webnovel

7 Jangan panggil saya bapak

"Baik lah,saya permisi dulu,kalau ada apa-apa kalian bisa menghubungi saya,,!! kata varun berpamitan sambil menyerahkan kartu namanya yang sudah ada dengan nomor ponselnya.

"iya sekali lagi terima kasih sudah mengantarkan saya pulang,,!! kata zia yang hanya di anggukan kepala oleh varun

setelah kepergian pria itu,,di rumah zia,,Riska menjelaskan siapa pria itu,Zia pun baru mengetahui,yang membuatnya terkejut ternyata pria itu orang yang perna di tabraknya sewaktu di kafe.

"Ris,,,kaki aku ko tambah sakit ya,,? tanya zia kepada riska melihat keadaan kakinya yang makin membiru,setelah dia terbangun pagi yang memang tidurnya tidak nyenyak akibat sakit di kakinya,memberi tahukan kepada Riska yang juga sudah bangun.

" Kan aku udah bilang di bawa ke dokter dulu semalam,kau sih pake nolak lagi.kata Riska sedikit kesal namun kasihan sambil melihat kaki zia.

" iya maaf,,aku kan tidak tau,aku kira cuman cedera biasa,di gosok pake salep bisa mendingan.kata zia menahan sakit kakinya yang makin terasa sakit yang sudah meneteskan air matanya.

" jangan nangis dong zi,,!!aku jadi panik ni,, ya udah aku bantu kau siap-siap dulu terus kita langsung kedokter,aku juga mau siap-siap dulu.

Riska memang sudah minta izin sama keluarganya buat menginap di rumah zia,,setelah semalam dia mengantar pulang belanjaan ibunya,sekalian menceritakan apa yang terjadi,,untung saja kakanya semalam lagi keluar kerumah temannya,kalau tidak bisah dapat omel geratis dia.

"Kau tunggu sebentar ya,,aku kedalam dulu kata riska setelah membantu zia kluar dengan susah paya,keadaan kaki zia yang sebelah tidak bisah untuk di pake berdiri,diapun mendudukan zia di kursi terah.

"Jangan lupa kunci pintunya,kata zia melihat Riska yang sudah keluar ulang.

"iya,,,

"kita berengkat sekarng,,? tanya zia

"Tunggu dulu,,aku lagi nunggu jemputan,,!! kata Riska,,,Tanpa sepengetahuan Zia,Riska menghubungi varun.Kalu Zia tau pasti zia tidak akan mau pikir Riska.

"Nunggu apaan sih,,? apa ka Rehan yang mau ngantar kita kedokte,,? tanya zia beruntun.

"Bukan ka Rehan lah,,tuh jemputan mobilnya sudah sampai,kata Riska menunjuk ke arah mobil yang sudah parkir di depan rumah zia.

Zia hanya terkejut,melihat siapa orang yang dimaksud Riska sahabatnya.

"Kita pergi sekarang,,? tanya pria itu yang sudah turun dari mobilnya

"pa varun,,kenapa pa varun ada di sini,,? tanya zia bingung.

"ya ampu zia,,otak kau itu polo sekali,pa varun yang akan antarkan kita kedokter.kesal riska melihat sahabatnya itu.

"kita bisa berdua aja kan juga bisa,,atau tidak minta tolong ka Rehan saja,kata zia lagi

"ka rehan belum tau keadaanmu,,kalau aku beri tahu yang ada aku dapat omel geratis,kata Riska.

sedangkan varun hanya mendengarkan saja,dan bertanya-tanya,dalam hatinya,siapa Rehan itu.

"kalau begitu kita berdua saja,,kata zia yang masih menolak,tidak tau kenapa perasaannya tidak karuan kalau ada pria itu,yang membuat jantungnya berdetak tidak seperti biasanya.

