26 Ketakutan

Eza masih terduduk dilantai sembari menatap kakinya yang terasa kebas akibat terlalu bnyak berdiri,ditambah luka jahitan yang ada ditelapak kakinya.

"Masih sangat sakit...?"

Vicky berjongkok mendekati eza,ia menatap luka ditelapak kaki eza dan melihat wajah wanita itu yang masih memucat,meringis menahan sakit yang vicky yakini kaki eza tengah berdenyut saat ini.

"ehm..."

"kamu bawa motor..."

"tidak,kak Andi mengantarku pagi tadi..."

"mari kakak antar pulang,ini uda jam pulang...lagian kaki kamu juga terluka,nanti kakak akan jelaskan sama keluarga kamu,jika ini kecelakaan kerja.."

Vicky mengulurkan tangannya untuk membantu eza berdiri,dengan senyum simpul menghiasi bibirnya eza menerima uluran tangan vicky untuk bangun dari duduknya.Dengan sangat pengertian vicky menunggu eza merapikan tas didalam lokernya,ia bahkan memapah karyawannya itu sampai parkiran motor staf.

"Apa tidak apa apa kakak mengantarku,Nanti orang akan berpikir yang aneh aneh lagi..."

"Tidak apa,lagian mereka juga tau kamu kecelakaan kerja tadi.Karena bu nining sudah buat laporan dan kemungkinan sudah masuk kantor utama berita acaranya.Lagian saya staff kamu...mereka akan berpikir saya nganter kamu kewajiban sebagai atasan untuk menjelaskan apa yang terjadi pada keluarga kamu..."

Vicky membantu eza memasangkan helm eza,wah wah....sudah seperti kekasihnya saja.Ck....beruntung parkiran sedang sepi.Tapi bisa saja ada mata silap yang menangkap gelagat aneh atasan dan bawahan yang tak biasa ini bukan.

Tak lama Mereka sudah beranjak meninggalkan areal perusahaan,sesekali vicky mencuri pandang wajah eza melalui kaca spion.Teduh,ayu....beginikah paras gadis kecil yang ia temani dulu....

"kamu yakin tidak apa apa za,yakin baik baik aja...wajah kamu masih pucat loh..."

"aku beneran uda baik baik aja kok kak,istarahat bentaran nanti juga baikan..."

"kamu bikin aku takut za...."

Hilang sudah bahasa saya yang terkesan formal tadi,hufth....diluaran euy...santai dikit boleh lah ya bahasanya.

"kenapa kakak takut...?"

"kakak takut terjadi apa apa,melihat ekspresi kamu tadi yang hanya diam tanpa bergeming dari posisi kamu,dengan darah yang basah dilantai...rasanya kaki kakak berasa jelly pengen merosot kelantai..."

"aku hanya tidak ingin membuat semua orang khawatir,aku sendiro sangat sangat takut melihat darah yang begitu banyak...aku hanya mencoba bersikap tenang demi mengalihkan emosi..."

Tanpa sengaja tangan eza sudah melingkar dipinggang vicky,memeluknya erat seolah kejadian itu begitu mendramatisir,suhu tubuhnya mendadak dingin,vicky mengusap lengan yang melingkar pinggangnya dengan lembut.

"aku takut...sangat takut..."

Vicky mnggenggam jemari itu kini,mencoba menenangkan.

"sudah tidak usah diingat,...jangan begini,kakak jadi bertambah takut kamu kenapa napa.Jangan nangis ih..."

Vicky seolah melebur menjadi obat luka bagi eza,entah mengapa...Nyaman,seperti itu mungkin yang eza rasakan.Ia bahkan tidak perduli jika lelaki dihadapamnya itu atasannya.

Vicky menambah laju kendaraannya,tak berselang lama mereka akhirnya sampai dirumah yang eza tunjukan.Vicky membantu eza turun dari motor,membukakan helm....bahkan ia memapah wanita itu sampai keteras rumah...hingga tak lama Andi menyongsong keluar dari dalam rumah.

"Eza....uda pulang.Kok enggak ngabarin kakak,kakak pikir kamu lembur..."

"iya kak,eza uda pulang.Kakak kenapa uda dirumah,uda balik kerja kah...?"

"kakak izin tengah hari,biasa...mama minta antar kerumah temennya tadi."

