15 Paranormal.

"Azka kamu dari mana aja, aku nyariin kamu tau." ucap zeira setibanya azka muncul di depan wajahnya.

"Maaf, tadi aku lagi nyari angin sebentar." jawab azka berbohong dengan kejadian yang tadi, agar zeira tidak bertambah kesal dengan kakaknya sendiri.

Dokter zein memotong pembicaraan azka dan zeira dengan menanyakan permasalahan yang menimpa diri zeira, "Kejadiannya seperti apa sih, kenapa zeira bisa kerasukan dua kali?"

"Saya juga kurang paham dok, karena saya sama dia kan beda kelas, nah temen saya itu manggil saya pas dia udah kesurupan, dan syukurnya saya bisa ngeluarin makhluk itu." jawab azka masih belum mengerti kejadian yang sesungguhnya.

"Oh, begitu," ucap dokter zein, tiba-tiba menawarkan jasa paranormal untuk mengecek keadaan zeira yang sesungguhnya, "Apa mau saya panggilkan paranormal, biar zeira saat sekolah gak bisa kerasukan?"

Ucapan dokter zein membuat azka bingung dengan diri dokter zein, "Hm... tidak perlu dok, saya yakin makhluk itu cuma numpang lewat saja."

"Tapi sepertinya tidak, sepertinya makhluk itu membutuhkan tuan baru." jawabnya sangat mendesak.

Jawaban dokter zein membuat azka semakin bingung, "Bagaimana dokter bisa tau kebenarannya peristiwa itu, kan dokter tidak ada di sana?" lalu azka melanjutkan pembicaraannya dan menyuruh dokter zein untuk tidak terlalu ikut campur, "ah sudahlah dok, lupakan saja, saya tidak akan membiarkan zeira kerasukan kembali, itu saja juga sudah cukup." ucap azka menenangkan dokter zein yang kelihatannya sangat khawatir dengan kondisi zeira.

Tok...tok...tok...

Tiba-tiba seseorang lelaki paruh baya memasuki kamar zeira dan mencari zeira, "Permisi, apakah di sini ada yang bernama Zeira Zakeisha?"

"Ugh..." kaget zeira sambil menatap orang yang berjubah hitam itu, dan langsung menjawab pertanyaannya dengan sedikit keraguan, "Saya Zeira Zakeisha, ada perlu apa ya pak?"

"Kamu akan menjadi seorang tumbal pesugihan dari salah satu teman mu, orang tuanya tidak akan pernah melepaskan mu." ucap lelaki paruh baya itu membuat satu kamar hening mendengar penjelasannya.

Azka yang masih terkejut, tetapi penasaran dengan maksud lelaki itu, dia pun memberanikan dirinya untuk bertanya, "Maksud bapak apa ya, kenapa bapak datang dengan tiba-tiba membicarakan tentang tumbal?"

"Mereka semua manusia yang sangat serakah akan harta, sampai-sampai bisnis yang mereka kelola di bantu oleh makhluk halus supaya kekayaannya bertambah dengan cepat, dan mereka melakukan beberapa ritual, yang saya lihat mereka banyak mengambil nyawa gadis yang kesepian." *(dalam artian kekosongan hatinya pada apa pun)*

"Maksud bapak, saya anak yang kesepian, seperti itu?" jelas zeira tak terima dengan penjelasan lelaki itu di akhir.

Lelaki itu langsung menjelaskan ulang detailnya lagi pada zeira, karena zeira yang tidak terima dengan ucapan darinya, "Secara fisik kamu memang tidak terlihat kesepian, tetapi secara batin..." ucapnya memutuskan pembicaraan sebentar dan melirik ke arah lain, lalu melanjutkan pembicaraannya lagi, "Hati kamu benar-benar sangat kesepian, setelah kamu mengalami kehidupan yang sangat menderita itu. Benar bukan?"

"Hm... Ada benarnya juga, lalu bagaimana cara mengusir mereka? agar mereka tidak mengusikku lagi?" jawab zeira sudah mengerti apa yang di katakan lelaki itu, lalu menanyakan sesuatu agar terhindar dari hal buruk itu lagi.

"Kau hanya perlu tinggal dengan seseorang, walaupun saat ini kau tidak memiliki orang tua, kau bisa tinggal bersama saudara mu yang lain. Sampai mereka merasa gagal, tidak bisa mendapatkan mu, lalu mereka pindah dengan sendirinya." ucap lelaki itu dengan santainya.

Dokter zein yang mendengar penjelasan lelaki itu tiba-tiba dia langsung mengizinkan zeira untuk tinggal di kediaman rumahnya, dan akan memberikan zeira kamar khusus supaya zeira aman padahal zeira tidak meminta, "Saya akan berikan satu kamar khusus untuknya, dia akan tinggal bersama saya, dan dia juga akan aman jika tinggal dengan saya."

