2 Pernikahanku

Akhirnya Aku menikah dengan lelaki pujaan hatiku vian. Aku senang dan bahagia sekali, kata adiba. Dan semua orang serta keluarga memberikan selamat atas kebahagian kami. Kita tersenyum bahagia" kata adiba dan vian".

Tiga tahun berlalu kita sudah berstatus suami istri tapi belum juga dikaruniai seorang anak. Sedangkan dari pihak keluarga vian selalu bertanya-tanya kapan punya anak, kapan punya anak, selalu begitu. Anakku Vian Adiba gimana kok masih belum punya momongan, segeralah ibu sudah ingin menimang anakmu!! ucap Ibu Vian. Sabar bu ! kita juga usaha ini. kata Vian. iya bu, mungkin belum dikasih kepercayaan dari Allah. ucap Adiba sambil peluk ibu mertuanya.

Tiba-tiba datanglah wanita paruh baya, cantik dan seksi. Namanya tante Rena, dia yang begitu usil ikut campur masalah rumah tanggaku. Sebelum menikah pun tante rena kurang setuju denganku. Kata adiba. Vian! udah isi belum istrimu? sambil pegang pundak vian. Belum tan doain aja ya semoga Adiba cepet isi. Ehm jangan-jangan istrimu mandul gak bisa punya anak! ledek tante Rena. Vian langsung marah-marah dan melotot ke tante rena. Tan dijaga ya omongangan tante, tante tau gak tante bicara seperti itu sama halnya tante menghina aku dan istriku. Menangislah adiba di pelukan vian sambil menangis dan meminta maaf. Akhirnya adiba berlari ke kamar dan menangis. Mass... Maafin aku ya!! belum bisa berikan kamu momongan seperti yang keluarga kamu inginkan. "Sambil menangis dan memegang tangan vian" tidak apa-apa istriku. Santai ya, kamu jangan nangis lagi. Jangan pikirin omongan tante rena, kamu kan tau tante rena itu orang nya agak gak suka sama kita, jadi kamu yang sabar ya!!.

Emang tanteku suka bicara yang pedes-pedes. Kayak cabe level 100 ucap vian sambil menghibur adiba. Adiba tertawa dan berkata" hehe kamu bisa aja sih mas menghibur aku". Adiba dan vian ketawa bareng. Kamu gak usah pikirin ya sayang. Akhirnya vian dan adiba keluar lagi dari kamarnya.

Sudah-sudah ! Gumam ibu vian dengan nada emosi. Memarahi tante rena yang tidak bisa jaga mulutnya terhadap menantunya. Rena mendingan kami pergi dari sini jangan membuat keributan pada adiba istri vian. Ucap ibu vian. Tapi mbak.. Kata rena. Ibu vian langsung meninggalkan tante rena, vian dan adiba di ruang tamu. Bergegaslah tante rena pergi dan meninggalkan rumah vian.

Keesokan harinya Vian beserta istri kompak buat periksa ke dokter. Kamu sudah siap sayang! Iya mas sudah siap aku, bismillah ya semoga hari ini hari yang baik untuk kita berdua. Vian dan istrinya keluar kamar dan di sapa sama ibunya. Mau kemana kalian berdua kok rapi sekali. Mau ke dokter bu. Priksa kandungannya Adiba. Kata vian. Ohhh ya sudah hati-hati ya nak, ucap ibunya.

Beberapa saat setelah di priksa oleh dokter ternyata adiba istri vian mengalami gangguan rahim Alias mandul dan tidak akan bisa punya anak untuk selamanya. Istri vian langsung pingsan saat mendengar ucapan dari dokter. Vian shock dan tidak percaya apa yang di alami oleh istrinya saat ini benar-benar membuat dirinya hancur setelah sekian lama di nanti-nantikan ternyata zonk. Vian langsung tertunduk di lantai dan menangis di dekat istrinya. Istri vian masih belum sadar, masih tertidur di tempat tidur. Dokter berkata: kalau mau saya bisa bantu pak vian untuk program bayi tabung. Vian langsung bangun dan menyetujui ide dokter tersebut. Akhirnya vian mencoba untuk membangunkan Adiba istri vian. "sayang bangun! "ucap vian. Adiba menangis tersedu-sedu dan memegangi tangan vian. Gimana mas aku gak bakal bisa hamil, kata adiba istri vian. Bagaimana dengan ibu dan keluarga mas vian tentang hal ini. Aku tidak sanggup mas.. Vian langsung bungkam mulut istrinya dan vian berkata, huss sayang sudah kamu yang tenang ya, insyaallah dokter bisa bantu kita. Bantu apa mas ? gak bakal bisa kan aku mandul. Ucap Adiba istrinya. Dokter bilang bisa bantu dengan program bayi tabung. Kata dokter itu jalan satu-satunya. Ujar vian. Adiba terdiam dan berpikir bahwa apakah akan berhasil dok jika kita program bayi tabung. Itu kan membutuhkan uang banyak sekali dok. Kata adiba. Iya memang, insyaallah bisa berhasil jika kita mau berikhtiar dan berdoa. Ucap dokter. Mas gimana? kata adiba. Insyaallah mas akan berusaha semaksimal mas buat cari pinjaman untuk biaya program bayi tabung. Ucap vian. Akhirnya mereka berpamitan dan memikirkan hal ini di rumah.

Sesampai di rumah vian dan istrinya di sambut oleh ibu dan tante rena. Adiba gemetar dan memegang erat tangan vian karna dia takut akan mengecewakan ibu mertua dan keluarganya. Gimana vian apa kata dokter adia bisa hamil kan? ujar ibunya. Emm gini bu sebenarnya adiba ini mandul, dia tidak akan bisa hamil untul selamanya bu. Maaf. Tante rena dan ibu nya shock sambil melotot dengar perkataan vian tersebut. Apa vian? berarti ibu tidak bisa menimang cucu dong. Sambil berjalan ke arah vian dan adiba. Menangislah ibu nya dengan sesak karena masih tidak terima mendengar hasil pemeriksaannya adiba.

