36 BAHAGIA YANG BERLIPAT

Pinkan diam membisu,tubuhnya seketika lemas seakan tak mempunyai tulang lagi,keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya saat ini,matanya masih memandang alat tes kehamilan yang ada di tangannya.Itu menunjukan dua garis yang berarti sekarang Pinkan positif hamil.Posisi Pinkan sekarang berjongkok disudut kamar mandi dalam kamarnya.

Hari ini Pinkan memutuskan untuk tidak pergi sekolah dengan alasan kurang enak badan.Setelah mama pergi mengantar Wika ke kampus,Pinkan dengan buru-buru pergi ke apotik tidak jauh dari rumahnya,disana Pinkan membeli alat tes kehamilan seharga 25 ribu rupiah.Dan sekarang Pinkan sudah tau hasil testnya.Ya....dia positif hamil itu anak Aldi,sekarang usia kandungannya kira-kira sudah 9 minggu,karena sebelum Wika memergokinya sedang berhubungan intim dengan Aldi,mereka sudah sering melakukannya tanpa sepengetahuan siapapun.

"Bagaimana ini?,pasti Papa dan Mama akan marah padaku."Pinkan berbicara sendiri.

Telepon Pinkan berdering disaat Pinkan masih dalam kebingungannya,itu dari mama.Jangan-jangan Wika sudah menceritakan semuanya pada mama.Pinkan jadi ragu untuk mengangkat telepon dari mama,sampai suara pada ponselnya senyap,namun tidak berapa lama ponselnya berdering lagi,mama meneleponnya kembali,Pinkan masih memandangi ponselnya,tak tau harus berbuat apa dan akhirnya ponselnya kembali senyap,tapi selang beberapa detik ponselnya berdering kembali,masih mama dalam satu panggilan.Kali ini Pinkan memberanikan diri dan mengangkat teleponnya.

"Hallo Pinkan....lama banget angkat teleponnya,mama cuma kasih tau,mama tidak langsung kembali kerumah,mama akan hadir di arisan dengan teman-teman mama,kamu gak apa-apa dirumah sendirian?"

Pinkan bernafas lega"Iya ma...gak apa-apa,Pinkan hanya butuh istirahat aja".

Pinkan menutup teleponnya,tak lama kemudian Aldi juga meneleponnya,Pinkan segera mengangkat telepon dari Aldi.

"Hallo sayang,Wika memberitahukanku kalau kamu sakit,dia menyuruhku menemuimu.Apakah parah?"Aldi bertany dengan suara terburu-buru.

"Datanglah kerumah,aku membutuhkanmu saat ini!"Suara Pinkan membuat Aldi panik.

"Baik sayang,aku sudah dijalan sebentara lagi aku sampai."Aldi menutul teleponnya setelah berbicara dengan Pinkan.

Aldi sampai dirumah Pinkan 12menit setelah dia berbicara dengan Pinkan ditelepon.Keadaan rumah saat itu sangat sepi.Para pekerja dirumah itu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.Aldi langsung menuju ke kamar Pinkan yang berada dilantai dua.

Samapi didalam kamar Pinkan,Aldi langsung diserbu Pinkan dengan pelukannya.Ini membuat Aldi tidak nyaman,naluri kejantanannya bereaksi seketika,apa lagi saat itu hanya Pinkan mengenakan baju tidur yang sangat seksi tpis dan menerawang dan jauh diatas lutut.Darahnya langsung berdesir dan jantungnha berdetak kencang.

"Sayang....ada apa?"Aldi melepaskan pelukan Pinkan dan mendudukannha diatas tempat tidur.Mata Aldi melirik ke paha Pinkan yang putih mulus.

Pinkan menyerahkan hasil tespek di ari tangannya kepada Aldi.

"Ini apa sayang?"Aldi memandang wajah Pinkan yang lusuh.

"Aku hamil..."suara Pinkan nyaris tak terdengar.

Aldi sangat terkejut mendengar ucapan Pinkan,namun itu perasaan bahagianya.Dia tak menyangka bahwa di dalam perut Pinkan sekarang ada benihnya yang kini sedang dikandung Pinkan.

"Benarkah itu?"suara Aldi terdengar sangat bahagia.sejetika dia menciumi perut Pinkan dengan lembut,bahkan menyingkap baju tidur pinkan dan berinteraksi langsung dan menciumi langsung perut Pinkan.

Pinkan bingung melihat reaksi Aldi,bukannya panik malah bahagia.

Aldi mencium kedua tangan Pinkan dan pipinya lalu mengecup lembut bibirnya.Aku akan memberitahukannya pada orang tua kita,agar kita segera menikah.Aldi sangat bahagia dan berkali-kali memeluk Pinkan dan mencuiumi pipinya.

"Kamu bahagia,aku kira kamu gak siap menerimahnya."Mata pinkan berkaca-kaca,dia terharu melihat reaksi Aldi,Dia begitu bahagia mendengar kabar kehamilannya.

Aldi memegang kedua pipi Pinkan dengan lembut dan menatap wajahnya,

"Aku sangat bahagia sayang....,kita akan segera menjadi orang tua,kita akan menikah."Aldi berkata-kata lembut,semangatnya terlihat dengan jelas.

Pinkan memeluk Aldi dan mulai menangis terharu,awalnya Pinkan merasa takut dan bingung,tapi saat ini rasa takut itu berubah menjadi kebahagiaan.

