66 Cinta yang Buruk

Pelayan yang melihat itu merasa lega, mereka mengelus dada dan merasa di selamatkan oleh Nica, jika tidak ada Nica entah apa yang akan terjadi pada mereka semua mungkin mereka semua akan berahir dengan mengerikan jika tuan'nya melihat apa yang tadi terjadi pada nona kecil mereka....

Tidak hanya para pelayan itu yang merasa lega, Arion juga menghela nafas lega sekarang, jika tidak ada Nica mungkin sekarang dia akan tidur bersama si imut karena masalahh ini, Arion tidak tahu kejadian dulu ketika di taman hiburan, karena ketika itu dia tidak bersama Devanddra, namun dia tahu pasti bagaimana kemarahan itu hingga membuat 2 anak buahnya mati di cium peluru Devanddra, itulah kenapa Arion sangat membenci Rebeca, dia memang sudah membenci Rebeca dan sekarang kebencian itu sangat besar, hingga dia membuat permintaan pada Devanddra, jika wanita penyihir itu sudah tidak berguna lagi, hanya dia yang berhak menentukan kematian untuk wanita penyihir itu....

Devanddra memang kejam, namun untuk hal penyiksaan dan kematian yang sangat menyakitkan lebih dari di cabut nyawa oleh malaikat, Arion adalah ahlinya, dari sikap mungkin Arion tidak se'angkuh dan dingin seperti Devanddra tapi kekejaman dan Hobinya itu akan membuat siapapun merinding, bahkan yang sudah tahu seperti apa itu Arion, mereka tidak akan mau melangkahkan kaki ke rumah Arion atau berurusan dengan pria satu ini, bisa di bilang kecintaan nya pada hewan-hewan buas yang exsotis itu memang gila, dan tidak jarang musuh-musuh yang mereka tangkap akan menjadi makanan hewan periharaan Arion, tidak pandang itu wanita atau pria, karena di rumahnya itu lebih mirip kebun binatang buas daripada rumah, kecintaan Aroin pada binatang-binatang itu sangat besar Hingga satu ketika membuat Devanddra takut jika Arion tidak akan mencintai wanita, karena Arion lebih memilih tidur dengan singa leiharaan'nya daripada dengan wanita cantik....

Kembali mata Devanddra melihat tajam ke arah Arion dan dia meminta Arion masuk ke ruangan nya....

"masuk lah ke ruangan saya"

"baik tuan" dan Arion mengikuti tuan nya berjalan hingga mereka masuk di ruangan kerja Devanddra masih belum mengatakan apapun pada Arion dia memandang Arion dari ujung rambut hingga ujung kaki, dia sangat tahu jika sudah terjadi sesuatu selama dirinya pergi, dan tidak mungkin masalah yang kecil, karena Arion sampai tidak berani buka mulut itu berarti masalah yang serius....

"katakan apa yang terjadi???"

"Dev, aku sungguh minta maaf"

"apa yang sudah terjadi dengan Ellia"

"ini salahku Dev, aku sangat menyesal dan takut melihat Ellia seperti itu"

"memang apa yang sudah kau lakukan???"

"pagi ini, jin betina itu olahraga di taman belakang, dan Ellia melihatnya dari jendela"

"kau gila, sudah aku katakan untuk hal ini, kenapa wanita itu ada di rumah ini??" teriak Devanddra sekarang dia sangat marah pada Arion

"tidak wanita itu tidak ada di rumah ini"

"lalu kenapa bisa Ellia melihat dia??"

"aku tidak tahu, jalang itu ada di Villa belakang" jawab Arion dia juga tidak tahu kenapa bisa Rebeca terlihat oleh Ellia...

Kemudian Arion mencerikatakan yang sebenarnya terjadi, tidak ada satupun yang terlewatkan dalam cerita Arion....

