30 ANDRE ADALAH MIMPI BURUK

Selesai makan malam bersama Pinkan dan Aldi Wika memutuskan untuk langsung beristirahat didalam kamarnya.Tubuhnya terasa sangat lelah,begitu juga hati dan fikirannya.Firasatnya mengatakan ada sesuatu yang buruk sedang terjadi pada Zacky,namun Wika masih tetap mencoba untuk berfikir positif.Malam ini Wika sangat mengantuk ,tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya tertidur.

Sementara itu Aldi dan Pinkan masih mengobrol diruang tamu.

"Kapan kamu akan memberikan surat itu pada Wika?"Pinkan menyandarkan kepalanya ke bahu Aldi.

"Aku akan mencari tau dulu,apa sebenarnya yang terjadi."Aldi mengusap-usap rambut Pinkan.

"Aku khawatir dengan Wika,gimana kalau terjadi sesuatu yang buruk pada Zacky dan keluarganya!"Pinkan mengambil kesimpulan sendiri.

"Ssssssstttt...jangan berkata seperti itu,omongan itu doa,kita doakan saja yang baik-baik untuk Zacky dan keluarganya."Aldi mencoba membuang fikiran buruk Pinkan.

"Apa yang akan kamu lakukan?"Pinkan bertanya pada Zacky.

"Besok aku dan Zoy akan memcari tau keberadaan Papa Zacky,dia pasti tau Zacky dimana dan apa sebenarnya yang terjadi."Aldi nampak serius dengan rencananya.

"Baiklah sayang,kamu harus pulang!Kamu akan membutuhkan tenaga yang kuat untuk semua ini,kamu harus cepat beristirahat."Pinkan meminta Aldi agar pulang,dan tidur lebih cepat,agar besok pagi bisa secepatnya menjalankan rencananya bersama zoy.

"Ok sayang,aku pulang ya!Aldi mengecup kening Pinkan,kemudian mereka berdua meninggalkan ruang keluarga menuju pintu depan dan keluar dari rumah.Pinkan mengantarkan Aldi sampai masuk ke mobilnya.Aldi melajukan mobilnya dan meninggalkan rumah Pinkan .

Pinkan masuk ke dalam rumah langsung menuju kamar Wika,disana dia melihat sudah terlelap.Pinkan memandangi wajah saudari kembarnya,wajahnya nampak lelah dan murung.Walaupun Wika tidak mau bercerita tentang perasaannya,namun Pinkan tau apa yang kini sedang Wika rasakan.Dia tidak ingin membuat siapapun khawatir karena Wika sendiri mencoba untuk tidak berfikiran negatif,dan saat ini hanya itulah cara satu-satunya untuk menghiburbhatinya.

Malam ini Pinkan memutuskan untuk tidur bersama Wika,menemaninya disaat -saat dia merasa sedih.Pinkan naik ketempat tidur Wika dengan sangat hati-hati sekali,karena takut Wika terbangun.Memastikan Wika masih terlelap,Pinkan membaringkan tubuhnya disebelah Wika kemudian memeluk tubuh Wika.

Pinkan masih memandangi wajah Wika yang sedang bermimpi,entah apa yang sedang dia impikan saat ini.Wajahnya terlihat sangat cantik,namun tersirat disana sebuah kesedihan yang sangat dalam.Lama memandangi wajah Wika,Pinkan sudah mulai mengantuk dan akhirnya tertidur.

Wika duduk di sebuah bangku ditengah-tengah kebun yang sangat luas dan disekelilingnya tumbuh bermacam jenis bunga yang sedang mekar berwarna-warni.Disana dia duduk dengan tenang seorang diri,perasaannya begitu lega dan bahagia menikmati pemandangan yang cantik itu,udara yang begitu segar membuat Wika semakin nyaman berada disana.Sejauh mata Wika memandang hanya bunga berwarna-warni hingga dia melihat seseorang datang dari arah yang jauh dan semakin lama semakin dekat padanya,Wika khawatir dia akan merusak bunga-bunga itu,namun ternyata tidak,bunga-bunga itu masih tetap cantik di tempatnya dia tumbuh.Wika seperti tidak asing dengan wajah seseorang itu.Orang itu datang padanya dan tersenyum.Itu Zacky.....ya..itu Zacky.Wika berdiri dari tempatnya duduk dan menghampiri Zacky.Keduanya saling bertatapan,Wika masih tidak percaya dengan hal ini,Zacky mencium kening Wika dengan lembut dan lama sekali,kemudian tangannya memeluk tubuh Wika,hangat sekali....keduanya masih diam hanyut dengan kerinduan.Wika memejamkan matanya menikmati hangatnya pelukan Zacky.Sudah beberapa hari Zacky menghilang tanpa kabar berita.Akhirnya Wika bisa melihat wajahnya kembali.Zacky masih memeluk Wika.

