1 Kampus Biru

08.00 pagi

Dewi Sarapan pagi di meja dengan roti bakar dan segelas kopi. Bibik Nany menyiapkan semuanya dengan cekatan. Dewi menunggu Rony menjemput dirinya.

Hp Dewi berbunyi, terlihat wajah Romy di screen hpnya.

Romy : "Morning Babe"

Dewi : " Morning Say... Jadi jemput nich..?"

Romy : "iya nich dah didepan rumah kamu. Cepetan keluar lagi macet banget hari ini."

Dewi : "iya.. ini dah siap kok"

Dewi segera beranjak dari kursi makan dan mengambil tasnya.

Dewi : "Bibik.. aku jalan dulu ke kampus "

Bibik : "Iya non... Nanti kalau ibu telpon akan saya kabari."

Dewi tersenyum pada pengasuhnya. Sudah semenjak dia berumur 10 tahun bibik Nany yang selalu membuatkan sarapan dan makanan dirumahnya.

Ayahnya yang seorang pengusaha sangat sibuk dan kerap dan kerap pergi ke luar kota untuk urusan bisnis. Ibunya juga ikut mendampingi ayahnya bepergian mengingat anaknya sudah kuliah semua.

Beginilah resiko menjadi anak seorang pengusaha, selalu ditinggal pergi orang tuanya. Tapi gak ada masalah, toh selama semua kebutuhan hidupnya dipenuhi dengan barang barang mewah. Toh Dewi juga sudah remaja dan semakin orangtuanya tidak banyak mengekang maka semakin bebas Dewi bergaul dan fokus pada pelajarannya.

tin..tin...

Dewi tersadar dari lamunannya. Dia membuka pintu mobil belakang dan melihat Romy beserta teman karibnya Dion di kursi depan mobil.

Romy : "Wow.. terlihat cantik seperti biasa babe." Puji Romy.

Dewi tersipu malu dan tersenyum kecil.

Romy memandang Dewi dari ujung kaki hingga ujung rambut. Kemudian berbisik pelan

Romy : "Well... kamu tahu kita sudah pacaran hampir 2 tahun. Mmmmmhh... Tahulah pasangan pasangan yang lain selain kita..... semua sudah pernah melakukannya....kamu tahu kan maksud saya ..?"

Dewi terdiam mendengar ucapan Romy. Sambil melirik David disampingnya Romy. Untunglah David sibuk dengan headphone di kupingnya.

Sebenarnya Dewi enggan menerima ajakan Romy, entahlah ada firasat lain yang mengatakan bahwa Romy tidak sepenuhnya terbuka padanya.

Dewi :" kurasa... lain kali saja kita bicarakan say. " Dewi berusaha menghindarinya bicarakan tersebut.

Romy : " ok... nanti kita bicarakan lebih lanjut. Saat kencan ulang tahun jadian kita ..?"

Dewi mengangguk lemah.

Mobil berjalan menuju gang di sebelah rumah Dewi. Kami menuju rumah Laura sahabatku. Kami memang selalu pulang pergi bersama sama.

Laura :" hello guys...lama bener."

Laura masuk kedalam mobil dan duduk disampingnya Dewi. Laura menggunakan kemeja ketat warna merah dan rok biru span. Disertai ikat pinggang warna perak.

Dewi : " Waaah... kamu terlihat manis dan seksi dengan baju itu."

Laura : "hihi... tetep selalu kamu Dewi yang tercantik." Jawab Laura sambil mengecup pipi kiri dan kanan Dewi.

Romy memperhatikan dengan seksama. Enak ya jadi cewek, cipika cipiki terus. Mau dong gueee celetuk Romy.

Huuuhhh... maunya sahut Dewi dan Laura barengan menjawab sahutan Romy.

David : " Yakin kamu mau Rom..? Sini.. kita juga bisa" David kemudian memonyongkan bibirnya ke arah Romy.

Romy : "Jijay banget kamu David." bentak Romy.

Romy : "Mau kupukul kau. " sambil mengacungkan tinjunya. David berusaha mengelak sambil tertawa.

Laura : "Nooh sosor aja si David"

David : " Emang kita cowok apaan..? sahut Dave dengan nada bencong.

Dewi : "Dasar... setel music dong. Bete nich di jalan "

Romy : " ok babe. kita dengerin musik dulu "

Perjalanan menuju kampus memakan waktu 2 jam. Untunglah hampir setiap hari kita ke kampus selalu barengan. Jadi waktu tidak banyak terasa di jalan.

avataravatar
Next chapter