17 Teman biasa

Vicky menatap kembali wajah eza,ya...feelingnya mengatakan bahwa ia pernah bertemu gadis ini sebelumnya.Tapi ya sudahlah...ia sendiri merasa kurang yakin,biarkan waktu yang menjawabnya.

Eza kembali menghampiri pak krish setelah selesai berkeliling,vicky menurut saja dari belakang wanita mungil itu.

"sudah selesai za..?" tanya pak krish begitu melihat eza duduk disampingnya,eza mengangguk pelan "hmm..sudah pak."

Krish menatap vicky yang malah fokus memandangi eza dengan seksama...

"pak vicky hari ini dikasih tugas apa sama mister..?'

Merasa tertangkap basah menatap eza secara intens vicky mengalihkan pandangannya kesembarang arah sembari menjawab pertanyaan krish.

"ah...saya disuruh belajar di lab seminggu ini npak,minggu selanjutnya baru akan survey lapangan.."

Krish menganggukan kepala,ia melirik wanita disebelahnya yang masih fokus masa bodo dengan suara suara disekitarnya,merasa dilirik tanpa henti eza gantian melirik kearah krish.

"ada apa pak..?"

"ehm...sepertinya kamu banyak tugas baru selain jagain anak anak kesayangan kamu ini za.."

Ez mendelik kesal saat krish menyebut ulat ulat yang dipeliharanya sebagai anaknya,"pak krish,saya belum punya anak..ini peliharaan pak..' gerutu eza dengan kesal dan terdengar aneh hingga menimbulkan semburat tawa diwajah vicky,SEBEGINI LUCUNYA DIA JIKA KESAL...

"hahah..bercanda za,kamu harus urus anak baru sekalian,ni staff baru juga,good job.."

Eza hanya menatap dtar dan seketika ia beranjak dari duduknya membawa vicky menuju insect rearing room untuk memeperkenalkan spesies apa saja yang ada didalamnya.

"uda lama kerja disini..?" suara vicky memecahkan keheningan yang tercipta cukup lama diantara mereka,eza menyambut dengan senyuman khasnya,ya senyuman yang membuat orang meleleh...

"lumayan pak...satu setengah tahun..." ia kembali menyunggingkan senyuman yang kontan membuar vicky menatapnya dengan dekat dan lama....ia tertegun cukup lama hingga akhirnya hatinya berkata,Ya..aku mengenalnya,dia orangnya....

.

.

.

Dipantry eza tengah berbincang bincang dengan lina disela sarapan pagi mereka,terkadang terdengar tawa keduanya memenuhi ruangan pantry...entah apa yang menjadi topik pembahasan lucu mereka sepagi ini.

"za...kakak minta roti kamu ya.." rendi mencomot roti dikotak makan eza tanpa menunggu jawaban sang empunya,ia memang sudah biasa begitu,dan eza sendiri tidak keberatan,karena diantara yang lain eza termasuk yang paling loyal dengan makanan.

Usai sarapan mereka kembali berkumpul mengikuti apel pagi seperti biasa,hanya membahas masalah pekerjaan dan...satu yang disinggung nining secara tiba tiba tanpa disangka sangka.

"Rendi..eza,....kalian punya hubungan apa.." ucap nining spontan yang membuat semua staff yang ada disana menoleh kaget kearah keduanya,jika karyawan menatap mereka biasa memang dekat seperti itu tanpa ada hubungan tapi tidak dengan atasan mereka.karena eza dan rendi memang sangat dekat dari hubungan rekan kerja,tapi bagi keduanya mereka tidak memiliki hubungan yang berarti.

"tidak ada bu.." sahut eza datar dan nampak biasa...malahan sekarang matanya tengah beradu pandang dengan krish juga vicky..mereka mengintimidasi seolah menuntut jawaban eza.

Eza membuang nafas kesal..kenapa juga masalah kedekatannya dengan rendi diungkap diapelan pagi,ck..kaya enggak ada topik lain aja.Padahal dengan jelas rendi mengaku pada kakaknya ia menganggap eza seperti adiknya.

