2 2. Iblis Penganggu

Ayla terbangun saat merasakan tiupan napas hangat di telinganya, dia membuka mata dengan malas dan

" aaaaaaaaaaa....." dia berteriak dan lompat dari tempat tidur dengan wajah memerah karna marah. " apa yang kamu lakukan di sini ? " tanyanya sambil melotot.

" hehehehe....akhirnya kamu bangun juga putri tidur " jawab pria berwajah tampan yang sedang duduk di tempat tidur

" keluar dari kamarku sekarang....dasar iblis penganggu " Ayla tidak mengurangi kewaspadaannya, pria yang di usir bangkit dari tempat tidur sambil terkekeh, dia berjalan mendekati Ayla.

" jangan mendekat " Ayla memperingatkan sambil berjalan mundur, namun dia tidak memprediksi ketika pria itu melompat lalu menarik tangannya, memeluknya dan mendaratkan ciuman di ujung kepalanya

" aku senang kamu pulang gadis liar " Ayla mendorongnya menjauh lalu menendangnya

" jangan panggil aku gadis liar " geramnya marah, pria itu mengeryitkan kening sambil menatap Ayla dengan mata mengancam

" kalo begitu apa perlu aku ingatkan insiden ketika kamu mabuk 5 tahun lalu ? "

" dasar iblis, keluar dari kamarku sekarang " Ayla melempar buku yang dia raih dari meja di sebelahnya.

" hahaha....baiklah, sebaiknya kamu mandi dan bersiap-siap, kami menunggumu di bawah, baumu seperti gembel " jawab pria itu dengan senyum penuh ejekan

" BRRAAKK " Ayla melemparkan buku yang lain lagi, tapi buku itu menghantam pintu yang segera di tutup.

Ayla melangkah ke kamar mandi dengan penuh kemarahan. Kenapa pria brengsek si iblis pengganggu itu ada di Bali. Bukannya dia menetap di Australia ? Sambil mengguyur badannya dengan air dingin Ayla mengingat kembali insiden 5 tahun lalu yang berusaha dia lupakan.

Keluarga Ayla dan keluarga pak Himawan berteman baik. Ayla anak tunggal dari keluarganya, sedangkan pak Himawan punya dua anak laki-laki. Anak sulungnya bernama Henry, dia orang yang tampan dengan wajah lembut, wajahnya selalu di hiasi dengan senyuman, sikapnya sangat manis, tutur katanya sopan terlebih dengan perempuan, dia bisa menempatkan diri di mana dia ada, semua ibu-ibu yang melihatnya pasti mau menjadikannya menantu. Dia seperti princes charming. Sangat berkebalikan dengan adiknya yang bernama Victor, wajahnya juga tidak kalah tampan dengan kakaknya namun Victor sedikit arogan, suka mencari masalah, sejak mulai sekolah dia tidak pernah melewatkan kesempatan untuk berkelahi, bahkan dia tidak segan-segan melawan ayahnya setiap kali berselisih paham.

Itulah alasannya sejak Ayla tau tentang cinta dia sangat memuja Henry, dan Henry juga selalu memanjakan Ayla, Henry selalu ada untuk Ayla. Sedangkan Victor selalu menganggu Ayla, dia tidak akan berhenti menganggu kalau Ayla belum menangis, benar-benar seorang iblis penganggu. Selisih umur Ayla dan Henry 7 tahun, sedangkan Henry dengan adiknya selisih 5 tahun.

Namun cinta Ayla hancur berkeping-keping ketika 5 tahun lalu Henry memutuskan bertunangan dengan temannya semasa kuliah. Saat pesta pertunangan Henry, Ayla melampiaskan patah hatinya dengan minum, dan keesokan harinya dia terbangun dengan mengenakan piyama dan Victor ada di sebelahnya hanya memakai boxer, mereka terbaring di ranjang milik Victor, sampai sekarang Victor tidak pernah menceritakan apa sebenarnya yang telah terjadi malam itu. Namun untuk tipe orang seperti victor Ayla bisa menebak bahwa yang tejadi semalam bukanlah satu hal yang layak untuk di pamerkan.

Jadi untuk menghindari aib dalam keluarga Ayla meninggalkan kota kelahirannya dan keluarganya, dan selama pelarianya Ayla hanya 2 kali menelpon kakek nya untuk menanyakan kabarnya itu pun sudah 3 tahun yang lalu.

Selesai mandi dan mengenakan baju yang nyaman Ayla turun menuju ruang makan dia melirik jam dinding yang tergantung di ruang makan, jam 11.00.