"Jangan pernah membagi cintamu untuk yang lain!Tiba-tiba Zacky berkata dengan nada suara yang berat,seakan-akan takut kehilangan Wika.

"Apa maksud kamu?"Wika melepaskan pelukannya dan menatap Zacky.Wajah Zacky pucat dan terlihat sangat murung.

Zacky menatap Wika dan mendekatkan wajahnya pada wajah Wika,"apa pun yang terjadi padaku,aku mohon jangan bagi cintamu untuk orang lain!"

Wika semakin tidak mengerti dengan ucapan Zacky,dia hanya mencintai Zacky saat ini,dan itu akan terus begitu untuk selamanya.Wika hanya menatap Zacky semakin dalam,"Sayang....apa yang terjadi padamu,katakan padaku!pliss...."

Zacky menggenggam kedua tangan Wika lalu menciumnya,"Aku sedang berjuang untukmu,aku akan segera kembali!"

Wika semakin bingung dengan perkataan Zacky,apa pun yang Zacky katakan membuat Wika semakin heran,apa maksud perkataan Zacky?Bukankah saat ini dia sedang bersamanya,mengapa dia mengatakan akan segera kembali padanya.Wika masih bingung dengan fikirannya dengan berbagai macam pertanyaan yang kini hadir memenuhi kepalanya,tiba-tiba Zacky memeluknya kembali.

"Pliss....berjanjilah sayang,kamu akan terus menjaga cinta kita,aku mohon padamu,aku sangat mencintaimu."suara Zacky sangat memelas,pelukannya sangat erat ditubuh Wika,seolah-olah enggan untuk melepasnya.

"Kamu bicara apa,aku gak akan tergoda dengan laki-laki lain,aku juga sangat mencintaimu,kamu tau itu kan?Wika melingkarkan tangannya ke pinggang Zacky,entah mengapa Wika juga merasakan ketakutan akan kehilangan Zacky.

Zacky melepaskan pelukannya,menggenggam tangan Wika dan menatap Wika dengan tatapan yang lembut,wajahnya sangat menunjukan rasa cintanya yang begitu dalam terhadap Wika.Zacky mengecup kening Wika dengan lembut,Wika memejamkan matanya,menikmati kehangatan yang diberikan Zacky padanya.Di hatinya bersyukur bisa menemukan laki-laki seperti Zacky yang sangat mencintainya begitu dalam dan tulus.Zacky melepaskan kecupannya kemudian juga melepaskan genggaman tangannya perlahan dan berjalan mundur sambil terus memandangi Wika dengan tersenyum,saat genggaman tangannya pada Wika terlepas Wika sadar jika Zacky akan meninggalkannya,Wika memcoba mengejarnya.

"Zacky tunggu....!Kamu mau kemana?Tunggu aku Zacky!"Wika mencoba mengejar Zacky,langkah kakinya melewati bunga-bunga yang dia fikir akan menghalanginya dan mungkin akan melukai kakinya,namun ternyata tidak,kakinya dengan mudah melangkah tanpa membuat bunga-bunga itu rusak atau layu.Wika terus melangkah mencoba mengejar Zacky yang semakin jauh,sampai bayangan Zacky menghilang dari matanya.Wika melihat ke kanan dan kekiri namun tidak menemukan Zacky.Dia yakin Zacky ada didepannya,tapi kenapa sekarang sudah tak terlihat,hilang kemana dia?Masih dalam kebingungannya Wika melangkahkan kakinya kesana kemari mencari-cari Zacky,membuat dia merasakan pusing dikepalanya,sampai samar-samar matanya kembali melihat seseorang.Wika mencoba untuk tetap berdiri di tempatnya,dan menunggu sampai seseorang tersebut datang padanya.Wika tersenyum,dia merasa lega.Sesaat tadi Wika merasa ketakutan jika Zacky akan meninggalkannya ditempat ini.Itu pasti Zacky,Wika tidak sabar menunggu seseorang itu sampai didepannya.Dan ketika orang tersebut sudah ada didepannya,betapa terkejutnya Wika,seketika wajahnya menjadi pucat dan ketakutan.

"Halo sayang!Kamu adalah milikku!"Suara Andre membuat Wika panik.

