19 Kedai Mie

Ria dan Harry memasuki kedai mie ayam Deket kampus.

"Eh kita duduk di Deket pojokan sana saja" sahut ria sambil menunjuk arah bangku yang kosong.

"Boleh deh" jawab Harry.

Seorang pelayan datang melap meja dan menanyakan pesanan mereka.

"Mau pesen apa neng ria...?" Tanya pelayan mie .

" Lhooo... Kenal kamu..?"

" Iya bang dia pelanggan tetap kami."

"Aku biasa makan disini " sahut ria.

"Ooohh... " Harry sibuk melihat daftar menu.

"Pesen mie ayam bakso satu sama es jeruk satu. " Sahut Harry.

"Aku gak dipesenin apa...? " Tanya ria.

"Tinggal pesen pusing amat. Mau satu gerobak juga kalau sanggup silahkan" sahut Harry.

"Boleh" jawab ria.

"Eehhh... Jangan jangan. Duit saya gak cukup." Teriak Harry.

"Bercanda kok" balas ria sambil ketawa.

"Pesen mie ayam bakso 5 mangkok sama teh manis dan es jeruk." Sahut ria.

"Seperti biasa yaa neng ria." Tanya pelayan mie ayam.

"Iya .. jangan lupa sambal yang banyak." Jawab ria

Harry cuman memperhatikan saja.

"Sudah biasa yaa pesen makanan banyak banget sampai 5 mangkok. "

"Emang kenapa...? " Tanya ria mulai kesal.

" Gak papa... Gak niat mulai kurangin porsi makan gitu. "

"Gak aaahhh... Enakan begini kok. Walau gendut tapi hidup senang" sahut ria.

" Lagian cowok semuanya sama aja " ria menjawab lirih.

"Apaaa...? " tanya harry.

"Gak...gak papa kok." ria menjawab terbata bata.

"Cerita dong ... " bujuk Harry.

Ria : "Nanti aja abis makan. Lagi laper gak boleh banyak ngomong. "

Harry : "Apa hubungannya..? "

Ria : "Aliran darah ke otak lambat. Jadi nutrisi otak berkurang. "

Harry : "Lola maksudnya kalau kamu laper."

Ria : " Betulll.... "

Harry : "Beeuuuh... Itu otak sama dengan perut dong. Kalau penuh maka jadi pintar. "

Ria : "Begitulah. "

Tiba tiba pelayan datang membawa pesanan mereka.

"Ini neng ria dan mas pesenannya. "

"Ayok kita makan " sahut ria riang.

Harry mulai makan bersama dengan ria. Matanya terbelalak melihat kecepatan ria makan.

"Sudahlah.. memang kebiasaan dia kali." Batin Harry.

" Aaahhh.. enak. Aku dah kelar nich makannya." Sahut Harry.

"Aku juga dah kelar " balas ria sambil asyik minum es jeruk.

" Eeehhh...?!! Aku baru 1 mangkok kamu dah kelar 5 mangkok...?! "

"Kan kalau makan cepet tandanya kerja juga cepet " sahut ria.

"Apa hubungannya...? Kamu aja yang biasa makan banyak. "

"Emang salah yaaa kalau banyak makan." balas ria.

"Nanti kalau kamu tambah gendut dan gak ada yg naksir gimana " tanya Harry.

"Cewek kan kudu jaga kesehatan. "

"Dasar semua cowok sama aja." Sahut ria kesal.

Harryy mengerutkan keningnya.

"Maksudnya..? "

"Kalau cewek yang dilihat duluan adalah body dan penampilan. Otak serta tingkah laku belakangan" balas ria kesal.

"Kata siapa...?" Tanya Harry.

"Buktinya semua cowok begitu kok. Aku selalu dikatain gendut..gendut dan gendut. Gak ada yang mau jadi pacar aku. " Bentak ria.

"Emang kamu gendut kok. "

Duueeeng.. ini orang gak punya perasaan banget. Batin ria.

"Tuuhhh kan ngatain."

"Lhooo... Terus kalau kamu gendut kenapa."

"Gak ad yang mau jadi pacar aku." Bentak ria.

" Kata siapa..? Emang dah coba nembak cowok...? " tanya Harry pelan

"Udah..." Balas ria sambil menunduk kesal.

"Siapa ..?" Tanya Harry.

"Uuuggh... Rendy. " Sahut ria.

"Rendy yang kurus kering itu....?" Tanya Harry.

"Iyaa...." Jawab ria.

Harry : "Lagian nembak dia. Coba Cowok yang lain ."

