3 3. Akhirnya diputuskan melanjutkan pendidikan....

"Tidaaaaak Boooleeeeeh.....!!!!!! "

Tiba-tiba terdengar suara menggelegar dari balik pintu dan tentu saja langsung membuat Farah dan ibunya terlonjak kaget seraya menoleh menghadap pintu.

"Siapa yang memberi ijin kamu untuk bekerja. Bapak ndak Ridho dan ndak ikhlas kalau anak Bapak yang pintar ini harus berhenti meraih cita-citanya menjadi guru dan memilih bekerja tanpa melanjutkan pendidikannya" ucap Pak Handoko sambil berjalan menuju Farah duduk dan dengan penuh kasih membelai kepala anaknya.....

"Bapak juga ingin anak Bapak bisa jadi sarjana dan bisa meraih cita-citanya dan impiannya sejak kecil untuk jadi seorang guru. Betul kan buk? " tanya pak Handoko ke ibunya Farah sambil menyenggol ibunya.

Dan ibunya tersenyum dan menganggukkan kepalanya tanda menyetujui kata-kata suaminya.

"Tapi Bapak... Biaya kuliah itu banyak dan mahal sekali lho, sedang adik Farhan juga masih duduk di SD masih membutuhkan biaya sekolah juga....

Farah jadi... "

Belum selesai Farah bicara untuk beragumen tentang pendapatnya Pak Handoko menyahut "Farah harus percaya sama Bapak dan Ibuk, biaya hidup keluarga kita adalah tanggung jawab Bapak termasuk biaya pendidikan anak-anak Bapak sampai ke perguruan tinggi. Farah ndak usah bingung dan khawatir bahkan sejak kamu masih TK Bapak dan ibumu ini wis mempersiapkan biaya pendidikan kalian dengan menabung. Apa Farah menyangsikan Bapak ndak sanggup membiayai sekolahmu!" tanya Bapak dengan tegas.....

"Mmmmm... Nggak gitu Bapak..... hiks hiks..... " akhirnya Farah menangis sambil memeluk Bapaknya, terharu menyadari betapa orang tuanya sangat menyayayanginya.....

"Nah sekarang Farah sudah tahu kan jawaban dari kegelisahan kegalauanmu sayang.... Dan tugas Farah adalah belajar yang rajin. Bukan begitu Bapak..... " ujar ibunya seraya membelai rambut Farah yang sedang memeluk Bapaknya....

"Betul Buk, dan sekarang tugas Farah menentukan kuliah dimana dan ambil jurusan apa..... Sudah, sekarang sudah diputuskan kan bahwa anak Bapak sing Uayu dewe iki melanjutkan kuliah. Betul begitu kan nduk? " tanya bapaknya.....

"Inggih Bapak... " jawab Farah sambil menganggukkan kepalanya.

"Dan ibuk bagaiaman tugasnya.....

Bapak sudah lapar, sarapannya sudah siapkah?? ".... Tanya bapak sambil memegang perutnya tersenyum memandang istrinya.

"....."

Farah dan ibunya berpandangan.....

Dan ibunya tanpa berkata langsung beranjak bergegas ke dapur menyiapkan sarapan buat keluarga sederhana itu.....

karena memang dia hampir saja lupa menyiapkan sarapan he he.....

Farah pun mengekori ibunya dan membantu ibunya.

Dan senyum Pak Handoko mengembang di belakang mereka....

avataravatar
Next chapter