Ketika malam Rebeca tiba, Arion sudah menempatkan Rebeca di Villa belakang dan sudah meminta orang-orang nya menjaga tempat itu agar Rebeca tidak masuk ke rumah, namun siapa yang tahu, pagi ini Rebeca berolahraga di taman belakang dia memang sengaja olahraga dan duduk di kursi taman tersebut, dia tahu jika kamar Devanddra ada di sana, juga jendela besar kamar Dvanddra sama persis seperti kamar Ellia yang menghadap taman, di waktu yang sama pagi ini Ellia sedang melihat ke arah jendelanya dan melihat ada Rebeca yang sedang duduk di kursi taman, lalu langsung hal itu membuat Ellia bereaksi ketakutan seketika itu juga, pelayan yang ada di kamar Ellia dia melihat Nona kecilnya seperti itu, mereka lalu memanggil Arion, dan Arion melihat jendela Ellia yang terbuka, ternyata ada Rebeca di sana Arion dengan cepat meminta penjaga untuk menarik wanita itu pergi dari sana, namun Rebeca menolak dan kemuadian Arion menembakan senjata melihat Arion yang sudah marah barulah Rebeca pergi dan menjauh dari sana...

Mendengar yang di ceritakan Arion, Devanddra mengerti, untunglah sudah ada Nica jadi ini bisa di tangangi jika tidak mungkin kondisi Ellia akan lebih buruk, tapi yang jadi pertanyaan sekarang adalah "apa yang di lakukan oleh Nica dan Ellia di kamarnya"

Nica masih bersama Ellia dia kamarnya, Ellia sudah bisa tenang sekarang walapun anak itu masih tidak berbicara apapun tapi setidaknya sudah tenang saja sudah bagus untuk sekarang, tapi Nica masih berusaha untuk membuat Ellia berbicara memang agak sulit namun dia terus memcoba nya, bagaimanapun caranya Nica harus mencari cara agar anak itu bisa bicara, karena dengan begitu Nica tahu apa yang harus dia lakukan, karena jika kondisi ini berlanjut akan menajdi buruk untuk kondisi sikologis Ellia.....

Karena masih tidak mau mengatakan apapun, Nica juga tidak bisa memaksa, Ellia dia tertidur sekarang di pangkuan Nica, dengan posisi kepalanya berada di kaki Nica yang terus Nica belai-belai hingga anak itu kini tertidur pulas, perlahan Nica memindahkan tubuh mungil Ellia ke atas ranjang nya, lalu dia juga ikut tertidur sekarang, mereka sekarang tidur bersama layak nya seorang ibu yang sedang tidur bersama anaknya, entah sudah berapa lama Nica tidak merasakan tidur yang sangat pulas dalam hidupnya, Nica sangat peka dalam kondisi apapun dia selalu siaga, layaknya seorang prajurit di medan perang. Yang harus tetap siaga walaupun sedang tidur, tapi kali ini Nica benar-benar tertidur seperti bayi, hingga tidak menyadari jika seseorang masuk ke kamarnya sekarang....

Devanddra merasa penasaran apa yang sedang di lalukann, dan bagaimana kondisi anak nya itu, jadi diam diam dia memasuki kamar Nica. Ketika Devanddra masuk dia sedikit demi sedikit membuka pintu, dan melihat jika Nica tertidur begitu juga dengan anak nya, entah kenapa hatinya merasa damai dan ingin sekali ikut tertidur besama, sudah menjadi kebiasaan Devanddra ketika anak nya itu tidur, dia akan selalu membelai-belai kepala anak nya dan dia pun membelai kepala Ellia perlahan tangannya tanpa sadar juga membelai kepala Nica ketika tangannya membelai kepala Nica mata Devanddra juga terfokus pada wajah Nica yang tertidur itu, satu hingga tiga kali belaiaan tidak membuat Nica terbangun, namun kali ini Nica merasakan hal itu dan membuat dia terbangun, namun Nica tidak bergerak dan berpura-pura tidur, Nica sadar jika ada Ellia di sampingnya dan tidak ingin membuat tidur anak itu terbangun, namun dia tetap waspada dan pada belaiaan tangan berikutnya, Nica bereaksi tangannya memegang tangan Devanddra dengan sangat kencang...

avataravatar
Next chapter