18 Gadis kecilku

Eza melebaran senyumnya lagi hingga nampak gigi putihnya yang tersusun dengan apik,rendi terpaku mendengarnya..rasanya hatinya hampa seketika.Mungkin kemarin saat ditanya oleh andi ia masih bingung dan bimbang,tapi nyatanya hatinya sakit dan hampa saat wanita ini mengatakan mereka hanya teman.

Sesungguhnya aku masih berharap lebih za,lebih dari sekedar teman,lebih dari seorang kakak,tapi rasanya aku egois...setidaknya itu cukup membiarkanmu tetap disisiku...

Eza dan rendi masih berbincang didalam ruangan yang setengah terbuka itu,vicky yang berniat menghampiri eza pun menghentikan langkahnya dan memilih mencuri dengar percakapan keduanya dari balik pintu.Vicky lihat sesekali keduanya tersenyum bersamaan,tertawa lalu terdiam dalam pikiran masing masing.Semua tak luput dari pandangan vicky,wajah eza...ia merasa tak pernah bosan menatap lamat lamat wajah itu,tanpa ia sadari ujung bibirnya tertarik keatas.Krish yang tak sengaja mendapati vicky tengah mengintip itu pun menghampirinya,tanpa vicky tahu krish sudah berada dibelakangnya sama memperhatikan dua orang didalam ruangan sana.

"kenapa berdiri disini ? kenapa tidak langsung menghampiri saja?" krish terkekeh melihat keterkejutan vicky,lelaki itu nampak salah tingkah karena tertangkap basah dengan teman sejawatnya.

Tepat saat itu eza dan rendi muncul dari balik pintu,keduanya saling melempar tatap melihat kedua staff mereka sudah ada diambang pintu.

"kok pada berdiri disini pak ?" eza menatap penuh tanda tanya kearah dua atasannya.

"Tidak apa apa,saya menghampiri pak vicky yang sedari tadi menunggu kamu,kemungkinan ada perlu.." jawab krish sembari menahan senyum dan tawanya yang mungkin akan menguak dengan kegugupan vicky yang terpampang jelas.

"pak vicky cari saya..?ada apa pak..?"

"hmm..iya za saya ada perlu.." ucap vicky ambigu karena ia sendiri tidak tahu apa yang harus ia katakan pada karyawannya satu itu.

"perlu ? pentingkah..?" eza mengernyitkan dahi,ia merasa heran dengan gelagat aneh sang atasan barunya itu,krish sudah akan tertawa namun masih bisa ia kendalikan.

Sementara rendi yang menatap sebentar wajah atasan bernama vicky itu menangkap gelagat aneh,seperti gelagat pak tetra dulu ke eza...atau jangan jangan dia mulai menyukai eza,entah mengapa hati rendi mendadak terasa sakit tanpa sebab.

"hmm...ada beberapa hal tentang pekerjaan yang ingin saya tanyakan ke kamu.." jawab vicky sekenanya,entah apalagi alasan untuk menutupi kegugupannya.Rendi melengos pelan,hatinya sudah benar benar kalut...ditambah atasan baru ini sudah menaruh rasa pada wanita pujaannya...rendi pun pamit pergi dari hadapan mereka karena ia ada pekerjaan dilapangan.

Eza berjalan menuju meja batu panjang tempat biasa ia melakukan pengamatan,ia menggeser satu kursi putar dari sekian banyak kursi yang terjejer rapi disana.Vicky mengikuti apa yang dilakukan eza,sementara krish sudah lebih dulu duduk disana.

"oke..bapak mau tanya apa ke saya..?" seru eza dengan nada lembut sembari masih menekuni sesuatu dimeja batu itu...Sesaat eza merasa canggung berada diantara dua atasan yang super duper ganteng itu.Oke..jika ia selama ini sudah terbiasa bersama pak krish,tapi rasanya ada yang aneh saat lelaki bernama vicky ini duduk tepat disebelahnya,jantungnya kembali berdegup kencang.Ya semoga saja dua lelaki tampan ini tidak sampai mendengarnya.

"za kamu sakit...?" pak krish menatap wajah eza yang tiba tiba memucat,ia seperti baru saja melihat hantu.Dengan spontan eza menggeleng,ia merasa baik baik saja,hanya debaran jantungnya yang mendadak sarkas dan eza mulai kewalahan.Vicky bergantian menatap wajah wanita disebelahnya,ya tampak memucat...tapi ia tertegun begitu tatapannya lekkat dengan jarak yang teramat dekat.Ya sesuatu...yang harusnya dari awal ia ingat begitu bertemu gadis ini.

.

.

.

.

Eza dan beberapa anggota lab bersiap menikmati makan siang dipantry hingga bagas dan yang lainnya datang bergabung dengan mereka.

"makan diluar yuk...tempat biasa.." bagas menawarkan kearah anggota lab,lina langsung bersorak riang mendengar ajakan bagas.Teman eza satu ini selalu bersemangat jika tentang makanan.

"kamu lagi menang lotre gas,tumbenan ngajak kita makan diluar..?"

" kagak.bagas ulang tahun lin,makanya mau traktir kita.."sahut arman yang merupakan karyawan baru yang masuk kemarin.

"tumbenan.." celetuk rena dengan senyuman aneh.

