15 Dia atasan baruku

Eza kembali fokus mendengarkan materi yang masih saja disajikan tanpa bosan,hingga sebuah suara memanggil staff divisinya,pak krish.Dengan reflek neza menoleh kearah pak krish,lelaki itu sudah berdiri untuk menjelaskan pertanyaan yang diberikan sesuai yang ia ketahui dan ia pelajari sElama ini dengan eza,meski baru beberapa bulan ia sudah banyak tau dari karyawannya itu.

Krish yang memang pembawaannya santai kalem juga berwibawa tampak santai menjawab pertanyaan yang terlontar,eza langsung tersenyum hangat mendengarnya,hingga seorang manager estate terfokus menatap dirinya yang tengah mendongak kearah krish.

"siapa wanita yang disebelah anda itu..?"tanya manager estate itu kepada krish.

"dia karyawan saya mister,saya sengaja membawa dia mengikuti training ini karena kebetulan tadi saya sedang mengerjakan project bersamanya,jadi saya membawanya serta untuk mendampingi saya.." KRISH LANTAS MENOLEH KEARAH EZA DENGAN SEUTAS SENYUM,beberapa staff training menoleh menatap eza intens...semua yang ada disini staff,manager juga calon staff...mengapa ada karyawan yang hadir ditengah tengah mereka,seistimewa itu kah gadis itu.

Eza terlihat gugup dengan tatapan intimidasi itu,ia pura pura merapikan hijabnya dan menutup wajahnya dengan buku yang dipegangnya.Pak krish yang menatap itu langsung tersenyum dan menurunkan buku yang menutupi wajah wanita disampingnya,

"tidak perlu merasa buruk...kemampuan kamu juga pengalaman kamu itu cukup membuktikan kamu pantas ada disini,percaya apa kata saya.." krish tersenyum meyakinkan eza,dia mengedipkan sebelah matanya kearah wanita disampingnya,dan segera eza tersenyum canggung melihat tatapan tulus itu.

MAMPUS..BAPER BAPER DEH...

Pria yang sedari tadi memperhatikan eza menatap penuh makna terhadap eza.karyawan spesial sepertinya...ah,siapa dia ???bercanda kah..??Sespesial apa wanita itu hingga didapuk mendampingi atasannya mengikuti pelatihan,apakah ia memiliki kemampuan yang mumpuni,Pria itu menggeleng sendiri tanpa melepas tatapannya dari gadis itu.

.

.

.

.

Eza mengeluarkan bekalnya dari dalam tas,ia masih termenung sendiri dibalik lokernya.Entah apa yang ia renungkan,hingga suara lina mengagetkannya.

"sarapan enggak za,ngelamun aja sepagi ini.."

Eza tersenyum hampa sembari mengikuti lina rena juga yang lainnya menuju pantry.Mereka semua sedang sarapan pagi,sesekali eza menyesap susu yang ia bawa satu cangkir besar setiap harinya.Rendi menatap jahil kearah eza,ia memiliki ide untuk meledek eza agar ia bisa melihat senyum wanita itu.

"heran ya...kamu setiap pagi minumnya susu,tapi kok enggak besar besar za..?"

Eza menoleh menatap rendi yang tengah menahan senyum usilnya kearah wanita didekatnya,eza melebarkan matanya hingga tampak bola hitam seperti anggur yang siap menggelinding...rendi pun tak tahan dan langsung meledakkan tawanya.

"makannya juga banyak,tapi segitu gitu aja,ngilang kemana semua ya.."celetuk bagas tak kala pedas yang semakin membuat eza geram.Lina menggenggam tangan eza untuk mengadem ademkan otak eza yang tengah panas.DIKIRA KOMPOR PAKE DIADEMI.Lagian kebangetan banget ni anak anak ngeledek enggak tanggung tanggung .Padahal mereka dengan tanpa mikir uda naksir sama wanita yang sedang mereka ledek habis ahabisan.

Tiba tiba tanpa permisi dan pertanda jantung eza berdegup aneh' ya aneh.keanehan apa itu hanya yang punya jantunglah yang tau,wkwkwk.Eza mengatur nafasnya menetralkan irama jantungnya,ia juga memegang dada sebelah kirinya,terasa aneh...tapi apa.Apakah lagi lagi jantungnya bermasalah,tidak tidak mungkin.Ia sudah divonis sembuh sbelumnya,eza mulai menampilkan raut tak enak juga panik.Rendi mendapati kegusaran dimata eza,wanita itu mulai bersikap aneh.

"eza kamu kenapa.?kamu sakit ? kamu baik baik aja kan..?" cecar rendi tanpa jeda,wanita itu hanya menggeleng pelan...rendi tampak berfikir,ia teringat ucapan kakak eza waktu itu tentang penyakit eza...Astaga..!! apa penyakitnya kembali...rendi membelalakkan mata tak percaya.

"eza kamu beneran enggak apa apa..?" rendi masih keukeh menatap eza dengan intens,lina dan yang lain sampai menoleh heran kearahnya.Memang ada apa dengan eza...

"tidak...a..aku tidak apa apa kak,aku baik.." ucapnya lirih seraya menyeka buliran keringat yang entah mengapa mengalir sepagi ini,ah..mungkin aku hanya kurang sehat batin eza.

Usai sarapan mereka berkumpul dishow room atau lebih tepatnya aula didalam lab untuk melaksanakan apel pagi seperti biasanya.Pagi ini bu nining memimpin apel,disana ada pak krish yang tersenyum hangat pada eza,juga dua staff lainnya.

"bagaimana rasanya eza ikut training kemarin..?" bu nining menatap eza dengan tangan berlipat didepan dadanya,eza tersenyum sebelum akhirnya menanggapi pertanyaan itu.

"menarik bu...banyak materi yang disampaikan..." ia berujar dengan kata kata yang lebih terdengar tidak percaya diri,nining meneyeringai aneh,lagi lagi karyawannya yang ini berusaha merendahkan diri bahkan semua orang mengetahui kemampuannya.Tak lama nining memanggil lima orang karyawan baru dan stu orang diantaranya akan bergabung dilab bersama eza.

"Dia.." eza mencoba mengingat ingat sembari menunjuk karyawan yang baru saja dipanggil oleh nining,

"REKA.." eza tersenyum mengenali sahabat lamanya di SMP dulu.

"kalian sudah saling kenal..?"

"hmm..dia teman SMP saya bu.."

Nining dan staff lainnya mengangguk mengerti,baguslah jika sudah kenal.Mereka tidak perlu lagi beradaptasi lama mengingat sudah pernah kenal sebelumnya.

Namun tak lama nining memanggil orang lagi yang tak lain dua staff baru yang ada diruangan staff untuk diperkenalkan pada seluruh karyawan ,eza kembali merasa nyeri didada sebelah kirinya. aH SHIT...!!! apalagi ini...geram eza dengan wajah memucat seperti mayat...hatinya mendadak ikut bergetar hangat.

Hingga tak lama muncullah atasan baru yang dimaksud nining,.....Dia...

.

.

.

Eza memekik didalam hati melihat sosok yang ada dihadapannya,rasanya jantungnya akan mencelos keluar.

avataravatar
Next chapter