23 Dia sudah ada yang punya

"Maafkan Shania kak...."ucap Shania lirih

"Kamu tidak bersalah sayang!"sahutnya.

"Aku takut kakak lebih memilih Adelia yang cantik dan seksi..."balas Shania dengan polosnya.

"Heyyy.....kenapa istriku jadi tidak percaya diri begini?kamu jauh lebih cantik dan seksi,sayangku....!!"ujar Syauqi sambil menjawil gemas hidung mancung Shania.

"Mene ke tehe...."ucap Shania menggoda.

Syauqi tertawa lebar,saat mendengar kata plesetan dari Shania yang menyebut"mana ku tahu" dengan "mene ke tehe" didalam hatinya Syauqi berkata bahwa istrinya itu masih seperti ABG zaman now.Syauqi pun merasa terhibur dengan celotehan Shania,

rasa penatnya setelah memeriksa banyak dokumen dikantor hilang seketika.

Shania memberanikan diri memeluk Syauqi suaminya,dia merasa sangat nyaman dan damai berada didalam pelukannya.Syauqi membalas pelukan istrinya dengan mesra,

pemuda tampan itu menghujani istrinya dengan ciuman dikeningnya lalu berpindah ke rambutnya berulang kali.Syauqi merasa lega karena Shania sudah mau berbicara lagi dengan dirinya.

Mereka tertawa bersama,Shania kembali ceria dan mulai mencoba pakaian yang tadi dibelinya di Mall.Semuanya pas dan serasi ditubuhnya,Syauqi kaget ketika Shania menyuruh memakai kemeja lengkap dengan dasi dan celana yang dipilihkan istrinya.Dibalik semua itu hati Syauqi pun menghangat merasa diperhatikan oleh Shania,dengan membelikannya beberapa setel kemeja untuknya.

Pagi harinya setelah sarapan pagi,Syauqi mengantarkan Shania ke kampusnya lebih dahulu.Syauqi mempunyai agenda meeting pada jam sembilan pagi,setelah mengantar Shania sampai dihalaman kampus supaya Shania tidak terlalu jauh berjalan menuju kelasnya.Tidak pernah dibayangkan oleh Shania sebelumnya,ternyata belajar di dalam kampus itu sangat menyenangkan.

Teman teman sekelasnya juga baik dan bisa diajak kerjasama dalam mengerjakan tugas tugas.Mereka seringkali bertukar informasi,tentang mata pelajaran yang cukup sulit.

Meskipun demikian kehidupan di kampus sangat berbeda dengan masa di SMA dulu,

dikampus ini Shania dituntut untuk belajar mandiri dan tidak bisa bergantung pada dosen.Seperti biasanya Shania masih lugu dan tidak banyak bicara atau komentar, namun parasnya yang cantik nan ayu itu menjadi pusat perhatian.Beberapa teman laki laki didalam kelas mulai meliriknya,tapi Shania tidak pernah menyadarinya karena kejujuran dan kepolosannya.

Jam pelajaran telah usai,Shania merapikan buku catatannya dan memasukannya ke dalam tas.Sebagian dari teman sekelasnya sudah berhamburan keluar,hanya tinggal Shania,Gita,Afikah Andi dan Fikar.Fikar inilah yang sering kali mencuri pandang secara diam diam pada Shania.Pemuda yang berasal dari Banda Aceh itu ingin mendekati Shania dan menjadikan kekasih hatinya.

"Shania...boleh aku minta nomer telepon kamu?"tanya Fikar yang sudah menunggu Shania pada saat Shania akan keluar dari kelas,dan Fikar menahannya.

"Maaf...."Shania sangat gugup,suaminya sudah menunggu dirinya lima menit yang lalu,dan mengirim photo selfi dihalaman parkir kampus.

Fikar merasa sedikit kecewa atas jawaban Shania,padahal dia ingin sekali mengobrol dengan Shania melalui aplikasi WhatsApp.

Akan tetapi Fikar harus bersabar untuk mendekati Shania.Fikar sudah membaca buku jurus jitu untuk menghadapi gadis cantik dan dingin seperti Shania.Salah satunya dengan bersabar dan tidak juga memaksanya.Sebegitu suka nya pemuda itu dengan Shania,hingga harus membeli buku panduan tersebut.

Shania mendekati mobil sport berwarna merah itu,Syauqi sudah berdiri dan siap untuk membukakan pintu dan menyuruh Shania masuk.Shania mencium punggung tangan suaminya sekilas,lalu dia masuk kedalam mobil dan duduk dikursi depan.

"Maaf kak,sudah menunggu lama"ucap Shania cemas,Syauqi dapat melihat jelas raut wajah Shania.

