1 Cinta Tanpa Akhir

Part 1

Pagi itu ...

Yeon berjalan terburu buru, dengan sedikit berlari dijalanan jantung Korea, Seoul.

Dia takut telat pada hari pertamanya kerja, tanpa melihat kanan kiri Yeon berlari dan tak sadar akan bahaya didepannya.

" Bruukk ", tabrakan pun tak terelakkan, lebih tepatnya Yeon menabrak seseorang. Yeon cepat menoleh untuk meminta maaf, namun bukannya langsung minta maaf Yeon malah terkesima melihat pemandangan didepannya.

Ok! Sosok didepannya adalah, seorang pria yang lebih mirip dewa Yunani. Demi dewa Eros sang cupid cinta, pria didepannya sungguh sempurna. Hidung mancung, wajah rupawan, bibir penuh yang sexy. Yeon bahkan membayangkan gimana rasanya kalo bibir itu mengulum bibirnya.

" Bulshiit! Apa yang aku pikirkan! " Gerutunya saat sadar akan apa yang baru saja dia pikirkan. Dia kembali menatap pria didepannya "Matanya menyimpan kesedihan!" gumam Yeon. Hingga suara bariton milik pria di depannya ini menyadarkannya.

"Apa yang kau pikirkan nona?"

"Hah? Heeh" Yeon terpaksa nyengir karena sadar diperhatikan dari tadi.

"Maaf sir! Saya tidak sengaja menabrak anda.

Saya sedang terburu-buru!"

" Ohh! Shitt, saya telat.

Sekali lagi maaf sir, saya harus segera pergi. Ini hari pertama saya kerja, saya harus tepat waktu." Yeon nyelonong pergi dari hadapan pria itu. Dia langsung lari terbirit-birit, melihat jam ditangannya menunjukkan angka 07.45 yang menandakan waktunya tinggal 15 menit lagi. "Semoga tidak telat" bisiknya dalam hati.

Jam 07.55, Yeon sampai ditempat kerjanya.

' ANDREW TAN CORPS' perusahaan tempat kerjanya adalah salah satu perusahaan terbesar di Korea, perusahaan tersebut bergerak dibidang furniture dan telah mempunyai banyak cabang di Korea, New York dan Kota Alhambra. 'ANDREW TAN CORPS' merupakan perusahaan yang sangat menjamin kualitas furniture yang mereka tawarkan. Sehingga banyak yang percaya dengan perusahaan ini.

"Selamat pagi miss, saya Yeon! Baru bekerja hari ini. Bisakah anda memberi tahu pada saya dimana saya harus bertemu HRD?" Sapa Yeon berusaha seramah mungkin pada seorang perempuan yang dia kira sang resepsionis.

"Oh! nona Yeon, mulai hari ini anda akan bekerja menjadi sekretaris presiden direktur.

Silahkan ikut saya, saya akan menunjukkan ruangannya."

Perempuan yang Yeon tidak tahu siapa namanya itu menyambutnya dengan ramah, membuat Yeon merasa lega.

"Maaf, kalo boleh saya tahu nama anda siapa miss?" Yeon mencoba basa basi dengan menanyakan nama perempuan didepannya ini. Gk mungkin kan dia terus bicara sama orang yang namanya aja dia gk tau?

"Saya Sea Tan, adiknya presiden direktur" bisiknya sambil terkikik ditelinga Yeon.

"Panggil saya Sea, kita bisa berteman kan?" tanya Sea dengan mata mengerling.

"Oh! Tentu saja" Sahut Yeon, sambil mengikuti langkah Sea.

"Ini ruangan Presiden, silahkan tunggu di meja ini. Dan ini semua jadwal presiden yang menjadi tanggung jawab nona". Sea berusaha menjelaskan semua detail pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawab Yeon mulai sekarang. Yeon hanya manggut manggut tanda dia sudah paham.

"Oh ya! Kakak ku sangat galak dan dingin, jadi nona harus extra sabar menghadapinya. Sudah 11 sekretarisnya yang mengundurkan diri karena tidak mampu dengan sifatnya."

" Shitt! Separah itu?" tanya Yeon dengan heran.

"Hemp! Iya, kakak ku itu paling benci wanita penggoda. Jadi jangan coba coba sok manis didepannya kalo tidak ingin langsung kena depak. Lebih baik nona tetap jadi diri sendiri, siapa tau bisa bertahan sebulan." jawab Sea.

"hmm, Aku paham."

"Sea!"

"Hey! Lihat siapa yang datang? Kakakku tersayang!" Sea langsung menghambur ke pelukan kakaknya.

"Sea! kenapa kamu bolos kuliah? Mau kena hukum ha?"

"Ahh kakak tidak seru!" Sea merajuk.

Dan oh kita melupakan pemain utama kita, Yeon hanya bisa terdiam mematung melihat siapa yang akan jadi bosnya.

Seseorang yang dia tabrak dijalan, yang dia tinggalkan begitu saja.

"Mampus! tamatlah riwayatku, apa aku akan langsung kena depak seperti yang dikatakan Sea? Bagaimana ini? Apa tadi aku melakukan kesalahan fatal?" gumamnya.

"Oh! Aku gampir lupa kak, ibu menyuruhku memilih sekretaris baru untukmu.

Ini Yeon, sekretaris barumu. Kau harus mengubah sifatmu kali ini." Ancam Sea.

"Ohh! Hai ..." sapa Andrew dengan kikuk.

Dia ingat siapa wanita didepannya, seseorang yang menabraknya lalu nyelonong gitu aja setelah minta maaf seperlunya.

"Menarik!" batinnya.

avataravatar
Next chapter