webnovel

Ada Rasa yang Tak Biasa

Kini aku telah duduk di kelas 11..

aku dan putra semakin menjauh. satu katapun tak pernah kami lontarkan untuk saling menyapa.

aku duduk di kelas 11 IPS 4 bersama mitha, sedangkan putra dikelas 11 IPA 1. jarak kelas kami pun lumayan jauh.

Disini disudut kamarku, aku merasakan sesuatu yang membuat aku menangis tersedu sedu. entah kenapa, perasaan ini terus menghantuiku didalam kegelapan malam. perasaan yang seharusnya aku buang jauh jauh dari ingatanku.

aku pun terbangun dari lamunan yang membuat aku lupa semuanya. aku beranjak pergi menuju jendela kamarku... dan aku merasakan bisikan angin malam dalam dinginnya udara menusuk jiwaku.

"ya allah, begitu buruk kah hari ini? bertemu dan kenal dirinya telah membuat aku tersiksa.. oooooh tuhan"

"lelaki buaya darat.. busyet aku tertipu lagi"

tiba tiba aku tersadar dari lamunanku. saat aku mendengar ponselku berbunyi. aku ambil dan segera ku angkat

"hallo" kata ku, " hallo vicha" terdengar suara mitha dibalik ponsel

"ada apa?" "ga ada apa2. aku iseng doang, kamu lagi apa? "

dengan nada jutek aku akhiri tlpon dari mitha

"aku lagi sibux, ntar aja ya mith"

"tut.... tuuut... tuuut... "

"vicha apa apa an sih"

****

hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan bahkan tahun telah berganti. aku dan Putra bagaikan orang tak saling mengenal. Aku dengan Duniaku dan Putra dengan dunianya. namun perasaanku kepada nya semakin mendalam. ada rasa yang seharusnya aku ungkapkan. namun perjalananku tak begitu mulus. aku dan putra bagaikan kucing dan tikus, tak pernah bs bersatu, saling sapa pun tak pernah. namun hati ku masih ingin bisa melihat nya walau dari jarak yang jauh..

kenaikan kelas pun tiba, aku dan mitha sekali lagi sekelas. kami duduk dikelas 12 IPS 1, aku sangat berharap bs sekelas dengan Putra, agar komunikasi kami membaik walaupun itu hanya sebatas teman.

tapi harapan ku tak terwujud, Putra duduk dibangku kelas 12 IPA 3. kami selalu berjarak dan tak akan bersatu.

pagi itu, hari yang sangat cerah. aku pergi kesekolah dengan berjalan kaki, karena memang sekolah ku tak jauh dari rumahku. sesampainya aku disekolah, aku menuju kelasku dengan melewati kelas Putra. setiap pagi dari kejauhan selalu terlihat putra bersama teman-teman nya sedang duduk di samping kelas. aku selalu terus melangkah tanpa melihat kearahnya, entah kenapa hari itu aku ingin melihat kearahnya, dan ketika mata ini tertuju pada sosok laki-laki tersebut, ternyata matanya melirik kearahku dengan tatapan yang begitu tajam.

"hari ini kita belajar bahasa indonesiakan?"

terdengar celoteh teman disampingnya, namun putra hanya melirik kearahku tanpa memperdulikan temannya.

aku yang mengetahui tatapan mata nya tertuju padaku hatiku menjadi tersipu malu, walaupun raut wajahku tak kutampakan padanya.

aku mulai menerkah-nerkah dengan kejadian ini.

dengan cepat aku melangkah agar segera tiba dikelas, meletakan tas dan buku-bukuku.

"jangan-jangan selama ini putra selalu melirik kearahku setiap aku lewat ya" aku mulai bergumam didalam hati

"agggh... ke-PD-an ... " sambungku lagi..

"hai..." aku sontak kaget mendengar terikan Mitha disamping telinga ku.

"duduk sini.." aku mulai menceritakan semua yang baru saja terjadi. mitha pun merasa heran akan hal itu. namun mitha tetap menguatkan aku agar aku tak terlalu berharap kepada putra karena Mitha tak ingin aku terlalu memikirkan laki-laki. "fokus belajar ya..." mitha selalu mengingatkanku bahwa sebentar lagi kami mau melaksanakan UN.

