

"Pesen apa, Stel?" ucap gue bertanya.

Dia pun menghentikan aktivitasnya.

"Bakso satu sama jus alpuket satu" ucap dia.

Aku pun langsung melangkahkan kaki pergi untuk memesannya. Setelah gue melangkahkan kaki Stella lagi-lagi melanjutkan aktivitasnya. Menatap layar smartphone nya.

Setelah memesan, aku pun duduk di mejaku semula. Yang ku lihat dari kejauhan stella masih berkutik dengan smartphone nya itu.

Setelah aku duduk, pesananku datang. Iya cepat, setelah memesan, gue ketoilet dulu.

Pak Asep pun meletakan makanan yang sudah kami pesan kemeja.

"Makasih pak" ucapku tersenyum kepada pak Asep yang hanya dijawab anggukan oleh pak Asep.

Aku pun langsung melahap makanan yang sedangku pesan ini, es jeruk dan mie ayam.

Satu lahap

Dua lahap

Dan

Lima lahap

Ku perhatikan stella sedari tadi masih saja menatap layar handphonenya tanpa sesekali melirik makanannya itu.

"Stell makan dong stel" ucap gue kesel

"Bentar nunggu dia" ucap dia.

What dia? Kak Rio dong? Jadi kambing conge lagi? Sungguh betapa malangnya nasib raisa ini batin gue

Suara hentakan kaki menghampiri kita. Dua cowok menghampiri kita. 

Yang pasti sudah kuduga salah satunya kak Rio.

"Hay hon" ucap kak Rio langsung mencium pipi kanan Stella.

"Ih kamu lama banget keburu makanan aku dingin" ucap Stella mengambek kecil

"Iya deh maaf" ucap kak Rio

"Kak Rohan mana?kok cuma kak Rai?" ucap Stella.

What kak Rai? Jadi yang berdiri disebelah gue ini? Kak Rai parfumnya eh inget stef kamu lagi ngambek sm dia batin gue

"Rohan ngapel " ucap kak Rio singkat

Kak rio langsung duduk disamping stella. Dan otomatis yang berdiri disamping gue ini kak Rai.

Gue pun memberhentikan aktivitas makan gue dan berpamitan kepada stella ya emang gue lagi ngambek sama kak r

Rai. Gak mau dekat dekat dengannya.

"Stell kekelas duluan, udah gak napsu" ucap gue sambil memasang wajah kesal.

Stella hanya melihat gue bingung dan saat gue melangkah.

"Hati hati, Sa" ucap dia dibalik sana

Dan hanyaku balas dengan anggukan saja.

RAIHAN POV

Saat mengetahui keberadaan ku. Alyssa langsung menghentikan aktivitas makannya dan langsung berdiri dan beranjak pergi.

Mengapa dia?

Oh soal diperpus batin gue

Itu anak bisa marah sama gue? Gue kira cuma bercanda. Gak enak juga sih gabisa dengerin bawelannya, cemprengnya.

"Woi Rai lo kenapa?" ucap rio membuyarkan lamunanku.

"Gak papa gue ga napsu" ucap gue kepadanya cuek

"Gue balik" lanjut gue langsung beranjak pergi.

"Lah makanan lo?" ucap rio dibalik sana

Gue pun menghentikan langkah kaki gue membalik badan.

"Makan aja, udah gue bayar" ucap gue berjalan pergi lagi.

Gue pun kembali dikelas gue 11 ipa 1.