1 Melepas untuk memulai

Hari ini disebuah pengadilan tinggi Jakarta,Melisa seorang perempuan muda berumur 23 tahun.Dia duduk di tengah-tengah beberapa orang yang datang,ditemani seorang sahabatnya bernama Uchi.Sahabat yang sudah bersamanya sejak SMA.Dia melihat wajah hakim yang tampak serius,dengan dinding dan suasana yang sama.Ini sudah ke tiga kali nya dia hadir disini.Suara palu memecahkan keheningan,Melisa merasakan sebuah beban keluar dari tubuhnya.Tapi airmata nya tetap saja menetes,bagaimana tidak..saat ini dia sah menyandang status seorang janda.Uchi mengusap bahu temannya itu,Melisa menatap Uchi dengan senyum yang dipaksakan.Dia harus berusaha kuat,untungnya hak asuh anak mereka jatuh di tangannya.Yah..Nico hermawan,buah hati satu-satu nya sejak pernikahan nya dengan Mas Ferdi hermawan 4tahun yang lalu.

Melisa berjalan keluar dari ruangan sidang,dia mendengar suara rusuh dari belakang mereka.

"Melisa." teriak Ferdi di belakangnya

Melisa tau itu mantan suaminya,dia tidak menoleh sedikitpun.Dia tau suami nya tidak terima dengan semua keputusan hakim.Ferdi masih terus mengikuti Melisa dari belakang,tapi kemudian beberapa penjaga menghalangi nya.Melisa bukanlah perempuan yang berasal dari keluarga kaya.Pengawal itu pun adalah orang sewa'an Uchi.Dia hanya perempuan biasa yang tinggal dengan seorang nenek sejak kedua orangtua nya meninggal.Saat itu dia sedang dia baru saja menginjak kelas 2 SMa saat dia mengenal mas Ferdi.Laki-laki yang dulu nya selalu mencurahkan seluruh cinta nya pada Melisa.Seorang yang Melisa yakin akan terus menemani nya hingga tua,apalagi setelah 1 tahun pernikahan mereka..nenek yang dia miliki satu-satu nya sebagai keluarga harus menghembuskan nafas terakhir.

"Melisa,aku tidak akan melepaskanmu." teriak Ferdi

Melisa memasuki mobil bersama dengan Uchi di belakangnya.Dia melirik sekilas mas Ferdi dari balik kaca,airmata nya menetes.2 tahun yang lalu,saat anak mereka baru berusia 1 tahun..mas Ferdi mulai bertingkah aneh.Kebiasaan nya yang selalu pulang terlambat,bahkan beberapa kali tidak pulang kerumah.Melisa saat itu selalu percaya bahwa suami nya sedang sibuk di kantor,dia juga tidak menghiraukan beberapa gosip teman di akun Qchat nya.Bahkan ada beberapa yang bilang melihat mas Ferdi bersama seorang wanita.2 tahun berlalu sikap mas Ferdi makin diluar kendali,meskipun Melisa sangat mempercayai suaminya..tapi kadang kala hatinya merasa sakit tidak pernah mendapat kepastian apapun.

Setiap kali Melisa bertanya pun,dia menjawab dengan kasar.

Melisa tidak tahan,saat itu dia menitipkan Nico pada tetangganya..dia menuju kantor.Mad Ferdi selalu melarangnya kekantor,dengan alasan takut mengamganggu karyawan yang sibuk bekerja dan tak enak dilihat orang.Baru saja Melisa melangkahkan kaku masuk,ada seorang karyawan muda menghalangi nya masuk,bukankah ini pertama kalinya dia kekantor,tapi wanuta itu seolah sudah mengenali wajahnya.Hal itu membuat rasa penasaran nya makin memuncak.

"Maaf,Nona.Apa Nona sudah ada janji?" tanya wanita itu pada Melisa

"Saya istrinya,untuk apa saya membuat janji?" tanya Melisa heran

Wanita itu menatap kaget,mereka sudsh tau jika bosnya sudah menikah..tapi ini pertama kali nya mereka melihat Melisa.Wajah Melisa pun berbeda dengan wanita yang sering bosnya bawa kemana-mana.

"Maaf,Nona.Pak Ferdi sedang bertemu klien." ucap wanita itu gugup

"Baiklah,aku akan menunggu." jawab Melisa datar

Dia duduk dilobby menunggu suami nya turun,dia melihat beberapa kali ke pintu lift tapi tidak juga mendapatkan suami nya muncul.Diluar dugaan karyawan itu merasa gelisah dan gugup.Dia melihat Melisa masih menunggu dengan sabar.Dia hendak menelfon bosnta tapi tifak berani,karena bosnya bilang tidak ingin diganggu.

Melisa melirik jam,dia tidak sabar kemudian dia masuk ke lift.

Karyswan tadi tidak sadar sudah kehilangan Melisa dan berusaha menyusul.

Dia berjalan perlahan menuju pintu,dan saat di buka..dia terkejut melihat suami nya sedang bertelanjang dada dengan seorang perempuan di pangkuannya.Bicara pun tidak bisa,Melisa gemetar dan terjatuh..memergoki suami nya bercumbu dengan wanita lain di hadapannya.

"Melisa." ucap Ferdi terkejut

Wanita itu segera mengancingkan baju nya dan merapikan rambutnya kembali berdiri dan buru-buru keluar dari ruangan.

Dia melirik Melisa dengan sinis dan melotot melihat karyawan yang baru saja berdiri dibelakang Melisa.