"Heiii....aku tidak apa apa sayang,jangan ditekuk gitu dong...mukanya!"ucap Syauqi sambil mengangkat dagu Shania.

"Aku takut kakak marah...."sahut Shania

"Memangnya kamu pernah melihat kakak marah?atau memarahi kamu?"tanya Syauqi,lalu mengusap kepala Shania.

"Tidak pernah..."Shania menggelengkan kepalanya.

Syauqi mencium kening Shania lembut,dan mengecup bibirnya sekilas sebelum dia melajukan mobil sportnya meninggalkan area kampus.Selama dalam perjalanan pulang ke apartemennya,Syauqi mengelus pipi istrinya dengan lembut.Shania pun bergelayut manja pada lengan kokoh sang suami tercinta,Shania baru akan melepas lengan Syauqi disaat dia hendak berbelok atau menyalip kendaraan lain.

Fikar dan Andi melihat Shania dijemput seseorang dengan mobil mewah,keduanya saling pandang keheranan. Saat itu juga Fikar dan Andi menghampiri Gita dan Afikah yang berada dikantin menunggu pesanan yang datang.

"Git,siapa lelaki yang menjemput Shania?"

todong Fikar,Gita diam saja tak menjawab pertanyaan teman sekelasnya itu.

"Dia sudah ada yang punya..."sahut Afikah

dengan ambigu.

"Pantas saja Shania acuh tak acuh waktu aku mengajaknya berbicara...."ujar Fikar merasa kecewa.

"Semangat kawan.....sebelum janur kuning melengkung didepan rumahnya."seru Andi memyemangati sahabatnya itu.

"Sudahlah.....jangan ganggu Shania!"ucap Gita sambil menatap Andi dan Fikar.

Keempat mahasiswa itu berpisah didepan pintu gerbang kampus dengan tujuan yang berbeda.Gita dan Afikah pulang kerumah mereka disekitar Jakarta Timur dengan menaiki taksi.Sedangkan Andi dan Fikar membawa sepeda motor kembali ke tempat kost mereka sekitar lima ratus meter dari kampus tempat mereka menuntut ilmu.

Sesampainya diapartemen Syauqi dan Shania makan siang bersama,bu Halimah mengirim masakan kesukaan Syauqi yaitu semur daging,makanan favoritenya sejak masih kecil.Bi Arum asisten rumah tangga mereka menghidangkannya di meja makan dengan menu makan siang yang lengkap. Shania mengisi sepiring nasi dan beberapa potong daging,dan rolade ayam untuk suaminya.Lantas Shania mengisi piringnya sendiri,mereka mengucapkan doa sebelum makan.

Bi Arum memperhatikan sepasang suami istri yang sedang makan berdua dengan mesra,dalam hatinya dia berdoa semoga majikannya segera mendapat momongan. Bi Arum adalah perempuan berusia tiga puluh lima tahun yang dikirim bu Halimah mengurus keperluan rumah tangga putra bungsunya Syauqi dan Shania.Bi Arum bekerja dari pagi hingga sore hari saat Syauqi kembali dari kantornya.Bi Arum seorang janda yang tidak memiliki anak,

dan tinggal dirumah bu Halimah,sejak sepuluh tahun yang lalu.

Sementara itu didalam kamarnya Syauqi sedang memeriksa email laporan dari Irham sekretaris pribadinya,Shania juga membuka pelajaran yang diterimanya tadi pagi.

"Kakak tidak kekantor?" tanya Shania saat menutup buku catatannya.

"Rasanya tidak sayang..." sahut Shauqi.

Loh,kenapa ,kak? bukannya kakak sibuk akhir akhir ini.

"Aku hanya ingin berduaan saja denganmu,

sayangku..."sahut Syauqi dengan senyum khas yang menawan.

Entah siapa yang memulai terlebih dahulu,

mereka sudah berada diatas tempat tidur kingsize yang empuk.Syauqi mencumbu Shania dengan bergairah,mata mereka saling beradu pandang.Tubuh mereka pun menyatu menyalurkan gairah cinta yang membara,Shania mengerang dan terus memanggil nama suaminya dengan sexy.

Syauqi semakin bergairah dia menghentak berkali kali memperdalam penyatuannya ditubuh Shania,sebelum terkapar lemas tak berdaya.

○○☆○○

Hai pembaca WN yang baik hati...

Cinta Yang Aku Rindukan sudah update lagi nih.....ditunggu PS dan reviewnya atau komentar kalian yang membangun....

Salam Hangat,

Azzahra071

avataravatar
Next chapter