"Dengan keadaan kakimu seperti itu mau naik motor,,? yang ada kakimu itu akan tambah parah.sudah jangan tatap aku seperti itu,aku cuman ingin agar kau segerah sembuh.Emangnya kau mau tidak masuk kerja,,? untung saja ini hari minggu,kata riska menjelaskan kepada zia.

Zia pun hanya mendengarkan Riska mengomeli dirinya,dan mengikuti saja kemauan sahabatnya itu.Merekapun berangkat dengan varun yang menyetir sendiri,pria itu memang sengaja tidak mau membawa sopir,,tidak tau kenapa dia ingin menyetir sendiri,yang membuatnya sekarang seperti jadi sopir pribadi dua gadis ini,yang duduk di belakang di kursi penumpang.Varunpun memarkirkan mobilnya setelah sampai disebuah rumah sakit ,varun sudah membuat janji dengan dokter pribadinya,setelah Riska menghubunginya untuk membawa zia kedokte.Ada rasa senang di hati pria itu bertemu lagi denga zia.

"Biar aku bantu,melihat Riska yang kesusahan menurunkan zia.

Belum sempat zia menolak pria itu lagi-lagi sudah menggendongnya,ala-ala Bridal style seperti sebelumnya,dan mendudukannya di kursi rodah yanh sudah lebih dulu varun ambil.Merekapun mendapat tatapan dari orang-orang yang iri melihat zia,bisa di gendong oleh pengusaha tampan itu.

"Dok gimana keadaan kaki gadis itu,,? tanya varun,tanpa menunjukan rasa kawatirnya kepada penghuni ruangan itu,

"pa varun dan nona-nona ini tidak usa kawatir,kaki nona ini hanya terkilir,saya akan memberikan resep obat buat hilangkan rasa sakit dan juga salep untuk memulihkan lagi kaki nona ini,kata dokter itu yang sudah separu baya itu namun masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak mudah.

"Baik lah dok,,kami permisi dulu,kata varun yang diikuti Riska yang mendorong kursi roda zia.Dokter itu mengiyakan sambil tersenyum ramah kepada mereka.

"kalian tunggu di mobil dulu,aku mau nebus obatnya,,kata varun setelah membantu memasukan zia kedalam mobilnya.

Kedua gadis itu hanya menatap punggung pria itu yang sudah pergi,pria yang mereka bilang sombong dan memiliki sifat dingin tanpa ekspresi,sekarang yang di hadapan mereka seperti bukan seorang varun admajaya,melaikan pria yang memiliki sifat sangat baik.Mungkin itu yang lagi mereka pikirkan.

"oh ya zi,,aku kerumah dulu ya,ada yang mau aku ambil,kata Riska setelah mereka sampai di rumah zia.

"iya kau pergi saja,salam sama ka rehan,,!! kata zia.Varun pun hanya menatap mereka yang semakin penasaran dengan sosok Rehan.

"iya,,kata riska dan melanjutkan bicaranya,,

"pa varun bisa tolong jagain teman saya dulu,,!! saya cuman sebentar saja,ada yang mau aku ambil di rumah,kata zia kepada varun yang masih berada di rumah itu

Belum sempat zia menolak pria itu suda mendahuluinya untuk bicara.

"iya,,,,kata varun singkat.

"Baiklah,aku pergi dulu.pamit riska.

setelah kepergian Riska mereka berdua hanya saling berdiam,tanpa ada yang bicara.zia mencoba membuka percakapan biar tidak terlalu canggung.

"Maaf pa,,saya buatin minum dulu,,kata zia dengan ragu

"Tidak perlu,,kakimu masih sakit.Dan satu lagi,jangan panggil saya bapak,panggil sja saya varun,kata varun walaupun suaranya begitu datar.

"iya pa,,eh maksud aku varun,,jawab zia dengan gugup

lagi-lagi jantung ini,,,pikir zia

☺☺☺

mohon di kritik kaka kaka,,,,terima kasih

Next chapter