Wika berjalan mundur,dia tak percaya apa yang sedang dilihatnya kini.Andre berjalan maju mendekatinya,Wika semakin mundur kebelakang,namun semakin Wika mundur ke belakang Andre semakin maju cepat menghampirinya.Ini membuat Wika terdesak dan akhirnya terjatuh.

"Jangan dekati aku,,pergi....."Wika menjerit dan akhirnya terbangun dari mimpinya.

Suara Wika memgejutkan Pinkan dan membuatnya terbangun juga.Melihat Wima yang ketakutan dan berkeringat Pinkan menjadi khawatir,dan segera memelukk saudarinya.

"Wika.....ada apa?apakah kamu mengalami mimpi buruk?"Pinkan mencoba menenangkan Wika yang sedang tersengal-sengal.Pinkan mengambil air putih di gelas di atas meja di depan sofa di dalam kamar tidur Wika,kemudian memberikannya pada Wika agar meminumnya.

Wika meminum air putih itu,setelah selesai Pinkan meraih gelas dari tangan Wika dan meletakkannya kembali di atas meja,kemudian Pinkan kembali duduk bersama Wika.

"Kamu sudah enakkan?"Suara Pinkan sangat lembut dan berhati-hati sekali.Saat itu pukul 1 dini hari.Pinkan tidak ingin bertanya perihal mimpi Wika,dia tau saudarinya cukup tertekan dengan mimpi yang baru saja di alaminya.Wajah Wika nampak takut dan gelisah,Pinkan berusaha untuk menenangkannya,tangannya mengusap-usap rambut Wika dengan lembut dan menyuruh Wika untuk kembali tidur.Wika memegangi tangan Pinkan,Pinkan merasakan tangan Wika yang sangat dingin.Wika benar-benar ketakutan saat ini.Pinkan meyakinkan Wika untuk selalu bersamanya.Akhirnya Wika setuju untuk tidur lagi.Pinkan kembali membaringkan tubuhnya disamping Wika dan memeluknya.

"Jangan khawatir,itu hanya mimpi,aku akan selalu disini bersamau.Tidurlah...aku akan menjagamu!Pinkan meyakinkan Wika.

Wika tidak berkata apapun semenjak dia terbangun dari tidurnya,dia sangat takut saat ini dan bingung,Apa sebenarnya arti mimpinya itu,pertanda apa ini?Sampai dia kelah memikirkannya akhirnya matanya kembali terpejam dengan Pinkan yang masih memeluknya.

Keesokan Pagi.

Pinkan bangun terlebih dahulu dari Wika,saat itu sudah pukul 6 lebih.Mereka sedikit kesiangan.Pinkan melihat ponselnya,Aldi sudah menhirimkan 1 pesan untuknya.Aldi meminta hari ini untuk mengalihkan Wika agar tidak memikirkan Zacky.Dia akan mencari tau bersama Zoy,jadi 1 hari ini mereka berdua tidak akan masuk kuliah.Aldi berharap Pinkan bisa membantunya untuk membuat Wika tenang.

"Baik sayang,serahkan itu padaku."Pinkan membalas pesan untuk Aldi.Dia melihat Wika masih tidur,tidak tega untuk membangunkannya,maka dia memutuskan untuk turun dari tepat tidur pelan-pelan.Namun gerakan Pinkan ini malah membuat Wika terbangun.

"Apa ini sudah pagi?"Wika melihat Pinkan sudah turun dari tempat tidurnya.

Pinkan mengangguk,"Aku akan kekamarku untuk mandi,setelah itu bersiap-siap untuk ke kampus,apakah kamu hari ini akan pergi juga,sepertinya kamu kurang sehat?"

"Aku akan ke kampus,aku gak apa-apa!"Wika meregangkan otot-otot ditubuhnya.

"Baiklah...,aku kekamarku ya!"Pinkan keluar dari kamar Wika.

Wika masih duduk diatas tempat tidurnya dan merenungkan mimpinya tadi malam,itu semua nampak seperti nyata,awalnya sangat indah namun akhirnya sangat menakutkan.

Wika menggeleng-gelengkan kepalanya.Itu tidak akan terjadi.Itu hanya mimpi.Dia turun dari tempat tidurnya dan masuk kedalam kamr mandi yang ada didalam kamarnya.

Sudah pukul 7lebih.