Apaaa??? MANDUL ! Adiba beneran mandul vian. Bentak tante rena. Iya tante. Vian dan adiba sambil tertunduk dan menangis. Kok bisa sih vian kamu mencari istri yang mandul seperti adiba istrimu ini! yang tidak bisa mempunyai keturunan. Lihat ibumu dia sampai tidak percaya akan hal ini vian. Gumam tante rena. Vian bentak tante rena dengan keras. Tante cukup ya !! tante jangan menghina istriku adiba dia tidam bersalah semua ini adalah takdir Allah, kalau tante seperti itu berarti tante menghina takdir Allah yang sudah di gariskan dalam hubungan keluarga aku dan adiba. Gumam vian. Mendingan Kamu menikah lagi dengan perempuan yang bisa hamil. Apa kamu gak kasihan dengan ibumu! seumur hidupnya dia hanya menginginkan satu, ibumu hanya ingin menimang cucu, anak dari kamu anak satu-satunya yang di harapkan ibumu. Jerit tante rena. Vian terdiam dan berpikir sejenak.. Aku tidak akan menikah lagi selain adiba tan. Ucap vian. Oke. Sekarang kamu pilih istrimu atau ibumu yang saat ini sedang sedih hanya memikirkan wanita yang tidak berguna. Sindir tante rena untuk adiba. Cukup tante! cukup! cukup! aku tidak ingin mendengar omongan tante lagi, mendingan tante pulang dan gak ikut campur dalam masalah rumah tanggaku. Bentak vian kepada tante rena. Kamu pikir-pikir lagi vian omongan tante, aku kasihan dengan ibumu. Tak tegah melihatnya. Ucap tante rena. Sudah lah tante, tante mendingan pulang ! aku dan istriku ingin istirahat. Kata vian langsung begegas ke kamar sambil memeluk istrinya yang menangis tak terhenti.

Tiga hari kemudian tante rena kesini lagi dan buat kerusuhan lagi. Mbak yuli... Tante rena memanggil mbak yuli nama ibu dari vian. Ada apa tante rena kok pagi-pagi sudah mampir kesini. Ucap adiba dengan nada lembut. Tante rena langsung masuk dan menyenggol lengan tangan adiba dengan cuek.

"Aduh!" Minggir kamu. Wanita yang tidak bisa hamil. Ejek tante rena kepada adiba. Adiba hanya tertunduk diam dan merasa bersalah akibat kejadian kemaren.

Satu minggu Kemudian. Bosnya vian di kantor bu bos maria namanya masih lajang cantik dan berwibawa. Yang sudah lama menyukai vian tapi malu untuk mengungkapkannya kepada vian sampai vian sudah menikah dia tetap bungkam soal perasaanya. Vian.. Saya perhatiin dari satu minggu yang lalu sepertinya kamu ada masalah ya !! Kok kayak gak semangat gitu kerjanya, gak fokus. Ada apa? Kamu bisa cerita sama aku , kalau kamu ga keberatan sih. Ucap bos maria. Ehhm bos. Iya sebenarnya aku ada masalah di keluargaku.. Kata vian. Masalah ? Bisa di cerita vian mungkin aku bisa bantu. Begini bos. Istriku adiba di vonis dokter dia tidak bisa hamil alias mandul. Kata vian.

Mandul ??? Ucap bos maria.

Vian bersedih dan menundukkan kepalanya. Terus gimana dengan keluargamu soal seperti ini. Apa sudah tau vian, ibumu? "Ucap bos maria". Sudah bos... Ucap vian dengan melas. Terus solusinya ??? Tanya bos maria.

Aku di suruh tanteku buat menikah lagi. Tapi aku gak mau karna aku sangat mencintai adiba istriku, tidak tega untuk menduakannya bos. Ucap vian sambil menatap bos maria.

Tapi kalau menurutku sih bisa aja kamu menikah lagi cuman harus ada izin dari istrimu dulu. Ucap bos maria.

Tiba-tiba tante rena datang berlarian mencari vian. Ruangan pak vian sebelah mana ya mbak? tanya tante rena pada karyawan kantor. Sebelah utara bu. Ucap karyawannya. Oke terimakasih. Ucap Tante rena.

Vian! vian! dengan berteriak memanggil vian.

Tante! Ada apa tante kesini. Tanya vian.

Ibumu vian. Mbak yuli. Masuk kerumah sakit sekarang. Ucap tante rena.

Apaaa???? Kerumah sakit! Ucap vian sambil melongo kaget dengar berita dari tantenya.

Memangnya ada apa tan. Ucap vian. Ibu kenapa tan, jawab. Rengek vian pada tente rena.

Sudah ayo kita kerumah sakit sekarang. Ajak tante rena kepada vian. "Iya iya" sebentar aku izin dulu sama bos aku. Ucap vian.

Bos aku izin kerumah sakit dulu ya. Ibuku masuk kerumah sakit. Iya vian pergi lah. Kata Bos maria.. Hati-hati.

Beberapa saat kemudian datanglah tante rena dan vian di rumah sakit. Ibunya di temani adiba yang sedang menangis. Mas.. "Panggil adiba untuk suaminya" akhirnya kamu datang, ucap adiba. Ibu kenapa sayang?. Tanya vian pada adiba. Ibu tiba-tiba pingsan di depan mas, aku gak tau kenapa. Terus tante rena datang tepat waktu, akhirnya aku di antar tante rena dan ibu ke rumah sakit. Ucap adiba sambil menatap vian.

avataravatar