20 Mengingat kamu

Eza duduk termenung diatas sofa,tatapannya menerawang jaug entah dimana,hingga kakaknya duduk disampingnya ia bahkan tidak menyadarinya.

"kenapa za,ada masalah kemarin malam...?" Andi menarik sang adik kedalam pelukannya serta membelai lembut puncak kepala adik kesayangannya itu.

"tidak...hmm...kak apa eza melupakan sesuatu...?"

"Apa..??" andi menatap heran kearah adiknya,sementara eza hanya menghela nafas dan memijit pelan pelipisnya,ia jadi merasa pusig,Entahlah.Andi memperhatikan dengan intens setiap mimik perubahan diwajah eza.

"kamu punya masalah..?" eza menggeleng pelan,

"tidak....aku hanya sedikit bingung,beberapa hari lalu aku kedatangan staff baru,namanya vicky.Dia tampan...sangat tampan,tetapi kesan pertama aku bertemu dengannya jantungku terasa berulah...aneh,rasanya sakit juga nyeri sampai rasanya aku tidak bisa menahannya..." eza menjeda kalimatnya,ia masih terus berpikir dan entah apa yang dipikirkannya.

"apa sakit sekali,apa seserius itu..?kamu tidak apa apa,?apa kita perlu ke dokter kamu dulu za,memastikan...huh..?" Nada bicara andi tersirat sangat cemas mendengar kondisi sang adik,ia begitu menyayangi adik satu satunya,ia tidak ingin gadis kecilnya tersiksa lagi.Merasa membuat sang kakak panik dan risau eza menggenggam tangan andi,

"Ku berpikir juga begitu,ada yang salah dengan jantungku,entah penyakitku atau apapun itu...tetapi,...semalam kak vicky memelukku,jantungku berdegup ekstra,tapi rasanya tidak sakit atau nyeri seperti yang terjadi sebelumnya..."

"benarkah..?"

Eza hanya mengangguk pelan,ia benar benar baik baik saja sekarang.Apalagi saat lelaki bernama vicky itu memeluknya,dia tidak bohong....hatinya berasa adem ayem.

"kak,dia mengatakan kalau kami pernah bertemu sebelumnya,dia juga mengatakan dia takkan pergi tanpa kembali...dan pasti aku akan mengingatnya...aku sedikit merasa aneh dengan ucapannya..."

Andi terdiam beberapa saat,mencoba memutar memorinya beberapa tahun silam,dan yang pasti sudah sangat lama berlalu.

.

.

.

.

Flasback on

Andi menatap adiknya dengan pilu,gadis berusia enam belas tahun itu sudah tidak sadarkan diri selama enam hari,tidak ada tanda tanda bahwa ia akan terbangun.Airmatanya bahkan tumpah tanpa bisa ia bendung,adik kesayangannya....betapa sakit tubuh ringkih itu dipenuhi berbagai macam alat penyokong hidup,kabel kabel yang menempel sebagai pendeteksi jantung,oksigen,juga infus...

Tampak seseorang penasaran dengan tatapan pilu andi,ia menghampiri andi kakak eza yang berada dilorong didepan ruang ICU.Lelaki itu melempar tatapan kearah mata andi memandang,gadis kecil yang berusaha hidup dengan alat bantu.

"apa gadis kecil itu adik kakak..." seketika andi menoleh kearah lelaki yang berdiri disampingnya juga tengah memperhatikan eza.

"hmm...dia adik kesayanganku..."

"sakit apa kak,?kasian sekali sekecil itu sudah merasakan sakit demikian..."

"hmm...cairan paru melimpah kejantung,dia sudah enam belas tahun,tetapi karena penyakitnya tubuhnya ringkih bahkan tidak sesuai dengan usianya.." andi menoleh kearah lelaki yang mengajaknya berbincang,lelaki tampan juga muda.Entah ada hubungan apa lelaki itu meminta persetujuan andi untuk melihat dan menjenguk adiknya.Setelah izin pada petugas jaga,lelaki itu masuk kedalam ruangan tempat gadis kecil itu terbaring.