Wika sudah menunggu Pinkan di meja makan,dia sarapan duluan,menunggu Pinkan akan menghabiskan waktu yang lama.Sampai Wika selesai sarapan Pinkan belum juga turun.Wika menghabiskn jus jeruk hangatnya.Sambil menunggu Pinkan turun dan sarapan Wika meraih ponsel dalam tasnya.Wika memandangi ponselnya,dia ingin membuka layar utamanya dan memeriksa pesan masuknya,namun dia mengurungkan niatnya.Dia tau satu hal,Zacky tidak akan membalas pesannya ketika dia tau Wika sedang khawatir padanya,Zacky akan segera meneleponnya.Wika mengingat kembali pesan-peasan Zacky terakhir dia menghilang,pesan untuknya di secarik kertas bersama mawar-mawar itu.Mawar....??Oh ya....Wika teringat sesuatu,Wika segera berlari meninggalkan meja makan menuju kehalaman depan rumah.Sesampai disana dia segera memeriksa mawar-mawar tersebut.Syukurlah masih terlihat segar.Wika segera menemui pak Kirman dan meminta padanya agar menyampaikan pada tukang kebun untuk merawat mawar-mawar tersebut.

"Baik non Wika...nanti saya suruh tukang kebun untuk merawat mawar-mawar milik non Wika."Pak Kirman mengganggukan kepalanya.

"Terimakasih ya pak!"Wika kembali ke dalam rumah.

Pinkan sudah turun dari kamarnya,namun tidak sempat untuk sarapan.Pinkan memutuskan untuk sarapan nanti di kantin kampusnya.Takut akan terkena macet dan akan membuatnya terlambat.Keduanya bergegas menuju mobil yang sudah berada dihalaman depan.Pak kirman sudah mengeluarkannya dari garasi dan memanaskannya.Wika dan Pinkan masuk kedalam mobil,dan kemudian meninggalkan halaman rumah keluar dari pintu gerbang besi kemudian melesat cepat dan menghilang.

Sampai di kampus,Pinkan dengan terburu- buru memarkirkan mobilnya.Ada kelas pagi ini,namun masih ada waktu sekitar 20 menit lagi,berarti dia sempat ke kantin untuk sarapan.

"Kamu temani aku kekantin?Pinkan bertanya pada Wika,memastikan dia akan masuk ke kelas duluan atau tetap bersamanya.

"Aku ikut kamu."Wika memutuskan untuk menemani Pinkan ke kantin.

Sampai di kantin mereka duduk di sebuah meja dengan berhadapan.Pinkan sudah mendapatkan pesanannya.Segelas just dan roti tawar,Pinkan segera memakannya dengan terburu-buru.

"Pelan-pelan saja,kita tidak akan telat."Wika merasa risih melihat Pinkan makan terburu-buru.

Tiba-tiba Rere datang bersama teman-temanya dan menggeprak meja Wika dan Pinkan.

"Ini tempat gue,berani banget lu berdua duduk disini!"Rere melotot pada Wika dan Pinkan.

Pinkan tersedak dan terbatuk batuk,kemudian segera meraih gelas jusnya dan meminumnya.

Wika masih diam dan tenang melihat Pinkan sudah selesai meminum jusny,kemudian berdiri dan mendekatkan tubuhnya ke Rere.

"Aku gak melihat tulisan atau merek yang menyatakan bangku dan meja ini dengan namamu.Wika berkata dengan tenang,namun tatapan matanya sangat tajam pada Rere.

"Jadi kamu tidak tau siapa aku?"Nada suara Rerr kini terdengar sedikit halus namun sombong.

Wika hanya tersenyum lalu berkata.

"Maaf aku tidak berminat untuk menari tau siapa dirimu,karena hal itu gak penting buat ku."Wika semakin memdekatkan wajahnya ke wajah Rere.Ini membiat Rere semakin tersulut emosi.

Pinkan berdiri dan menarik tangan Wika untuk menjauhkan tubuh Wika dari Rere lalu menyiramkan sisa jusnya ke wajah Rere.

"kau ingin berperang dengan kami?.. Fikir pake ini?"Pinkan menunjukakan jari telunjuknya kekepalanya.

"Gue gak punya urusan sama lu,gue gak pernah usik lu!"Rere protes pada Pinkan mulai memyadari posisinya dengan Pinkan.

"Semakin kau bicara banyak semakin terbukti kau idiot.Siapapun yang mencoba mengganggu Wika akan berurusan dengan ku,juga dengan ketiga bintang kampus¹!Kata-kata Pinkan nampak begitu tegas.