Eza terswnyum menanggapi perkataan sang kakak,Andi seketika menyadari kehadiran sosok pria diaamping adiknya yang masih memapah eza.Biasa jika eza tidak membawa motor ia akan diantar rendy,bagas atau Arman...Tapi sekarang,dilihat dari pakaiannya....

"Sore kak,saya vicky atasan eza di Lab.Saya sengaja mengantar eza karena ia mengalami kecelakaan kerja tadi kak..."

Andi mengangguk saat vicky memperkenalkan diri.Ah...ternyata lelaki ini benar lelaki lima tahun silam yang sempat direpotkan adiknya,ia semakin tampan dan dewasa,lelaki ini juga begitu perhatian pada adiknya tak berubah meski sudah lama...Tapi tunggu dulu...Eza kenapa tadi katanya,Andi tersentak dari lamunannya.

Matanya kontan melotot menatap Adiknya dari ujung kepala sampai kaki...

"Eza kecelakan kerja..!!! ya ampun kaki kamu kenapa sayang..."

Andi berseru dengan heboh begitu menyadari kondisi adiknya,ia panik melihat perban dikaki eza.Ya ampun....saking serunya ngebatin dirinya lupa menelisik kondisi sang adik yang entah bagaimana ia jabarkan karena jantungnya kontan spot saking parno nya takut eza kenapa napa.

Eza ibarat emas permata baginya,lecet sedikit saja Andi bakal uring uringan setengah mati.Adik kecilnya....

Andi memboyong keduanya masuk kedalam rumah,mendudukan mereka diruang keluarga.

Vicky pun mulai menjelaskan kronologi kejadian pagi tadi yang dramatis,ya ampun,...dirinya bahkan menahan rasa kesal,sesal dan luka saat menceritakan...

Andi tau sang adik begitu parno jika berhubungan dengan klinik kesehatan atau semacamnya...ia meaanti wanti hal itu,bahkan setelah kejadian lalu,eza terhitung jarang sakit karena penjagaan ekstra Andi yang tidak ingin repot karena adiknya tidak mau berhubungan dengan rumah sakit.

"kak eza capek...eza istirahat dulu ya...."

Eza memasang wajah manja dihadapan sang kakak,wah....meruntuhkan sekale...

"ya sudah,istirahatlah.Ayo kakak antar kekamar..."

"enggak usah kak,biar kak vicky aja yang nganter..."

Nahh,loh....

Andi mengernyitkan dahi dengan bingung,ia melongo cengo dengan sikap tak biasa adiknya.Wah...sepertinya adiknya ini sudah sangat menempel dengan laki laki ini.Usianya memang sudah dua puluh satu tahun tapi sikap manjanya itu,Ck....Dan lagi membawa laki laki masuk kedalam kamar.Sheza....aish...

Vicky menatap kegelisahan kakak dari wanita yang ia klaim sebagai gadis kecilnya....

"Eza kamu pergilah dengan kak andi,hmm..."

"tidak mau,aku ingin bertanya beberapa hl dengan kakak,dan kepalaku sedang pusing,lelah...jadi kita bebincang dikamar saja sembari aku beristirahat.Dan kakak,...berhentilah mengkhawatirkan yang tidak tidak,aku sudah dewasa..sudah cukup paham apa yang kakak pikirkan,ck...."

Andi menggaruk kepalanya yang tidak gatal,kikuk mendengar penuturan adiknya yang tau dengan apa yang ia pikirkan.Tepat sasaran...ia bahkan selalu kalah jika berdebat dengan adik kesayangannya itu.

huh...sudahlah!!!!

"oke,adikku yang sudah dewasa....vicky antarkan adikku kekamarnya,lagian aku tau seperti apa kamu...ck...kalian selalu bisa menempel begini meski sudah lama berpisah.punya ikataan batin ya..."

Vicky mengangguk angguk setuju,ia tersenyum dan membantu eza berdiri untuk memapahnya kedalam kamar.Namun Belum jauh ia melangkah ia berhenti kembali dan menoleh kearah kakaknya,....

"Mama kemana kak..."

Eza menoleh kesana kemari mencari keberadaan sang mama yang tak tampak sedari tadi.

"mama masih dirumah temennya,ada hal penting yang harus mereka bahas katanya..."

Eza mengangguk saja dan kembali melanjutkan langkahnya dengan masih setia dipapah oleh vicky,...

.

.

.

.

.

Bodo amat vicky atasannya,sekarang mereka lagi dirumahnya...tentu saja beda...

Karyawan enggak tau diri ini mah....

avataravatar