1 Bab.1

Kisah ini dimulai bukan dengan adegan romantis ataupun kalimat puitis,

Bukan juga perjodohan klise atau kisah cinta tragis,

Apalagi alur cerita yang membuat hati meringis,

Hanya sepenggal kisah yang digariskan lewat tulisan takdir,

Dimana akan ada drama, air mata, tawa, dan juga romansa,

Karena semua itu adalah kunci mutlak yang disuguhkan takdir untuk semua kisah,

Termasuk kisah ini.

Hanya saja.....

Seberapa lama drama yang akan mereka hadapi?

Seberapa banyak air mata yang harus terkuras?

Seberapa besar usaha mereka untuk mempertahankan tawa?

Juga seberapa kuat romansa yang akan mereka ciptakan?

____________________________________________________________________

Tring.....

Triiingg....

Triiiinnngggg.....

Wilujeng Sastya. Cewek yang memakai pakaian tidur dari bahan satin warna merah tersebut menggeliat tak suka saat nada dering ponselnya berbunyi nyaring. Ringtone tersebut menunjukan adanya panggilan masuk ke ponselnya. Dengan sangat tak rela, cewek itu meraba raba keberadaan ponselnya di atas nakas samping tempat tidur. Menggeser gambar telepon warna hijau ke kiri sebelum menempelkan ponsel itu ke telinganya. "Hallo"sapa cewek itu tanpa mengecek kontak si penelfon terlebih dahulu.

"Woy, Sas. Ini gimana sih lo?? Nomor gue kok bisa ke blokir gini!!! Lo apain, huh??"teriak Si Penelfon ngomel ngomel. Bahkan tanpa mengucap salam terlebih dahulu. Ck, sopan sekali bukan!!!

"Ini siapa??"gumam Sastya tidak jelas, suaranya terdengar serak seperti baru bangun tidur. Terang saja karena saat ini wanita itu masih bergelut dengan selimut tebalnya kala Si Penelfon dengan tak tahu malu menelfonya di subuh subuh begini. Kedua mata milik Sastya saja belum terbuka sepenuhnya.

"Ini gue, goblok!!"ketus Si Penelfon kemudian, saking emosinya dia jadi lupa menyebutkan namanya.

"Ya gue itu, siapa?? Tolol!!"balas Sastya tak kalah ketus.

"Ini Sabda. Pengacara paling tampang se-Indone..."

Tuuuuttt...

Tttuuuutt....

Tttutuuutt...

Sambungan terputus.

"Sial!!! Gue belum selesai ngomong, malah ditutup. Lagian gue yang keluar pulsa, kenapa dia yang hemat ngomong"omel Sabda memaki kesal. Cowok itu kemudian kembali mendial nomor telfon Sastya. "Lo kenapa tutup telfon dari gue??"omelnya begitu panggilan keduanya tersambung.

"Lo ganggu acara tidur gue, kampret!!!"omel balik Sastya "Lo nyadar nggak, kalau ini tuh masih jam 3 subuh!!! Lo kalau selesai making love jangan gangguin gue dong, cari aja kegiatan yang lain..."imbuhnya lagi masih dengan nada mengomel.

Sabda mendengus saat mendengar omelan Sastya barusan,"Sok tahu lo, gue bahkan nggak bisa ngehubungin temen temen cewek gue" "Nomor gue di blokir, Sastya!!! Lo nggak ngerti seberapa pentingnya nomor keramat gue itu. Kenalan cewek gue disana semua!!!!"curhatnya kemudian "Tersiksanya gue karena nggak ada yang bisa diajak jalan???"imbuh Sabda dramatis.

Kali ini giliran Sastya yang mendengus sebal,"Drama banget sih lo. Cari aja yang baru, susah amat"celoteh cewek itu yang kini sudah terjaga sepenuhnya.

"Nggak bisa, itu nomor keramat gue"tolak Sabda mentah mentah.

avataravatar
Next chapter