1 Pindah Divisi

"Aime, tahun ini kamu pindah divisi! Divisi pemasaran sepertinya membutuhkan ide ide cerdas darimu untuk tahun ini." Pak Anton sebagai Branch Manager ini menyampaikan pembagian tugas untuk tahun 2019 di PT. Cahaya Terang. "Aryo, saya harap kamu dan Aime bisa bekerja sama dalam tim."lanjut Pak Anton.

"Tentu pak, saya bisa bekerja sama dengan Aime. Dia karyawan yang cerdas pak, tentu divisi kami akan sangat terbantu dengan kehadirannya." jawab Aryo sambil melirik ke arah Aime yang hanya terdiam dari tadi. Bukan dia tidak senang dimutasi ke Divisi Pemasaran, tapi dia hanya merasa Pemasaran bukanlah bidang yang cocok untuknya.

"Baiklah, ada yang ingin ditanyakan lagi?" Pak Anton memperhatikan seluruh karyawannya. " Nampaknya semuanya sudah jelas, baiklah kita tutup rapat hari ini dan selamat menjalankan tugas di tahun 2019 ini." Pak Anton mengakhiri rapat diawal tahun 2019 ini. Aryo menghampiri Aime yang hendak meninggalkan ruang rapat.

"Kita pasti jadi tim hebat kan tahun ini."ungkap aryo.

"Tentu saja." Aime menyambut tangan Aryo untuk berjabat tangan.

Aime dan Aryo memang dari awal menjadi karyawan di Cahaya Terang berada dalam satu divisi yaitu divisi logistik. Keduanya merupakan tim yang hebat jika bersama. Namun, Aryo lebih beruntung dari Aime. Karena pengaruh dari keluarganya Aryo bisa menjadi Kepala Divisi lebih dulu dibanding Aime. Secara umur, pendidikan dan pengalaman kerja mereka nyaris setara.

" Sebagai perayaan ini, bagaimana kalau aku traktir kamu makan siang hari ini. Itu kalau Mas mu gak marah, aku bawa calon istrinya makan siang." ajak Aryo.

"Hmmmm.... nggak terbalik ini, bukannya nanti dek Naylamu itu yang akan marah kalau tunangannya ketahuan mengajak gadis lain makan siang." jawab Aime sambil menyusun buku buku di meja kerjanya.

"Ayolah, Ai.. mana mungkin Nayla cemburu dengan kamu. Dia pasti senang kalau tau kamu sekarang satu divisi dengan aku." Aime tersenyum, ia tahu Nayla memang cemburuan tapi tidak dengan dirinya. Karena Nayla tau perjalanan cinta Aime dan Dandi tunangan Aime. Aime begitu mencintai Dandi. Mana mungkin, Aime melirik Aryo.

"Baiklah, tapi aku telpon Mas Dandi dulu."Aime menyetujui ajakan Aryo.

"Beruntung sekali Masmu itu."Aryo bergumam. Aime melirik ke arah Aryo, sambil menelpon Dandi.

"Ayo, Pak Aryo kemana kamu mau mengajakku makan siang? Sekarang saatnya, perutku sudah lapar dan Mas Dandi ku tercinta sudah mengizinkan aku makan siang bersamamu." Aime bangkit dari tempat duduknya.

" Apa sih Ai, pake manggil " Pak" segala.. "

"Lah, kamu kan atasan aku sekarang ." Aime meledek Aryo

" Terserah kamu mau makan dimana, tempat biasa kita makan dulu gimana? sekalian nostalgia,gimana?"

" hmmmm... baiklah... Aku juga sudah lama nggak makan di sana." Kemudian keduanya keluar kantor dan pergi makan bersama.

Dulu, Aryo dan Aime memang sangat akrab. Namun, semenjak Aime menjadi kekasih Dandi mereka tidak seakrab sebelumnya. Karena dulu Dandi begitu cemburu dengan Aryo. Aime menjaga jarak dengan Aryo, karena ia takut Dandi akan marah. Aryo sebenarnya tidak begitu setuju jika sahabatnya menjadi kekasih laki laki yang over protective itu. Tapi, Aime begitu buta hingga tak ada celah untuk siapapun menasehatinya. Hingga akhirnya,Mereka resmi bertunangan.

avataravatar
Next chapter