Dia tidur cukup lama sampai bangun sesiang ini dan perutnya terasa lapar, tapi ruang makan kosong. Ayla mendengar suara di taman belakang, di dekat kolam renang ada gazebo yang biasa mereka pakai untuk acara keluarga, Ayla melangkah menuju ke sana. Ketika melangkah menuju gazebo Ayla tertegun, kenapa keluarga Himawan (kecuali Henry) ada disana, namun itu tak berlangsung lama, melihat Ayla datang dari jauh pak Himawan berkata

" Ini dia tokoh utamanya sudah datang " katanya dengan gembira. Ayla menanggapi dengan senyuman dan menyambut pelukan hangat dari pak Himawan, lalu berganti bu Himawan yang mencium pipinya dengan hangat.

" hallo manis, senang akhirnya kamu pulang "

" Ah cucu kesayanganku " kakek merentangkan tangannya lebar, dia tidak meninggalkan kursinya.

Ayla memeluk kakeknya dengan penuh kerinduan. Ayla sangat rindu dengan dekapan hangat tangan keriput ini, hubungan ayla dengan ayahnya tak sedekat dia dengan kakeknya, mungkin karna ayahnya jarang ada di rumah.

Ayla ingin mengabaikan keberadaan Victor yang saat itu duduk di sebelah kakek namun itu sulit di lakukan ketika kakek berkata

" Victor akhirnya cucu kesayanganku pulang, tidakkah kalian saling merindukan satu dengan yang lain ? " mendengar ucapan kakek Ayla hendak memutar bola matanya, dan senyum victor membuat dia membatalkan naitnya.

Victor tersenyum padanya dengan lembut seakan-akan dia telah menunggu bidadarinya turun dari surga. Alih-alih memutar bola mata Ayla memicingkan matanya sambil berjaga-jaga tentang muslihat yang akan di lakukan Victor.

" Tentu saja kami saling merindukan, karna kami punya ikatan yang tidak bisa di lupakan " Sambil berkata Victor berdiri dan menarik Ayla dalam pelukannya.

Ayla yang tidak menduga akan sikap Victor tidak bisa menghindar, dia hanya bisa berbisik di telinga victor dengan senyum " tunggu sampai aku menghajarmu "

"aku akan menantikan itu segera" balas victor dengan berbisik juga, lalu dia melepaskan pelukan dan menarik Ayla duduk diantara dirinya dan kakek.

Pipi Ayla memerah karna hasratnya untuk menendang Victor. Namun kedua orang tua mereka salah mengartikan, dengan terharu bu Himawan berkata

"ah manis sekali sikap malu-malumu anak cantik".

Ayla tersenyum dan melirik victor yang sedang menatapnya dengan mata penuh cinta, lalu Ayla merasa bergidik, tampaknya ada yang salah dengan otak Victor.

" Oke karna kita sudah berkumpul untuk hari yang baik ini, mari kita lanjutkan pembicaraan sambil makan" Ayah Ayla menginstruksikan pelayan untuk menghidangkan makanan.

Posisi mereka langsung berubah ketika berjalan mengelilingi meja makan, ini menjadi kesempatan bagi Ayla untuk menghindar dari Victor, namun malang kakek yang duduk di ujung meja makan meminta Ayla duduk di sebelahnya, dan Victor duduk tepat di depan Ayla.

Dengan posisi duduk yang demikian membuat Ayla menjadi curiga dengan kedatangan keluarga Himawan, bukankah suatu kebetulan yang tidak masuk akal mereka datang makan siang di rumahnya tepat setelah dia pulang, di tambah lagi dengan sikap Victor barusan yang bertolak belakang dengan sikapnya dulu terhadap Ayla, pasti ada sesuatu yang telah di rencanakan oleh Victor.

Dan kecurigaan itu terjawab ketika Ayla bertanya pada kakek tentang sakitnya.

" Bagaimana kesehatan kakek, Jimbo bilang kakek sedang sakit keras, apa sebenarnya sakit kakek, karna Ayla lihat kakek tidak separah yang Jimbo bilang"

"Anak pintar" kakek menepuk punggung tangannya sambil terkekeh "sakit kakek sembuh hanya melihatmu pulang"

Ayla mengeryitkan kening dan menebak

"jadi kakek menyuruh Jimbo berbohong bahwa kakek sakit supaya aku pulang ?"

Sekali lagi kakek terkekeh dan menambahkan

" benar dan supaya kita bisa melangsungkan pertunanganmu dengan Victor bulan depan"

"...."

avataravatar
Next chapter