"ayo kita makan diluar.Eh,entar malam kumpul ya,karokean tempat biasa,saya juga ajak pak krish dan pak vicky biar rame..." seru bagas membeberkan rencana malam ini,lina langsung bersorak sambil jingkrak jingkrak mendengarkannya.Kayanya yang keliatan menang lotre lina,dari tadi girang amat kelakuannya.

"seriusan gas.Miapa..?'

"mi pala kamu.." celetuk bang dodi seketika.Bagas menatap eza yang diam tanpa minat bergabung dalam obrolan mereka.

"Eza nanti dateng ya.."

"eh..hmm...aku usahain gas,tapi enggak janji.."

"tenang aja entar kita jemput rame rame biar kamu dibolehin keluar..." seru bagas seolah tahu keraguan eza,wanita itu pasti sedikit susah meminta izin pada kakaknya.

"hmm.."

Mereka pun langsung berhambur keluar gedung lab untuk pergi makan siang diluar.Sementara krish dan vicky masih berbincang berdua didalam ruangan staff saat staff yang lain belum kembali dari lapangan.

" krish percaya atau tidak sepertinya takdir mempermainkanku..."

"apasih.." sarkas krish yang tidak tau aral tujuan dari ucapan teman barunya ini.

"krish...sebenarnya aku pernah mengenal eza sebelum ini.." krish memicingkan mata menatap lekat lekat kearah vicky,baru beberapa hari kenapa temannya ini seperti sudah lama mengenal eza.

"dimana..?entar salah orang,mungkin hanya mirip saja...?'

Vicky menggeleng,ia mengeluarkan laptopnya dan mengotak atik cursornya mencari sesuatu...ia membuka sebuah galeri yang sudah lama ia simpan dan sembunyikan,ia tidak pernah berharap bertemu dengan wanita yang ada dalam album yang diberi nama Gadis kecilku...ia teringat foto foto masa lalunya saat tak sengaja menatap eza dari jarak dekat.

"apa itu..?" tanya krish yang menatap nama album yang diberi gelar gadis kecil,krish menarik laptop dari tangan vicky...ia menatap lamat lamat foto foto yang terbuka dilaptop itu.

Flashback lima tahun silam....

"adik kecil,kamu makan ya biar cepat sembuh..." bujuk lelaki yang tak lain vicky,ia menatap penuh kasih seorang gadis kecil yang terbaring lemah dibrankar rumah sakit..tubuhnya dipenuhi berbagai macam selang selang sebagai penunjang hidup sebelumnya....tetapi semua perlahan membaik setelah vicky hadir...selang selang itu telah dilepas menyisahkan infus dan satu selang kecil yang masih tertanam didadanya.

"aku akan makan,tapi berjanjilah tidak akan menunggalkanku..." vicky tersenyum menatap senduh gadis kecil itu,hingga suara sang kakak mendekat kearah keduanya.

"sayang,kak vicky nya harus pergi.kapan kapan dia pasti akan jenguk kamu...'

Gadis diatas brankar itu merungut kesal,bulir bulir airmata sudah tumpah dipipi mulusnya,jantungnya terasa nyeri kembali,Merasa tak tega vicky menggenggam jemari gadis itu.

"jangan sedih,kakak tidak pergi tanpa kembali...kakak pasti menemukanmu dimanapun itu,kamu harus semangat...ketika nanti kita ketemu kamu harus sudah sehat dan tampak cantik,jadi pacar kakak ya..."pujuk vicky dengan selembut mungkin,diakhir akhir pertemuannya mereka sempat menjepret beberapa gambar sebagai bukti jika vicky tidak akan lupa janjinya,...gambar sebelum akhirnya mereka benar benar berpisah.

Flasback off

Vicky mengehela nafas dalam mengingat kejadian itu,janji...ya tanpa sengaja ia berjanji pada gadis kecil itu akan menemukannya,sepertinya takdir menuntut janjinya.Gadis itu sudah benar benar baik sekarang,cantik...sangat cantik malah...vicky melupakan janji itu hingga akhirnya ia mengingat kembali ucapan itu begitu menyadari eza gadis yang ia cari cari.Krish pun tampak melongo cengo,membandingkan foto foto itu dengan wajah asli eza sekarang....banyak yang berbeda,lebih tepatnya berubah,hanya dari bola matanya yang hitam kilat itu yang membuktikan jika mereka orang yang sama.

"jelas ia tidak mengingatmu...itu sudah sangat lama,atau mungkin ada sesuatu yang membuatnya lupa beberapa peristiwa dimasa lalu..."

"hmm...kurasa.saat itu usianya masih belum genap enam belas tahun,sekarang ia berumur dua puluh satu tahun...lima tahun berlalu,ia juga sudah tumbuh semakin cantik,satu yang aku syukuri dia tampak baik baik saja.Hanya menatap bola matanya aku yakin jika itu dia,...kami seperti tersangkut pada satu takdir..."

"Pede boros !!!" kekeh krish yang mendengar ucapan percaya diri vicky.

"aku serius krish...takdir sedang memainkan perannya,Janjiku...seolah aku sedang diingatkan bahwa janji adalah hutang.." krish hanya menganguk angguk mendengar ucapan teman sejawatnya itu.

avataravatar
Next chapter