"Melisa..aku.." ucap Ferdi gugup seraya mendekati Melisa

Tapi Melisa menatap benci..tidak mampu mengucapkan sepatah katapun.Hatinya hancur,sangat hancur sampai lututnya pun lemas.Dia berusaha berdiri membuang muka dari mas Ferdi kemudian bergegas,berlalu pergi dalam keadaan kacau,dia bahkan lupa dengan Nico yang dia tinggalkan.Saat itu dia hanya teringat Uchi,seorang sahabat yang pernah menghalangi hubungannya dengan mas Ferdi.Sejak saat itu,Melisa baru sadar dengan apa yang semua orang bilang.Dia mengumpulkan beberapa bukti foto dari teman Qchatnya.Hari-hari Melisa terasa menyakitkan,apalagi melihat Mas Ferdi yang seolah tak bersalah dan hanya meminta maaf atas kesalahpahaman.

"Itu hanya kesalahpahaman Melisa,semua itu tidak seperti yang kamu fikirkan." ucap Ferdi

Melisa tidak lagi menghiraukan ucapan suami nya.Lain dulu lain sekarang,hati nya sudsh tergores sangat dalam oleh penghianatan suaminya.Melisa mengajukan keputusan cerai pada mas Ferdi,bukan karena tidak memikirkan anak.Tapi itu sudah cukup lama,bahkan dia mendapat foto mas Ferdi masih berhubungan dengan wanita itu setelah dipergok olehnya.

"Betapa tidak tau malunya." desah Melisa dalam hati

Dia menemui Uchi yang sudah menunggunya dimobil,Melisa menggendong Nico ditangannya.

"Kamu yakin,Melisa?" tanya Uchi

Melisa mengangguk dengan wajah sedih..

4 bulan berlalu sejak hari itu.

"Sudahlah Melisa,kuatkan dirimu." ucap Uchi lembut

"Aku lega,chi..aku lega semua nya sufsh selesai." ucap Melisa lirih

Mobil melaju ke kediaman Uchi,rumah yang cukup luas dengan desain Eropa maskulin.

Melisa melihat sosok kecil yang berlari keluar ditemani seorang wanita paruh baya.

"Sayang.." ucap Melisa lembut kemudian memeluk dan menggendong buah hati nya itu dengan lembut

"Ayah,ana bun?" tanya Nico dengan suara nya yang masih cadel

Nico baru berusia 3 tahun saat itu.Uchi melirik Melisa yang masih terpaku dengan pertanyaan anaknya.

"Nico,Ayah lagi kerja.Nico jangan nakal ya,tunggu sampai ayah pulang." ucap Uchi

"Iya,anti" jawab Nico dengan wajahnya yang menggemaskan

Uchi menepuk bahu Melisa dan mengajaknya masuk.Dia sangat prihatin pada sahabatnya itu,apa yang dia takutkan dulu akhirnya terjadi.Ferdi memang terkenal playboy disekolah,Melisa pun sudah mengetahui itu..tapi tidak tau apa yang sudah di perbuat laki-laki itu untuk meyakinkan sahabatnya.Bahkan ucapan Uchi pun tidak mampu merubah kepercayaan Melisa pada Ferdi.

Sebenarnya Melisa adalah wanita yang sangat cantik walaupun dengan penampilan sederhana.Dia pun merupakan primadona disekolah,diberi riasan sedikit pun sudah merubahnya jadi tampak seperti gadis dari kalangan atas.Hanya saja keadaan menjadikan Melisa jauh dari orang-orang sekitar dan lebih menutup diri bahkan kelebihan dari dirinya.

Uchi membantu Melisa menaruh beberapa barangnya di kamar,dia mengajak Melisa duduk dan bermain bersama Nico.

"Uchi,terima kasih sudah membantuku." ucap Melisa

"Kamu tidak perlu berterima kasih,sudah seharusnya sebagai sahabat aku membantumu." jawab Uchi tersenyum

"Aku harap kamu bisa menenangkan dirimu Melisa." lanjut Uchi lagi

"Aku akan secepatnya mencari pekerjaan,aku tidak enak denganmu." ucap Melisa

"Tenanglah Melisa,kamu harus menjaga Nico saat ini.Jangan fikirkan pekerjaan.Aku tidak keberatan kamu dan Nico ada disini.Lagipula anakmu sangat lucu,rumah ini sudah cukup sunyi terlalu lama.Aku harap kalian bisa terus disini." ucap Uchi lagi

Rumah itu cukup besar untuk Uchi,apalagi dia hanya tinggal bersama Bi Nanik dan Pak ujang.Kedua orangtua nya berada diluar negeri untuk bekerja.

Dulu Melisa sering berada disana,tapi semenjak Melisa menikah hanya 1 atau 2 kali Melisa bisa main kerumahnya.Itu dikarenakan suami nya yang sangat menjaga Melisa,lebih tepatnya mengurung Melisa.

"Aku merindukanmu Melisa,kamu sudah lama tidak kesini.Bukankah ini rumahmu juga?orangtua ku juga akan senang jika mendengarmu ada disini." ucap Uchi tersenyum bahagia

"Aku tidak tau harus membalasmu dengan apa,Uchi.Kamu benar-benar membantu ku saat ini." ucap Melisa tersenyum sedih

Teringat lagi posisi nya yang tidak memiliki apa-apa saat ini.Coba saja dulu dia bekerja,mungkin dia tidak akan kesusahan kalau hal seperti ini terjadi.

avataravatar
Next chapter