Mungkin jika itu keajaiban..maka katakan lah demikian.Tepat saat lelaki itu masuk dan menggenggam jemari gadis itu meski entah dapat dorongan darimana ia melakukan itu....ia seperti tergerakkan,hingga akhirnya gadis itu membuka matanya untuk pertama kali.Mata indahnya mengerjab ngerjab menyesuaikan penglihatannya,...ia menatap lelaki yang menggenggam jemarinya,hangat,....bahkan ia tersenyum dengan lelaki itu.

"apa tidurmu nyenyak...." tanpa menjawab gadis itu hanya mengangguk pelan,ia bahkan bisa tersenyum.

Andi yang melihat dari luar dinding kaca itu terlonjak kaget atas apa yang dilihatnya,dengan cepat ia menghapus airmatanya.Ia berlari mrmanggil dokter hingga tak lama dokter jaga dan beberapa perawat datang dan memeriksanya.

"apa semuanya baik dokter...?" tanya andi gugup begitu dokter selesai memeriksa kondisi adiknya.

"syukurlah,keadaannya benar benar membaik....dia sudah melewati masa kritisnya,sudah sadar dari koma nya,ini seperti keajaiban mengingat bagaimana kritis kondisinya semalam..."

Andi tersenyum bahagia,ia sangat senang...ia harus menghubungi mama nya untuk menyampaikan kabar ini.Ia melirik pada lelaki yang ada disebelahnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"kamu seperti angin segar yang dikirim untuk adikku..." lelaki itu menggeleng,

"tidak kak,ini hanya suatu kebetulan..."

Dokter dan perawat memeriksa beberapa kondisi vital gadis itu,ia mengintruksikan perawat melepas semua penunjang hidup yang terpasang dan hanya menyisahkan infus juga selang kecil yang masih berada dalam rongga dadanya.

"dia sudah bisa dipindahkan keruang rawat..." andi mengangguk mendengar penuturan dokter itu,Entah suatu kebetulan lagi atau apapun itu adiknya itu bahkan sekamar dengan seorang pasien yang tak lain ibu dari lelaki yang menemui adiknya tadi.Andi dapat tersenyum lega betapa adik kesayangannya itu selalu tersenyum dengan kehadiran lelaki itu.

FLASBACK OFF

Andi masi terpekur sendiri dalam ingatan beberapa tahun silam,ia mencoba mensinkronkan dengan kejadian beberapa tahun lalu.memang nama lelaki yang membuat keajaiban bagi adik kesayangannya itu bernama vicky,...apa itu mungkin vicky lima tahun silam...batinnya menerka nerka.

"kak,apa kakak mengetahui sesuatu..." eza menyenggol bahu kakaknya hingga tersadar dari lamunannya.

"kamu sungguh tidak bisa mengingatnya ..?" bukannya menjawab andi malah balik bertanya,ia tau pasca sembuh dan menjalani perobatan jalan ingatan adiknya buruk tentang beberapa hal yang belum lama ia lakukan saat terbaring sakit.Dan andi meyakini adiknya juga tidak ingat dengan sosok lelaki yang menjadi pujaannya dikala sakit itu,vicky.

Dan eza kembali terdiam mendengar pertanyaan kakaknya,ia terus berpikir.tetapi tetap sama tidak ada satu hal pun yang terlintas dibenaknya.Jika berhubungan dengan pekerjaan dia sukses karena ingatannya yang tajam tapi tidak dengan ingatannya dikala sakit,ia benar benar lupa....

"jangan terlalu keras mengingatnya,kamu bisa mengingat dan mengenalinya perlahan,..."

Andi lantas memencet hidung adiknya,eza hanya tersenyum sambil mengerucutkan bibirnya.Ya ...sekeras apapun ia belum bisa mengingatnya,dan sepertinya kakaknya juga enggan memberitahunya.Benarkah vicky pernah tersambung dengannya dulu...?

Entahlah....

avataravatar
Next chapter