Aldi kembali menatap Pinkan dan menghapus air matanya,kemudian mengecup bibir Pinkan dengan lembut dan mesra,Pinkan memejamkan matanya dan mengalungkan kedua tangannya keleher Aldi.Keduanya sangat cepat tersulut birahi,kali ini mereka hanya berfikir akan segera menikah,tidak memikrkan hal-hal lain lagi.Kecupan Aldi berpindah ke areal dada,sangat lembut sekali.Kini kedua makhluk itu sudah melemparkan baju mereka kelantai.Tanpa memikirkan lagi orang-orang yang bisa masuk kapan saja ke dalam kamar.Desahan-desahan lembut kini keluar dari mulut mereka berdua,tak perdulikan lagi sekeliling mereka.Aldi menggenggam kedua telapak tangan Pinkan.Mereka melakukannya seakan -akan mereka sudah memjadi suami istri.

Djtempat lain.

Wika pergi kuliah diantar mama dengan mobilnya.Wika sudah berpesan pada mama untuk tidak menjemputnya sepulang kuliah nanti,Wika akan pulang dengan taxi karena ada beberapa hal yang harus dikerjakanny.

Sebelum masuk kelas Wika memutuskan untuk menelepon Pinkan dan menanyakan bagaimana hasil testnya.

Suara Pinkan sedikit berbeda dengan keadaan tadi pagi,sepertinya dia sudah mendingan sekarang.

"Positif....aku hamil,Aldi akan berbicara pada Papa dan mamanya juga pada papa dan mama kita."Pinkan menjelaskan pada Wika.

"Apakah Aldi masih dusana?"Wika mencoba menyelidiki.

"Baru saja pulang."Pinkan berbohong pada Wika,saat ini Aldi sedang bersamanya didalam kamarnya diatas ranjang.

"Baiklah."Kita ngobrol nanti setelah aku pulang.sekarang aku ada kelas.Wika menutup teleponnya dan bergegas masuk kedalam kelas.

Namun langkahnya terhenti saat pesan Wa masuk dan dia segera membacanya.

"Sayangku.....aku pastikan kamu akan datang padaku dan berlutut memintaku untuk segera menikahimu!"Mata Wika seketika memerah menahan luapan emosinya.Andre memang sudah gila.

Ditempat lain,papa juga menerimah pesan dari Andre....

"Hanya ada dua pilihan membusuk di penjara atau menjadi mertuaku."Darah papa seketika terasa panas dan mendidih,betapa kurang ajarnya Andre terhadap papa,dia tidak bisa bersikap sopan sedikitpun pada orang tua dari gadis yang diinginkannya.Tapi papa memilih untuk tidak memperdulikannya dan menghapus pesan tersebut.

Aldi memutuskan untuk pulang kerumahnya setelah urusannya dengan Pinkan selesai.Namun tiba-tiba Ponselnya bergetar,itu panggilan video dari Zacky....

Sontak dia kaget dan kegirangan begitu pula Pinkan menunjukan ekspresi bahagia.Aldi menerima video call dari Zacky.Terlihat Zacky dengan kepala plontosnya mengenakan kaus hitam dan celana pendek berwarna abu-abu.

"Asem lu....ngilang gak pamitan"suara Aldi sangat kencang namun terdengar bahagia.

"Hai Pinkan..."Zacky nampak melambaikan tangannya pada Pinkan dan tersenyum.Pinkan membalasnya dengan mata yang berkaca-kaca,saat ini dia membayangkan perasaan Wika,pasti sangat bahagia.

"Ha....kampret lu,gw ngomong dicuekin,apa kabar lu Zack...."Aldi menyemprot Zacky dengan kata-katanya namun itu hanya candaan.sejujurnya Aldi sangat bahagia Zacky menghubunginya.

Zacky hanya tertawa melihat tingkah Aldi.

"Aku semakin membaik,saat ini sel kanker sudah tidak ada lagi,aku sudah chek up ke dokter,dan secepatnya aku akan pulang."

"Hoooooooooooo....benarkah itu?Seketika Aldi dan Pinkan melompat kegirangan dan berseru.Namun Aldi segera menyuruh Pinkan untuk berhenti dan memegangi perut pinkan mengingatkan pinkan dengan kandungannya.

"Hahahahahahaahah,ada apa?Zacky yang ikut tertawa melihat tingkah kedua sahabatnya sontak bertanya.

"Gak apa-apa,apakah Wika sudah tau hal ini?"Aldi mengalihkan pembicaraan.

"Belum,jangan beritahukan padanya,selama 1bulan ini aku sudah membuatnya bersedih,sekarang aku akan membuatnya menangis karena bahagia."Zacky tersenyum.

"Kapan kamu akan kembali?"Pinkan bertanya pada Zacky

"1minggu dari sekarang,aku sudah dirumah."Aldi menjawab singkat.

"Kemaren Andre datang kerumah untuk melamar Wika,Pap dan mama menolaknya begitu juga Wika"Pinkan mencetuskan tanpa sengaja,kemudian menutul mulutnya dengan kedua tangannya.

Raut wajah Zacky masih tenang dan tersenyum.

"Wika milikku."perkataan Zacky sangat dalam.

"Baiklah....aku akan melakukan terapi tambahan untuk pemulihan tubuhku,aku akan mengabari kalian lagi,dan ingat Pinkan....jangan bergosip dengan Wika.ini akan jadi kejutan untuknya."Zacky mengingatkan Pinkan sebelum menutup Video callnya.

Pinkan dan Aldi saling berpelukan setelah menutup teleponnya.Ini akan menjadi kebahagian yang sangat luar biasa untuk mereka dan untuk semua orang.Mereka akan segera menikah sedangkan Zacky dan Aldi akan segera bertemu dan melepaskan kerinduan mereka selama ini.

Aldi meninggalkan rumah Pinkan dengan perasaan bahagia yang berlipat ganda.Senyumnya selalu memgembang dibibirnya,seskali juga mengekuarkan siulan.

avataravatar
Next chapter