1 1. Akhirnya Pulang

Ayla baru selesai mandi setelah pulang kerja ketika terdengar suara ketukan pintu depan rumah kontrakannya. Ayla melirik jam dinding hitam putih dinding ruang tamu, jam menunjukkan pukul 22.00 Wita. Ayla sedang tidak mengharapkan tamu di jam seperti ini. pekerjaan di kantornya membuat dia lelah dan ingin cepat mengistirahatkan badannya, tapi suara ketukan tidak berhenti dan sangat mengganggunya. Akhirnya dengan enggan dan muka terlipat berjalan menuju pintu dan membukanya. Saat pintu terbuka dia tertegun tanpa ekspresi, melihat siapa yang datang dia makin muram.

" Selamat malam nona Ayla, lama tidak bertemu dengan anda " sapa si tamu dengan senyum sopan.

Ayla tidak menjawab, dia meninggalkan si tamu dan melangkah masuk dan duduk di sofa. Si tamu mengikutinya dari belakang namun dia tidak duduk.

" Nona, tuan menyuruh saya menjemput anda " jelas si tamu "kakek anda sedang sakit" tambahnya.

Mendengar kakeknya di sebut mata ayla penuh dengan emosi yang campur aduk, ekspresinya sedikit berubah.

Si tamu mengamati perubahan itu "Tuan menyuruh saya menjemput anda untuk pulang malam ini"

Ayla menatap tamunya dengan mata sedih "Jimbo Separah itu kah keadaan kakek ?"

Jimbo asisten pribadi ayah mengangguk pelan. Akhirnya ayla melangkah masuk ke kamarnya berganti baju dan mengemasi barangnya yang tidak terlalu banyak, lalu dia keluar dari kamar dan mengangguk pada Jimbo. "Aku sudah siap" katanya singkat, mempersilakan Jimbo keluar dan menutup pintu.

Jimbo membukakan pintu mobil Pajero Sport untuk ayla. Setelah ayla masuk jimbo menutup pintu dan berjalan mengitari mobil dan duduk di belakang kemudi.

Setelah 40 menit mereka sampai di bandara Hassanudin.

Hampir jam 1 dini hari pesawat mendarat di bandara Ngurah Rai. Sebuah mobil Alphard sudah menunggu

" Selamat pagi nona ayla " sapa pak Putu sopir keluarga ayla tersenyum ramah.

" Pagi pak Putu " balas ayla dengan senyum manis di bibir

" Senang akhirnya melihat nona pulang " senyum pak putu masih mengembang sambil melirik ayla dari kaca spion.

Ayla cuma menanggapi dengan senyuman. Mereka melanjutkan perjalanan tanpa ada percakapan lagi. Jalanan masih lengang sehingga mereka sampai di rumah megah dengan perpaduan arsitektur minimalis dan adat bali di jalan seminyak dengan waktu sekitar 30 menit.

" Akhirnya kamu pulang nak " bu Mina, ibu tiri ayla memeluknya dengan penuh kerinduan, dia menangis bahagia. Ayla membalas pelukan hangat itu dengan mata berkaca-kaca dan mengangguk pelan. Memang bu Mina adalah ibu tirinya, namun kasih sayangnya terhadapnya sama seperti seorang ibu kandung.

" Ayla " Ayla mengangkat kepalanya dan ganti memeluk ayahnya, Ayla mendongak dan melihat rambut putih ayahnya mulai sulit untuk di sembunyikan. Setelah puas melepas rindu dengan orang tuanya Ayla bertanya

" Mana kakek ? "

" Kakek sedang istirahat di kamarnya, lebih baik kamu juga istirahat dulu " saran ibunya, Ayla mengangguk setuju, meski rasa ngantuk dan capeknya hilang karna bertemu dengan keluarganya, tapi tetap dia perlu istirahat. Ayla berjalan ke lantai dua tempat kamar lamanya. Sudah 5 tahun sejak dia meninggalkan rumah, namun tidak ada yg berubah dari kamarnya, bahkan Ayla melihat kamarnya di bersihkan setiap hari meski tidak ada yang menempati. Ayla berjalan ke lemari baju dan membukanya, baju-bajunya dulu juga masih tersusun rapi, bahkan ada baju-baju baru yang masih ada labelnya. Ayla mengambil baju tidur, berganti baju dan berbaring di kasur. Mencium aroma kamar yang telah 5 tahun dia tinggalkan membuat Ayla merasa nyaman dan akhirnya tertidur.

avataravatar
Next chapter