9 Dia wanita jahat

Setelah Naumi, Reza dan Rina pulang rumah yang tadinya ramai terlihat sepi karna sanak saudara teleh pulang dari acara pernikahan tersebut dan akan melanjutkan acara resepsi nanti malam di hotel.

Mutia mendapati Ilham terbaring membelakangi pintu masuk kamar, dia tau kalau Ilham tidak tidur. pelan dia menaiki kasur dan mengusap kepala Ilham, Ilham memalingkan wajahnya ke arah Mutia. Terlihat wajahnya seperti menahan amarah. pelan Mutia berbicara

" lepaskan lah jika ingin memarahiku" Ilham langsung duduk memandang mutia

" apa kau bodoh? apa kau di paksa? kenapa kau melakukan sesuatu yang akan merusak rumah tangga kita. bahkan kita baru memulainya" Ilham terlihat marah pada Mutia, dan mutia tersenyum padanya

" kau yang menanam benih" Mutia masih tersenyum

" apa maksutmu? aku tidak pernah melakukan apapun padanya, aku baru bertemu dia dua kali, bagai mana mungkin ini terjadi? dia wanita gila" Ilham tidak habis pikir

" kau yang membuatnya gila" Mutia beranjak ke meja riasnya dan mulai melepas perhiasan dan jilbab dari kepalanya

" apa maksutmu?" ilham tidak mengerti dengan ucapan Mutia

Sambil tertawa mutia menjawabnya " lain kali jangan tersenyum dan berbuat baik lagi pada wanota lain selain kami berdua"

" apa maksutmu"Ilham tidak mengerti

" dia jatuh cinta pada ketampananmu, pada budimu, pada kebaikan mu dan pada hatimu yang kau perlihatkan padanya" Mutia menjelaskan sambil mengelus pipi Ilham dan turun kedadanya seolah Ia ingin menenangkan hati lelakinya

" dia wanita jahat dan dia akan menghancurkan rumah tangga kita, aku membencinya" sambil menoleh ke kiri seoalah menghindari sentuhan Mutia

Mutia duduk di sampingnya" jika dia memang jahat tentu dia akan menggagalkan pernikahan kita tapi dia tetap menunggu tanpa mengganggu jalannya pernikahan kita, bahkan dia juga bisa menyabotase pernihan kita kalau dia mau, tapi dia tidak melakukannya. Dia malah memohon dan bukannya dia merebutmu dengan segala cara. itu bukti bahwa dia mencintaimu tulus. Tulus tanpa ingin memilikimu seutuhnya." Ilham terdiam mendengarkan kata kata Mutia berpikir seolah olah itu benar

" dia akan merusak Rumah tangga kita" Ilham masi tidak terima Mutia membela Naumi

" selama hatimu tidak berubah, selama itu pula rumah tangga kita tidak akan hancur" Mutia melihat dalam kearah Ilham

" kenpa hatimu begitu baik?" ilham masih menatap dalam mata Mutia

" karna dia tidak akan pernah bisa merebut hatimu dariku, dan dia juga tidak akan melakulannya. kecuali kamu yang memberikan hatimu untuknya"

" hatiku hanya untukmu." ilham memeluknya

" yakin?" Mutia bertanya sambil tersenyum

" ya" Ilham mengecup bibirnya perlahan seolah kekesalan dan amarahnya telah hilang. dan mereka mulai bercinta di sore yang sangat cerah itu.

...

Acara resepsi di hotel malam itu berjalan lancar banyak tamu undangan datang dan memberi selamat pada mereka, kebahagian mereka benar benar terpancar dari wajah mereka, senyum yang sangat bahagia terlihat di bibir keduanya.

Di kerumunan orang tersebut terlihat pula Naumi, Reza dan Rina, para Saudara dari Mutia yang mengetahui pernikahan Naumi dan Ilham terlihat sangat tidak senang melihat ke arah Naumi. Namun Naumi yang datang dengan tulus tetap berdiri disana menunggu gilirannya untuk memberi selamat.

banyak bisikan yang mengatakan kalau dirinya pelakor.

" itu dia wanita yang tidak tau malu"

" iya, wanita itu yang tadi memaksa menikah"

" berani sekali dia muncul disini"

" dia mau apa?"

semua mata tertuju padanya namun Naumi tetap tegar, dan tetap menanti gilirannya

Reza yang dari tadi memperhatikan Naumi dan orang yang menghardiknya seoalah olah tidak tahan dengan gunjingan itu, perlahan mulai memberi kode ke arah Naumi agar meyudahi tampa memberi selamat, namun dia tetap ingin memberi selamat pada mutia

avataravatar
Next chapter