2 Flashback

" Pah.. aku udah bilangkan, jangan jodho- jodhoin  orang sembarang..., Lihatlah apa yang gadis tak tahu diri itu lakukan.

Ia hanya ingin permalukan keluarga kita aja pah. Dasar... Gadis....si..." Belum sempat Arthur menyelesaikan kata katanya, tangan ayahnya sudah berada di pipinya.

Cwetaaaarrrrr

" Aish...apa yang papah lakukan.. papah membela keluarga Nugraha itu , yang telah membuat keluarga kita dipermalukan ..." Arthur yang mulai memanas karena rasa emosi.

" Jaga ... mulut kamu Arthur...  Apa kau tidak merasa kasihan hah... , Lihat keluarga Williams, apa mereka mengharapkan hal ini terjadi.

Apa mereka menginginkan putri kesayangannya pergi entah kemana. Seharusnya kau lebih prihatin bukannya yang selalu kau pikirkan cuma harga diri saja" sulut emosi James pun meledak.

Arthur yang mendengar perkataan ayahnya pun menyesal telah menjelekan keluarga Williams.

Bukan maksudnya untuk memperkeruh suasana tapi ia hanya marah , karena ia merasa terhina .

Bagaimana jika ada orang yang menyebarkan berita ini kepada publik. Lalu apa kata mereka...?

Aish... Menyebalkan... sekali. Awas kau Elvina jika aku menemukanmu aku akan membuat kau menyesal telah atas perbuatanmu padaku.. Batin Arthur dengan muka merah padam menahan emosi.

****

" Aish... Kenapa aku selalu kepikiran mamah... "

"Semoga mamah dan papah baik baik saja, maafkan Elvina ya.   " batin Elvina.

Didalam sebuah pesawat Elvina , memandang foto kedua orang tuanya. Sebenarnya ia berat sekali harus pergi lagi meninggalkan kedua orang tuanya. Tapi bagimana lagi, ia belum siap jika harus menikah secara tiba tiba.

   Flashback

" Nak... Cepetan pulang ke Indonesia ya, ada hal penting ingin mamah dan papah sampaikan kepadamu. Kenapa tadi kamu gak, angkat telpon papah. " pesan dari Williams.

Elvina terlalu sibuk dengan pekerjaannya, ia sampai tidak mendengar ada panggilan handphonenya.

Ya Elvina memang tidak Di Indonesia ,melaikan ia bekerja di salah satu perusahaan di Inggris yaitu National Arland Company.

Disana ia menjabat sebagai karyawan magang. Tapi karena kinerjanya yang baik, pimpinan perusahaan ingin menjadikan karyawan tetap.

Setelah lulus dari kuliah, ia memang sengaja di promosikan oleh dosennya untuk bekerja di perusahaan Arland Company National tersebut.

Karena menurut dosennya ia sangat layak bekerja disana. Elvina sendiri adalah anak yang cerdas dan berbakat . 

Meski anak orang kaya , tapi ia tidak pernah Semboro kalau berurusan dengan studinya.

Karena tingkat kecerdasannya yang melebihi rata - rata, Elvina pun diberi beasiswa dari university dan hampir 4 tahun Elvina tidak keluar uang sesenpun .

Itulah kelebihan yang lain, di miliki Elvina . Sebenarnya Elvina adalah anak yang mandiri, tapi ia tak mau orang tuanya tahu soal itu.

Karena ia ingin menjadi anak manja jika di depan keluarganya.

Tak terasa waktu menjelang sore.

" El...duluan ya .... Bye..." Sapan dari salah satu rekan kerjanya.

" Bye ...." Sambung Elvina.

Elvina pun merapikan tempat kerja sebelum ia pulang.

" Wah... Ponselku Lobet lagi belum gue cas... Ya....ampun .... El....el dasar" gerutu Elvian pada dirinya sendiri.

Tanpa pikir panjang Elvina pun memasukkan ponselnya ke dalam tas. Setelah perjalanan hampir 30 menit berlalu , akhirnya ia sampai di apartemennya.

" Oh... Ponselku.... , Mana ya casnya...?. Oh ya ini apa.

"Ha...ada pesan dari Papah., tumben amat papah SMS aku. Udah deh mending aku telpon aja deh biar lebih jelas. "  Elvina pun, mentelfon kembali Papahnya.

"em .... Halo Dady.., ada apa ?"

"Halo sayang ... em.... an..." Belum sempat Williams menyelesaikan kata katany ponselnya sudah direbut istrinya.

"  Halo... Dady... Dady halo... Masih dengar suara El... , Halo .."

" Iya ... Masih dengar sayang."

"em... Mommy..., "

" Iya El... Mending kamu, besok buruan pulang ke Indonesia... Ya.. pokoknya... Titik gak pake koma... Dah.... Sayang mamah tunggu".

Halo ...mom... mommy..., Ish kebiasaan deh mommy ini. Gerutu Elvina.

Pagi pagi buta Elvina telah sampai di bandara. Setelah perjalanan hampir memakan beberapa jam akhirnya Elvina sampai di Indonesia.

"Uh... Mamah ... Sebenarnya ada apa sih, kenapa tiba-tiba suruh El pulang? " Batin Elvina. Sambil mendorong kopernya keluar bandara.

Butuh perjalanan hampir 40 menit akhirnya Elvian sampai dirumahnya.

"Kenapa dirumah  ramai sekali.... Mobil siapa ini ?. Um... mungkin kolega papah.." batin. Elvina sambil menuju pintu masuk. Tapi tidak terlalu lama akhirnya pintu terbuka.

"Elvina ... Apa kabar sayang? , Ih.....       anak mamah ...semakin hari kok makin cantik ya" puji Anan kepada anaknya.

"Baik... Mah.." sambil melepaskan lelah rindu mereka.

Sambil memberikan Kopernya kepada bik Inah. Elvina pun bergegas ke kamarnya untuk mandi. Elvina yang bingung?.

Dengan perkataan mamahnya, hanya bisa menurut. Hampir memakan waktu 15 menit, Elvina akhirnya selesai mandi dan sedikit berdanda.

Dengan dress warna hitam ,lengan setengah ,sedikit corak warna putih sebagai pita dan dress yang diatas lutut,  menambah kesan Elvina sangat elegan dan semakin cantik luar biasa.

"Emangnya ada apa sih... Kok mamah suruh aku dandan yang rapi . Jadi penasaran deh.. "Batin Elvina

avataravatar
Next chapter