FLASHBACK

Andi membelai lembut rambut adik kesayangannya,ia memastikan perasaan eza saat ia tau perasaan teman dekat adiknya rendi.

"apa kamu menyukai rendi za,,..?"

"hah.." eza hanya membeo kaget mendengar pertanyaan aneh kakaknya,

"kenapa kak,dia tidak baik,?apa dia mengatakan sesuatu..?"

"bukan...dia baik..sangat baik bahkan sama adik kakak ini,tapi bisakah kamu tidak menyukainya...?"

Andi mulai menatap adiknya intens,mencari kejujuran dibola mata adiknya.Eza hanya tersenyum,ia merasa dekat dengan rendi..tapi entahlah,ia merasa itu bukan perasaan yang berarti baginya.

"eza tidak pernah begitu memikirkannya kak,rendi baik..eza nyaman kalau bareng dia.Tapi untuk menyukainya rasanya tidak atau mungkin belum...apa dia mengatakan sesuatu pada kakak,,..?"

"hmmm...dia bilang kamu seperti adik baginya,mengingatkan dia pada adiknya dikampung,..."

Eza membuka mulutnya membentuk huruf O,ia lantas mengangguk mengerti.Ya sepertinya cukup jelas,rendi tidak ingin punya hubungan lebih dengan dirinya...BAGUSLAH.

FLASBACK OFF

Eza mengingat betul obrolan malam dengan kakaknya itu,eza lantas menghela nafas dan menatap kearah atasannya itu.

"saya dengan rendi hanya sebatas berteman bu,apa ada masalah..?"

Nining menggeleng sembari menatap eza tajam sekedar mencari cari kebohongan tapi nihil ,sepertinya gadis ini jujur.

"saya dengar kalian dekat sangat amat dekat...itu saja.Saya tidak ingin ada sebuah hubungan antar karyawan,mempengaruhi intensitas kerja kalian kalau kalian bucin bucinan..."

Ck...dasar.Emang dia enggak pernah bucin apa.ah lupa kalau atasannya ini uda masuk kepala empat dan belum juga menikah.Ez mengangguk mendengarkan ucapan nining.Vicky memandangi eza tanpa berkedip,entah mengapa hatinya seketika merasa lega,itu lebih baik batinnya.

Krish malah menatap vicky yang terus terus memandangi eza tanpa bosan sambil senyum senyum,Hah...sepertinya yang bucin bukan rendi tetapi lelaki disebelahnya ini.Eza..eza,saya aja uda berusaha tutup mata buat tidak goyah karena kamu,tapi rasanya sekarang giliran rekan saya ini ketarik magnet kamu....nampol bucinnya.

Setelah usai apel pagi semua karyawan bubar barisan,rendi mengejar eza yang berlalu pergi dari aula menuju insect rearing room.

"eza..."

"iya kak rendi,aa apa..?"

"mengenai hal tadi,,,," rendi menggantung kalimatnya,eza memiringkan kepalanya mencoba menerka apa yang akan rendi ucapkan.Tetapi lelaki itu masih menimang nimang...

"aku tidak salah kan kak,aku hanya tidak ingin membuat kakak sulit atau terpojokkan.Aku sudah dengar dari kak andi kok,terima kasih...aku tidak keberatan dianggap adik olehmu..."

Eza melebaran senyumnya lagi hingga nampak gigi putihnya yang tersusun dengan apik,rendi terpaku mendengarnya..rasanya hatinya hampa seketika.Mungkin kemarin saat ditanya oleh andi ia masih bingung dan bimbang,tapi nyatanya hatinya sakit dan hampa saat wanita ini mengatakan mereka hanya teman.

Sesungguhnya aku masih berharap lebih za,lebih dari sekedar teman,lebih dari seorang kakak,tapi rasanya aku egois...setidaknya itu cukup membiarkanmu tetap disisiku...

avataravatar
Next chapter