44 AKHIRNYA

"Sudahlah,jangan menyesali dan menyalahkan dirimu.Tidak ada seorang pun yng menginginkn ini terjadi."Zacky mencoba memecahkan ketegangan di ruangan itu.

Pinkan melepaskan pelukannya dan menatap Wika.

"Jangan takut lagi,kami semua ada disini bersamamu,tak ada seorang yang bisa menyakitimu."Pinkan menghapus sisa air mata Wika dari pipinya.

Kedua orang tua Adli tidak ingin membahas masalah itu diruangan ini.

"Hei....ada calon besan."Mama menyapa setelah masuk ke ruangan dan melihat orang tua Aldi disana.Setelah bersalaman dan menciumi pipi kiri dan kanan mamanya Aldi mama juga bersalaman dengan papanya Aldi.

"Sudah lama?"suara mama terdengar sangat ramah dan ceria.

"Lumayan calon besan,"Mama Aldi juga tak kalah ramahnya.

"Dimana Pak Arjun?"Papa Aldi menanyakan keberadaan papanya Pinkan.

"Sebentar lagi sampai disini,sekarang dalam perjalanan dari kantor,ada beberapa hal yang harus dikerjakannya."Mama menjawab.

"Ada sesuatu yang harus kita bicarakan,namun sebaiknya tidak disini dan kita tunggu kedatangan pak Arjun."Papa Aldi menjelaskan pada mama.

"Oh...."Wajah mama berunah menjadi serius.

"Saya ke Wika dulu mbak,mas."mama kemudian menghampiri Wika.

"Gimana sayang?"Mama tidak mengetahui peristiwa tadi.

"Mama...."Wika tersenyum.

Papa masuk keruangan,semua mata tertuju padanya.Jantung pinkan berdebaran tak beraturan.Seluruh tubuhnya berubah dingin.Aldi melihat perubahan pada Pinkan dan menggenggam tangannya mencoba untuk menenangkannya.

"Halo semuanya,kok tegang ada apa?"Papa merasa heran.

"Om...tante,bicaranya disini aja ya,Wika gak apa-apa kok."Wika membuat papa dan mama menjadi bingung.

"Ada apa sebenarnya Mas,mbak?"Mama mencari tau...

"Ehem...."Papa Aldi membuka pembicaraan.

"Sepertinya kita harus mempercepat pernikahan anak-anak kita."

"ini memang sangat mendadak,karena berita ini kami juga baru tau tadi."

"Berita apa maksudnya ?"Papa memotong pembicaraan.

Senyap.....

semua orang sibuk dengan perasaannya masing-masing.

"Pa.."setelah beberapa menit akhirnya Wika memecahkan keheningan.Tangannya nampak sedang mencari-cari sesuatu.Papa fatang dan meraih tangannya.

"Ada sedikit masalah,ini tentang Pinkan dan Aldi,tapi sebelumnya berjanjilah papa tidak akan marah."Wika memberanikan diri untuk mulai bercerita.karena dia tau bahwa orang tua Aldi pun bingung untuk memulai pembicaraan ini karena baru beberapa menit yang lalu mereka juga baru tau.Lagi pula Wika juga pernah berjanji oada Pinkan dan Aldi untuk membantu mereka mengatasi persoalan ini.

"Apa itu sayang."Papa berusaha menghilangkan kecurigaannya dengan membelai kepala Wika dengan lembut.

"Pinkan sedang mengandung anak Aldi sekarang."Wika berkata tanpa ragu.

Papa diam dengan wajah sendu dan perasaan kecewanya yang besar.

"Pinkan...."suara mama menahan amarahnya.

"Maafkan kami,om..tante.Kami salah...namun izinkan kami untuk mempertanggung jawabkan ini semua.."Aldi menunjukkan sikapnya sebagai seorang pria.Sedangkan hanya bisa menunduk dan menyesal.

Terang saja Papa dan mama kecewa kepada Pinkan dan Aldi,karena selama ini mereka sudah salah mempergunakan kepercayaan.

"Semua sudah terjadi,tidak ada gunanya jika kita melampiaskan kemarahan pada anak-anak kita,sebaiknya kita nikahkan mereka secepatnya mengingat usia kandungan Pinkan juga sudah lebih 2bulan."Papa Aldi mencoba menenangkan Papa dan mama.

"Pa...ma,bisakah Papa dan mama memafkan Pinkan dan Aldi?"Wika membuka menghilangkan kekecewaan orang tuanya.

"Kita bicarakan nanti,tunggu kamu keluar dari RS."Papa sepertinya enggan membahas masalah ini.

Pinkan semakin merasa bersalah,dia tau betul papa sangat kecewa.Mungkin ini bukanlah saat yang tepat untuk mengungkapkan semuanya.Tiba-tiba Pinkan merasakan berat di kepalanya,mungkin dia terlalu memikirkan ini semua,ditambah dia juga kurang istirahat semenjakkejadian yang menimpa Wika.Pinkan berusaha untuk menahan rasa sakit kepalanya,dia memejamkan matanya untuk meringankan rasa sakitnya,tapi sepertinya cara itu tidak mengurangi apa pun.

Pinkan berjalan mundur kebelakang,saat ni dia tidak bisa melihat dan mendengar apa pun,namun kesadarannya belum sepenuhnya hilang.Pinkan mencoba untuk mencari sandaran agar bisa menahan beban tubuhnya sebelum jatuh.Tubuhnya menabarak mama Aldi dan kemudian jatuh tak sadarkan diri.Kejadian yang tiba-tiba ini membuat irang-orang yang ada di dalam ruangan itu menjadi terkejut.