"Huh, g-gak perlu kok dok." ucapnya dengan gugup, lalu melanjutkan ucapannya dan menolak perintah dari dokter zein "Saya gak perlu tinggal di rumah dokter, saya bisa menjaga diri saya baik-baik, dan saya juga gak takut untuk menjadi tumbal. Karena azka bilang kalau derajat manusia itu lebih tinggi, dari pada hantu seperti mereka."

"Kau jangan membantahnya, karena kau sudah di rasuki sebanyak dua kali. Kalau kau di rasuki yang ke tiga kalinya roh mu akan di bawa ke istana mereka dan di jadikan budak, apa kau pernah mendengar menjadi seorang budak jin setelah pencabutan roh?" ucap lelaki itu sangat meyakinkan, dan membuat bulu kuduk semuanya berdiri.

Azka menyelak pembicaraan lelaki paruh baya itu, "Itu yang sering ayah saya ceritakan pada saya," lalu dia melanjutkan ucapannya mencari jalan keluar yang lebih baik, "hm... memangnya tidak ada cara lain, yang tidak perlu tinggal bersama yang memiliki keluarga?"

"Hahaha... kau ini, memangnya ada apa dengan dokter itu? Dia baik telah mau menampung teman mu, agar dirinya terjaga dalam pengawasannya dan dirimu juga aman." jawab lelaki itu agar zeira tidak merasa takut pada dokter zein.

"Tapi dia bukan keluarga dekat ku, dia hanya seorang teman dari kakak ku." bisik zeira pada bapak paranormal itu.

Paranormal itu tertawa kecil dengan sikap zeira yang membisiki dirinya lalu menjawabnya secara berbisik-bisik, "Kau tidak perlu takut padanya, dia tidak akan mencelakai mu sekalipun dia bukan keluarga dekat mu." masih melanjutkan pembicaraannya dan membuat zeira semakin terheran-heran dengan ucapannya, "Tetapi, saya rasa kalian mempunyai hubungan lebih dekat dari seorang teman kakakmu."

"Ah!! Tidak pak, kau salah! saya hanya sekedar teman dari kakaknya." sambung dokter zein, mendengar zeira berbisik pada lelaki paruh baya itu.

"Tunggu dulu!!" bentak paranormal itu tiba-tiba membuat suasana menjadi hening, lalu dia melanjutkan ucapannya, "Jika zeira memiliki seorang kakak, kau tidak perlu untuk tinggal dengan keluarga lain, karena kau masih memiliki seorang keluarga kan." masih hening tak ada sepatah kata pun setelah lelaki paruh baya itu selesai berbicara.

Setelah lama keheningan, Azka pun mulai membuka suaranya lagi dan memberitahukan pada lelaki itu kalau zeira tidak tinggal bersama dengan kakaknya, "Hm, maaf pak. Kalau saya katakan mungkin bapak tidak akan percaya, karena kakaknya saat ini tidak tinggal bersamanya, dan dia juga sedang mencari kakaknya."

"Ah, begitukah? Jadi kau mau tidak mau, harus tinggal bersama dokter ini, supaya dirimu semakin aman." ucap lelaki itu lalu tetap pada pendiriannya menyuruh zeira untuk tinggal bersama dengan dokter zein.

"Ya sudahlah, saya akan melakukannya." pasrah zeira, kali ini dia tidak bisa mengelak lagi, tidak mungkin dia tinggal bersama pamannya karena pamannya juga tidak memiliki rumah dan lebih suka berpindah-pindah tempat.

"Kalau begitu, saya permisi dan pegang ini saat kau tidak berada di luar rumah, jangan di hilangkan atau kau tinggalkan, Paham?!" ucap lelaki itu sebelum pergi sembari memberikan sesuatu pada zeira.

Zeira mengambil benda berkantung hitam dari tangan lelaki paruh baya itu, "Apa ini...?" lanjutnya sambil memeriksa ke dalam kantung hitam itu, "Apakah ini semacam jimat pelindung?" katanya sambil membesarkan bola matanya karena terkejut dengan isi di dalamnya.

"Iya," jawabnya membuat zeira dan yang lain terkejut, lalu melanjutkan penjelasannya, "karena ini akan membuat teman mu itu berbalik jika dia menatap mu dia yang akan kerasukan, bukan kau yang kerasukan lagi." ucapnya dengan jelas.

"Wow, jadi saya bisa tahu, siapa yang ingin menjadikan saya sebagai tumbal bisnisnya." ucap zeira dengan senyum lalu mengangkat alis kanannya.

"Bisa di katakan seperti itu, jadi permisi." jawab lelaki itu lalu menghilangkan begitu zeira berterima kasih.