"Dan jangan lupa,kami juga adalah putri pemilik saham di kampus ini,kedudukan orang tua kami lebih tinggi dibandingkan orang tuamu,jika kau gak terimah dengan perbuatanku padamu,kamu bisa lapor.Karena kau benar-benar idiot jadi akan ku ingatkan,disini ada cctv,"Pinkan mulai habis kesabaran.Wika menarik lengannya dan mengajaknya pergi dari kantin.

Rere terlihat sangat bodoh dengan wajahnya yang basah karena jus yang disiramkan oleh Pinkan,Dia lupa kalau kedudukan orang tua Pinkan lebih tinggi di bandingkan orang tuanya,ini akan sedikit menyulitkannya untuk menyingkirkan Wika dari Zacky,apa lagi sekarang dia tau bahwa Wika juga putri dari orang tua Pinkan juga.Matanya sangat menggeram melihat Wika dan Pinkan yang sudah berhasil mempermalukannya lagi.

"Ah....tugasku ketinggalan di mobil!"Wika menepuk keningnya ketika sadar dengan tugasnya.

"Ayo kita ambil"Pinkan mengajak Wika.

Keduanya kembali ke parkiran mobil,setelah selesai mengambil tugas Wika,mereka dikagetkan dengan kedatangan seseorang.

"Andre...!"Wajah Wika sangat ketakutan,mengapa Andre datang ke kampusnya apa yang dilakukannya disini.Wika ingat kembali tentang mimpinya tadi malam.

"Ya Tuhan,apakah mimpi burukku akan menjadi kenyataan?"Wika berkata-kata sendiri dalam hatinya,matanya masih memandang Andre dengan rasa ketakutn.Tangannya memegang tangan Pinkan dengan spontan.Tangan Wika sangat dingin,ini membiat Pinkan terkejut.

"Ada apa?"Pinkan menoleh ke arah Wika,dia melihat wajah Wika yang pucat karena melihat Andre.Pinkan segera berdiri didepan dan membelakangi Wika.

Melihat hal itu Andre malah tersenyum."Hai Pinkan,"Andre mengulurkan tangannya.

"Aku adalah relasi papa kalian,jangan takut,aku takkan menyakiti kalian.Aku yang mengundang papa kalian untuk perjalanan bisnis ke Dubay.Perusahaan ku disana akan bekerja sama dengan perusahaan papa kalian."

Pinkan menjabat uluran tangan Andre dengan hati-hati.Sementata Wika masih dibelakang Pinkan dan berniat tidak ingin melihat wajah Andre.Memikirkan mimpinya tadi malam dia ketakutan dan sekarang harus bertemu dengannya.Ini sangat membuat mood Wika memburuk.

"Hai Wika!"Suara Andre sangat membuat Wika kaget dan ketakutan,dia mendekatkan tubuhnya ke tubuh Pinkan.

"Hei....ayolah,aku bukan hantu!"Andre berusaha membuat Wika memandang wajahnya dengan melambaikan tangannya beberapa kali ke arah Wika.

"Tenang Wika,aku bersamamu!"Pinkan menarik tangan Wika,dan menyuruh kesebelah tempatnya berdiri.

"Kami ada kelas pagi ini,kami harus masuk."Pinkan menarik tangan Wika untuk melangkah masuk ke dalam kampus.

"Tunggu dulu."Andre menghentikan langkah mereka berdua.Matanya melirik Wika yang masih diam dan tak mau terlibat kontak mata dengannya.

"Aku akan mengundang kalian berdua untuk makan malam!"Andre mencoba nernegosiasi.

Wika dan Pinkan saling berpandangan,ini membuat mereka merasa curiga pada Andre.

"Ayolah...ini hanya untjk persahabatan,aku dan opaku adalah rekan bisnis papa kalian,aku tak kan melakukan hal-hal yang nantinya akan berpengaruh buruk dengan hubungan kami².

Pinkan nampak berfikir sedangkan Wika ingin menolak tawaran tersebut.

"Baiklah...,kami akan datang,tentukan tempatnya,kami sangat buru-buru sekarang."Pinkan menyetujui tawaran Andre dan melihat kejam tangannya.

Wika terlihat kecewa dengan keputusan Pinkan,namun Pinkan segera menggenggam tangan Wika,nampaknya dia tau reaksi Wika dan mencoba untuk menenangkannya.Pinkan tentunya punya alasan dibalik itu semua.

"Baiklah,orangku akan menjemput kalian nanti malam pukul 8"Andre tersenyum puas,lagi-lagi matanya melirik Wika.

"Kami harus segera masuk ke dalam"Pinkan dan Wika meninggalkan Andre dengan senyuman kemenangannya.

avataravatar
Next chapter