****

"mith, pulang yoook"

"ntar, kan masih jam 07.00, blm jg malam"

"nanti aku dimarah ayah neeech"

"ya... "

"temen2 kita pulang dulu ya"

"lohh kok cepet banget? kan masih sore"

aku dan mitha hanya tersenyum manis

aku dan mitha pulang dengan berjalan kaki, maklum rumah kami tak jauh, kami selalu melewati rumah nya putra, karena rumahnya pun tak berjauhan dengan rumah mitha. saat berada didepan rumah putra, aku melihatnya. hati ku tiba2 berdegup kencang, debaran nya pun semakin menjadi saat putra melirik kearahku. hatiku tiba tiba berbunga bunga.

"cinta... cinta.... aku jatuh cinta"

ponsel mitha berbunyi

kulirik ponselnya, ternyata ponselnya tertulis nama putra.

"siapa mith"

"biasa... "

mitha tersenyum dan melihat kearah putra

"putra maksudmu?"

"ya iya lah... siapa lagi kalau bukan dia"

"kamu kok ga pernah kasih tau aku kalau kamu ada no putra"

mitha menatap tajam kearahku

"minta doong"

"08217676..."

"yux, bangun.... udah siang.... ntar telat"

" iya iya iya"

dengan nada kesel ku bicara dengan adikku. dan beranjak kekamar mandi

agghhhh ternyata mimpi....

Hari ini, disekolah aku merasakan kembali getaran yang ingin aku buang jauh saat putra dihadapanku dan berjalan mendekatiku. namun, putra tak menghiraukanku, tapi aku tahu sebenarnya rasaku dan rasanya sama. hanya saja rasa ini tak begitu berarti. kulihat putra dan ternyata mata nya pun melirik kearahku. hati ku tersipu malu.

Putra pun telah berlalu dihadapanku, dan aku masih duduk disamping kelas, melihat teman teman yang sedang bermain kearah lapangan

"heii" mitha datang dan duduk disampingku. kami pun bercerita dan bergurau.

"cha, kamu tahu ga pacar putra?"

"terus" dengan nada biasa ku tanggapin pembicaraan mitha. padahal sebenarnya hatiku kepo.

"kemarin aku lihat putra jalan sama cewek lewat rumah aku"

"heeem" aku tetep cuek, tp sebenarnya telinga ku telah kupasang buat tahu siapa pacar putra

" cewek itu putih, cantik, dan..... "

"udh agh" aku memotong pembicaraan mitha

"lohhhh kenapa? cemburu yeeeee"

"iiiisssss.... ogah"

aku tetap saja memendam rasa

"ngaku ayoooo..... ngakuuu... "

mitha menggodaku

saat mitha kembali kekelas, tak terasa air mataku telah mengalir kepipiku.

aku pun mulai merasakan kegelisahan. hujan seakan menyelimuti hatiku.

Sepulangnya dari sekolah, aku terdiam dan terpaku disudut kamar yang sepi dan sunyi. sulit untuk aku terima apa yang aku dengar.

"bodoh.... bodoh.... bodoh.... buat apa aku seperti ini. toooh dia bukan siapa2 "

ku ambil selembar kertas dan pena, kududuk kembali dan tanganku pun mulai mengukir kata kata dalam puisi.

MENGGAPAI IMPIAN HATI

kegelapan malam mengingatkanku pada seseorang

seperti tangisku disetiap waktu yang berlalu

terang nya cahaya diujung timur hatiku

mencela ku sendiri dari sudut kecil yang terlintas

tak pernah kurasa kegalauan akan rasaku

tapi kali ini rasaku mengharu biru disamudra kesaksian terdalam

menyatuh diantara perasaan

dan dinaungi paradoks rindu yang tak sampai

entah...

sampai kapan akan ku biarkan hatiku mengambang

jalan ini kah yang harus ku tempuh

atau akan terungkap oleh bisikan kalbuku

aku sadari, aku lilin kecil dihatimu

entah, kau sadari tau tidak

ku biarkan hati ini bicara

ku biarkan ia menjelma diantara pikiran, jiwa dan ragaku

tataplah mataku dan lihat hatiku

disana ada cinta yang terdalam untukmu

disana ada terang yang tercipta untukmu

disana bersatu kekuatan untuk melangkah bersamamu

disana mengkristal sebuah hati yang tulus

ku biarkan waktu waktu berlalu menghiasi warna hidupmu

mungkin suatu hari nanti

cinta ini akan membuktikan hatimu

bahwa aku selalu menjadi pemuja rahasiamu

agar suatu waktu engkau tahu

betapa hatiku tulus untuk mu selalu

karya :Vi_cha

Next chapter