Ria : "siapa juga yang mau jadi pacar aku. "

Harry : "Siapa kek yang biasa kamu lihat. "

Ria celingukan ke kanan ke kiri.

Sialan... Aku gak dianggap cowok apa batin Harry menggerutu.

"Hadeeuuhh... Sudahlah , lupakan saja kata kata aku barusan. " Bentak Harry.

Ria : " Kamu kenapa sih..? Emang aku gendut dan gak ada yang naksir terus kenapa..?"

"Cowok itu bukannya gak mau naksir cewek karena gendut. Tapi... Karena tanggung jawab juga. Kalau cewek gendut kan makannya banyak. Nanti kalau kencan habis di ongkos kan maluuu. Masak duit buat nikah cuman buat traktir aja." Sahut Harry panjang lebar.

"Bohong ahh... Buktinya cowok kaya rela keluar duit banyak buat traktir cewek seksi dan langsing. " Tangkis ria.

"Itu...ada maunya dong." Sahut Harry.

" Emang kamu maunya ditaksir cowok karena nafsu atau tulus." Tanya harry

Ria terdiam.

"Mau gendut atau bagaimana yang penting jaga kesehatan dan jangan makan terlalu banyak aja. Kasihan cowok yang biasa aja kayak saya gak mampu buat traktir makan kamu kalau kencan. " Sahut Harry.

"Iyaa " jawab ria sedih.

Eeh..dia gak ngeh batin Harry.

Ria cuman bengong mendengar kata kata Harry.

"Jadi.. cowok mikir duit juga yaa buat kencan..? Kirain gak kesitu pikirannya." Sahut ria.

"Kalau gak mikir kesitu berarti gak belajar tanggung jawab tahu. Memang kamu mau apa dapet cowok numpang makan traktiran sama kamu."

"Gak Doong" balas ria.

"Begitulah ". Harry cengengesan.

"Ya sudah mulai sekarang aku akan mengurangi porsi makan aku. "

"Baguussss ." Sahut Harry sambil mengacungkan jempolnya.

dari 5 mangkok jadi 4 mangkok. sahut ria cepat

"Eeehh.. kok dikit berkurangnya...??" tanya Harry.

"Pelan pelan dong. Masak langsung satu mangkok. Kalau saya mati kelaparan bagaimana...?"

Harry : "Eehhh... Mana ada orang makan tiap hari 3 kali sehari mati kelaparan..?"

Ria : "Siapa tahu.... "

Harry : "Uugghhh... Kalau gak mau berubah ya sudah. "

"Iya pelan pelan kok pasti berubah." Balas ria.

"Yuk.. kita cabut ke kampus. Mau antar tas Alex ke ruang kesehatan. " ajak Harry.

"Iya aku juga ikut mau ke ruang Mading."

#####

Sesampainya di lorong kampus Harry melirik body ria.

" Apa lihat lihat" tanya ria.

"Nggak kok... Kamu gak gendut Gendut amat kayaknya." Sahut Harry.

"Kalau kurangin makan dikit juga dah bagus kok badannya" jawab Harry.

"Eeehh... Bilang aja kamu gak sanggup punya pacar gendut karena kamu gak kuat angkat badan dia. "

"Siapa bilang " tanya Harry.

"Huuuhhh.... Coba aja ...' Sahut ria sambil lalu.

Tiba tiba...

" Kyaaaa.....!!!! " Jerit ria mendadak.

Harry terlihat sedang menggendong ria .

"Tadi bilang apa...? Saya gak sanggup gendong kamu...? Kamu pikir saya cowok lemah apa...?! " Tanya Harry.

Ria mendadak terdiam melihat raut muka Harry yang terlihat serius.

Deg..deg...dekat banget batin ria.

"Turunin aku Harry. Malu kalau ada yang lihat. " Sahut ria mendadak.

Harry tersenyum menang. Sampai mendadak terdengar suara perlahan dari belakang.

Kreeekkk...

Harry tiba tiba terdiam.

"Kamu kenapa " tanya ria.

"Gak papa" sahut Harry sambil menurunkan ria dari gendongannya.

"Aku ada perlu ke tempat lain. Nanti kalau ketemu Alex. Bilangin saya tunggu di koridor kampus yaaa...? "

"Iya..iya" sahut ria sambil berlalu meninggalkan Harry sendirian.

Setelah bayangan ria berlalu Harry bergegas bersender pada tembok.

Mati gue... Tadi lupa nanya berat ria berapa yaaa...? Kok kayak ada yg retak tulang saya.

Aduuh.... Mama... rintih Harry perlahan.

avataravatar
Next chapter