"Terima kasih pak, wow hebat dia langsung menghilang!" ucap zeira, lalu terkejut dengan menghilangnya lelaki paruh baya itu.

"Seperti hantu aja." jelas azka.

"Husttt..... jangan bicara sembarangan, aku tahu kamu takut dengan bapak tadi kan?" ledek zeira.

"Enggak, aku gak takut!! Cih, cuma paranormal aja ngapain takut." gugup azka mengelak

*Hahaha* pecah tawa zeira, dan dokter zein.

***

Keadaan zeira yang mulai membaik dan dokter zein mengizinkan zeira untuk tinggal di rumahnya, dokter zein pun menyuruh supir rumah sakit mengantarkan zeira ke rumahnya sendiri, setelah itu mengantarkan zeira dan juga Azka ke rumah dokter zein. Zeira juga harus mengemaskan beberapa pakaian dan beberapa buku pelajarannya dengan beberapa komik agar dia tidak merasa bosan ketika tinggal di rumah dokter zein.

Dalam perjalanan, zeira hanya diam tak bicara apa pun azka yang khawatir dengan sigap langsung melontarkan beberapa pertanyaan, dan sesekali mengajaknya untuk bermain menghilangkan rasa bosan karena perjalanan menuju rumah dokter zein yang sangat jauh sekali.

"Zei kamu laper? atau haus?" ucap azka membuka pembicaraan.

"Enggak." jawab zeira singkat.

"Kamu mikirin apa, dari tadi murung terus." ucap azka melihat wajah zeira yang murung.

"Ya gimana aku gak murung coba, dan kata siapa permasalahan ini udah selesai? Mungkin bagi kamu udah, tapi kalau aku rasa ini akan semakin rumit, apa lagi aku harus tinggal di rumah dokter zein." jelas zeira dengan nada suara yang kesal.

"Memangnya kenapa? Apa puncak permasalahan baru ini ada di dokter zein?" tanya azka penasaran dengan isi kepala zeira.

"Istri dokter zein! Bagaimana kalau kenyataannya, dokter zein sudah mempunyai seorang istri dan anak, Apa gak akan rumit buat kita menjelaskan semuanya sama istri dan anaknya?" jawab zeira mulai memikirkan hal yang belum pasti kebenarannya.

"Ah, gak mungkin! dia aja gak memakai cincin pernikahan, mana mungkin dia memiliki seorang istri dan anak. Kamu ini, jangan keseringan berpikiran negatif deh, jangan terlalu berburuk sangka sama orang, nanti kamu juga yang nyesel kalau orang yang kamu buruk sangkain itu ternyata orang yang baik" ucap azka tidak percaya, lalu melanjutkan perkataannya dengan menasihati zeira agar tidak langsung menuduh tanpa melihat bukti nyatanya.

"Iya maaf, tapi kalau beneran punya gimana?" jawab zeira yang sudah di luar batas lalu meminta maaf pada azka, tetapi masih memikirkan kalau pikirannya itu benar.

"Enggak kok, dokter zein belum memiliki istri apalagi anak. Yang saya tau, dia..." sambung pak supir yang mengenal tentang diri zein, tetapi tidak menyelesaikan pembicaraannya.

"Dia apa pak? dokter zein kenapa??" sontak Azka dan zeira menanyakan secara serentak, mereka penasaran dengan kelanjutan pembicaraan dari pak supir itu.

"Ah, ini hm... kalau gak salah dia pernah mau tunangan sama wanita yang dia cintai di Amerika, tetapi dokter zein dengan wanitanya itu hubungan percintaan mereka kandas sebelum pertunangan itu di adakan." gugup pak supir, lalu melanjutkan pembicaraannya dengan hati-hati.

"Boleh gak pak, kalau kita tau tentang detailnya lebih dalam lagi, hehe, soalnya kita penasaran banget kelanjutan kisahnya." tanya azka, benar-benar manusia yang sangat penasaran dengan hubungan seseorang.

"Saya gak terlalu mengetahui detail perpisahan hubungan mereka, yang saya tahu hanya itu, dan itu pun dia jawab sembari menangis. Mungkin dia masih sangat mencintai wanitanya, sampai-sampai masih belum bisa merelakan dan mengikhlaskannya." jelas pak supir itu.

"Kalau masih cinta, kenapa mereka gak balikan aja ya?" ucap zeira tiba-tiba ikut memikirkan hubungan dokter zein dengan wanitanya.

"Mungkin aja, apa yang di alamin sama dokter zein waktu itu tuh sama persis, dengan apa yang kamu alamin sama fazam kemarin?!" jawab azka mulai menduga-duga lalu membawa nama fazam lagi.

"Kenapa harus di samakan sama fazam sih?" kesal zeira yang tiba-tiba terbawa nama fazam.