"Pinkan....kenapa kamu?"Mama Aldi panik.

Aldi spontan menghampiri mamanya dan merenggut tubuh Pinkan kemudian membopongnya dan meletakkannya di atas sofa di dalam ruangan itu.

"Hey....sayang kamu kenapa,apa yang kamu rasakan?"Aldi berbisik di telinga Pinkan.semua orang-orang yang ada diruangan itu segera menghampiri mereka berdua untuk melihat keadaan Pinkan.

"Pinkan,kenapa kamu sayang."Mama terlihat menyesal.

Papa segera berlari keluar ruangan untuk memanggil perawat.

"Ada apa Zacky,kenapa Pinkan?"Wika memegang tangan Zacky.

"Pinkan pingsan sayang."Zacky berusaha untuk menenangkan Wika.

"Apa....."Wika cemas.

Papa masuk dengan seorang perawat..mereka memberikan cela agar perawat tersebut bisa segera menangani keadaan Pinkan.

"Sebaiknya dipindahkan keruangan lain,karena sepertinya pasien sangat kelelahan,ditambah kondisi tubuhnya yang sangat lemah,"perawat itu menyarankan pada mereka.

Aldi segera mengangkat tubuh Pinkan dengan hati-hati untuk dipindahkan keruangan lain,dan berjalan mengikuti perawat itu.

Mama ingin menangis tapi saat mama menolehkan wajahnya ke arah Wika,mama menghentikan tangisnya,mama takut ini bisa membuat Wika khawatir dan mengganggu perkembangan kesehatannya.

"Sayang....mama melihat Pinkan dulu ya."

"iya ma.."

"Zacky titip Wika sebentar ya."

"Baik tante."Zacky menganggukan kepalanya.

Kemudian papa dan mama juga orang tua Aldi pergi untuk melihat keadaan Pinkan.

"jangan khawatir Pinkan pasti baik-baik saja,"Zacky berusaha untuk membuat Wika tenang.

"Dia pasti sangat kelelahan."Wika menatap dengan tatapan kosong nya.

"Zacky....bisakah kamu membawa aku kesana?"

"gak boleh,dokter pasti juga tidak mengizinkan."Zacky menolak permintaan Wika.

Wika diam,sepertinya sedang memikirkan sesuatu,matanya masih dengan tatapan kosongnya.Walaupun begitu tidak sedikitpun mengurangi kecantikannya.

Zacky juga diam,matanya tak bisa luput dan mengelak untuk terus memandangi wajah Pinkan.Jantungnya berdetak kencang saat menikmati pemandangan didepannya.Sungguh Tuhan telah memberikan kecantikan yang sempurna pada Wika.Siapa pun akan merasa beruntung jika memilikinya.

"Zacky...."Wika memanggil namanya saat merasa sepi diruangan ini.Zacky masih diam tidak menyahut panggilan Wika.

"Zacky....kamu masih disinikan?"Wika tak tau apa yang ada didalam fikiran Zacky saat ini,mengapa dia tidak menjawab panggilannya.

Tiba-tiba Wika sesuatu mendekat pada wajahnya.Wajah Zakcy sudah beberapa centi di depan wajah Wika.

"Apa yang kamu lakukan."Wika tau Zaky ada didepannya saat ini dengan jarak yang sangat dekat sekali dan hampir menyentuh bagian wajahnya.

"Diamlah.... aku sedang menatap wajah cantik kekasihku,jangan menggangguku."Zacky berbisik,hembusan nafasnya yang begitu dekat membuat Wika jadi salah tingkah.

"Zacky.....ingat ini rumah sakit."Wika cemberut.

"Kamu semakin cantik dengan bibirmu yang seperti itu."Nafas Zacky mulai tak beraturan.

"Zacky.....hentikan!"Wika semakin cemberut,wajahnya memerah.

"emmccuah.."Zacky mendaratkan kecupannya ke bibir Wika yang sedang cemberut.

"Zacky..."Wika tidak melanjutkan ucapannya katena Zacky menutuo mulut Wika dengan jari tulunjukny.

"Ssssstttt...aku bilang diamlah,jangan menggangguku,atau kamu akan mendapatkannya lagi,kali ini jika itu terjadi aku akan melakukannya dengan durasi yang lama."Zacky memperingatkan Wika.

Wika tak berdaya mendengar kata-kata Zacky.Perasaannya saat ini tidak karuan.Tentu saja kedua pilihan itu sangat tidak menguntungkan bagi dirinya.Namun dalam hati Wika merasa tidak keberatan atas tindakkan yang dilakukan Zacky saat ini oada dirinya.

"Jangan coba-coba untuk pergi dariku!"Zacky kembali berbisik,kali ini Wika merasakan hidung Zacky menyentuh hidungnya.

"Apa maksud kamu?"Wika kembali cemberut.

"Turuti perkataanku,katakan saja ya,atau...."Zacky kembali mengancam Wika.

"Atau apa.?Wika merasa harus waspada.

Zacky menggigit hidung Wika,ini membuat Wika terkejut dan spontan berteriak kesakitan.Ada bekas merah tertinggal disana,karena Wajah Wika yang memang putih alami.

Wika memegang hidungnya yang bangir.bibirnya masih cemberut.

"Gak lucu....!"

Zacky tersenyum melihat hidung Wuka yang merah bekas gigitannya.

"Bolehkah aku menggigit bibirmu?"Zacky masih saja menggoda Wika.

"Jangan,"Wika spontan menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

avataravatar
Next chapter