"Kenapa? ya karena kamu sama dokter zein bisa aja nasibnya sama-sama di selingkuhi sama pasangan, dan kalian juga sama-sama masih mencintai pasangan kalian." ucap azka tiba-tiba wajahnya berubah menjadi kesal, setelah berbicara kalau zeira masih mencintai fazam, seperti tidak ada harapan lagi untuknya.

"Siapa? siapa yang masih cinta sama fazam? Aku gak bilang masih cinta sama dia ya!!" kesal zeira, yang tak terima jika dia masih mencintai fazam.

Tanpa zeira berbicara masih mencintai fazam atau tidak, dengan raut wajah saat di tanya juga Azka sudah mengerti dengan jawaban yang ada di otak zeira, tetapi azka masih akan tetap sabar dan menunggu sampai kebenarannya terungkap.

"Mulut kamu memang berbicara kalau kamu udah gak mencintai fazam, tetapi hatimu tidak!" ucap azka langsung membuat zeira kesal menjadi bingung tidak karuan, dan Azka pun duduk sambil melihat ke arah luar.

***

Mobil menaiki arah bukit, sepertinya rumah dokter zein ada di dekat bukit, atau mungkin ini perumahan villa bukan rumah aslinya?

"Pak kok kita arahnya menanjak terus ya?" tanya zeira karena dari tadi mobil hanya menanjak melewati beberapa pegunungan.

"Iya dek, karena rumah dokter zein ada di atas sana, dan hanya yang sudah memiliki izin dari dokter zein lah yang bisa memasuki tanah tersebut." jelas pak supir membuat zeira semakin bingung.

"Aku yakin rumahnya pasti sangat megah, dan luas. Seperti rumah-rumah para selebritis papan atas, wah sulit untuk di bayangkan se indah apa rumah dokter zein itu." gumam zeira, yang tidak sengaja merasakan ada kebahagiaan dalam dirinya.

Setelah melewati beberapa tanjakan dan tikungan, akhirnya sampai tepat di depan gerbang pintu villa dokter zein, villanya nampak dari luar seperti sangat megah, rumah besar dengan cat warna kombinasi magenta, merah muda, dan biru laut.

Benar-benar pandangan yang sangat indah yang belum pernah di lihat zeira dan azka, sepertinya tempat seperti ini adalah hanya untuk tempat khusus bagi manusia yang butuh perlindungan khusus dari musuh manapun.

"Sangat menakjubkan, ini indah sekali dan tentunya sangat megah sekali." ucap azka saat turun dari mobil itu, karena terkagum-kagum melihat keindahan rumah dokter zein.

"Iya azka, ini benar-benar sangat indah... sepertinya aku tidak akan menyesal, karena pernah tinggal di rumah ini." ucap zeira saat ini hatinya benar-benar sangat bahagia dan situasi seperti ini lah yang ingin dia rasakan.

Di dalam lingkaran besar di rumah tersebut memiliki beberapa hewan liar yang di lindungi. berada di rumah ini, di sana juga banyak beberapa bunga dan beberapa macam pohon, bisa di katakan rumah ini layaknya seperti kebun yang serba bisa.

saat zeira ingin menurunkan barang-barangnya tiba-tiba ada dua lelaki dewasa langsung mengambil barang-barang itu dan ingin memasukkannya ke dalam rumah.

"Tidak perlu, biar saya saja yang membawanya." ucap azka menyelak kedua lelaki itu lalu mengambil barang yang meraka ambil dari bagasi mobil, tetapi kedua lelaki itu merebutnya kembali dan berkata.

"Maaf, sudah peraturannya di sini, jika kalian adalah tamu di sini. sudah sepantasnya kita menyambut sekaligus membawakan barang-barang kalian ke dalam, ini juga sesuai permintaan dari Tuan Muda Zein." ucap salah satu lelaki itu dengan menyebut dokter zein adalah Tuan Muda Zein.

Mengapa dokter zein di panggil dengan sebutan itu, apakah dia anak pengusaha sukses yang kaya raya? dia memang pernah tinggal di Amerika bertahun-tahun lamanya, tetapi apakah dia benar-benar anak dari konglomerat? sampai-sampai para pelayannya memanggilnya dengan sebutan Tuan Muda Zein?!!

Hal ini membuat zeira semakin merasa ketidaknyamanan di rumah barunya, jika bukan karena tentang permasalahan di sekolah dia tidak akan tinggal di rumah yang besar seperti rumah dokter zein, dan jika bukan karena paksaan paranormal itu, dia akan menolaknya mentah-mentah langsung di depan wajahnya, peristiwa ini benar-benar sangat menyulitkan keadaannya dan sekaligus itu juga akan menyulitkan keadaan bagi azka sendiri.

avataravatar
Next chapter