18 SEPERTINYA KAMU SELALU JADI MAGNET YANG MENARIK HATI PEREMPUAN DISEKITARMU

Gina yang kelalahan setelah melakukan aktivitas intimnya bersama Yudha langsung tertidur lelap tanpa membersihkan diri terlebih dahulu. Yudha memperhatikan wajah istri yang baru di nikahinya itu sambil tersenyum lembut, kemudian dia mengambil sebuah handuk kecil yang telah dibasahi air hangat untuk membersihkan tubuh Gina yang penuh dengan keringat

"Gadis bodoh! Bagaimana bisa orang menilaimu dingin, kuat dan jahat? Padahal kamu begitu baik hati juga rapuh. Seperti sebuah kaca tipis yang akan hancur jika sedikit saja terkena kerikil " kata Yudha sambil tersenyum lembut

Setelah selesai membersihkan tubuh Gina, Yudha ikut tidur di sebelahnya dengan melingkarkan tangan di sekitar pinggang Gina.Gina membuka mata setelah hari berubah menjadi malam dan kamar hotel yang mereka gunakan gelap gulita karena lambu belum dinyalakan. Gina mulai gemetar ketakutan. Yudha yang merasakan tubuh Gina gemetar bangun dan mulai membuka suara namun mata masih terpejam

"Kamu sudah bangun?"

Gina terkejut mendengar suara Yudha, akhirnya dia membalikkan badan menghadap Yudha

"Yudha? Itu kamu? Aku kira tadi hanya mimpi. Aku kira aku sendiri lagi" suara Gina terdengar bergetar

"Tenanglah, itu bukan mimpi. Kita sudah menikah. Dan sekarang kamu tidak sendiri, aku akan selalu ada disampingmu. Aku tidak akan membiarkan kamu bersedih lagi. Dan orang - orang yang menyakitimu tidak akan membiarkan lolos begitu saja!" katanya sambil menarik Gina kedalam pelukannya

"Terimakasih, terimakasih banyak" Gina berkata sambil membenamkan wajahnya pada dada Yudha

"Biar aku nyalakan dulu lampunya"

Yudha hendak berdiri namun Gina memegang tangannya erat

"Bagaimana aku bisa menyalakan lampunya jika kamu memegang tanganku dengan erat seperti ini?"

Gina akhirnya melepaskan tangan Yudha

Tek

Lampu telah menyala, kini terlihat Gina yang duduk di atas tempat tidur dengan selimut yang masih digunakan untuk menutupi tubuhnya. Dia tertunduk, wajahnya masih terlihat pucat. Yudha dengan cepat berjalan kembali mendekati Gina dan duduk disebelahnya

"Aku sudah menyalakan lampunya. Tidak perlu takut lagi. Kamu mau makan apa? Mau makan disini atau diluar?" tanya Yudha lembut sambil memegang tangan Gina

"Makan disini saja. Aku malas keluar"

"Ini hari pernikahan kita. Kamu tidak ingin keluar?"

"Karena ulah siapa badanku sakit semua?" jawab Gina dengan nada sinis tapi manja

"Hahaha baiklah kita akan gunakan layanan kamar saja. Aku akan mandi terlebih dahulu. Apa kamu mau mandi berdua denganku?" tanya Yudha dengan senyum menggoda

"Dasar presdir mesum!"

Gina memukul Yudha menggunakan bantal

"Hahaha"Yudha terbahak sambil berjalan menuju kamar mandi.

Gina bangun dari tempat tidurnya dan meraih jubah mandi yang tergeletak di lantai kemudian mengenakannya. Lalu dia berjalan menuju lemari untuk mengambil baju ganti untuknya juga Yudha yang sebelumnya telah disiapkan oleh salah satu anak buah Yudha. Yudha berjalan keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan diri. Dia berjalan mendekati Gina ketika istri yang baru dinikahinya itu tengah sibuk mangambil pakaian untuk mereka berdua.

"Ah!" Gina terkejut ketika sang suami tiba - tiba datang tanpa suara dan memeluknya dari belakang

"Bagaimana bisa kamu berjalan tanpa suara? Mengejutkan ku saja!"

"Kamu yang terlalu fokus. Padahal hanya memilih baju saja. Lagipula kita hanya makan di kamar. untuk apa kamu begitu bingung sekali?"

"Kurasa, aku berubah pikiran. Kita makan diluar saja. Kita makan di restoran hotel, bagaimana?"

"Baiklah, sesuai keinginanmu" jawab Yudha sambil mencium pipi Gina kemudian mengambil pakaian yang ada ditangan Gina

"Aku tidak tahu kalau kamu suka mengambil kesempatan seperti itu. Apa kamu melakukannya pada setiap wanita yang kamu dekati"

"Tidak. Aku bersikap manis hanya pada wanitaku"

"Ada berapa banyak gadis yang kamu bilang wanitamu itu?" tanya Gina penuh selidik

"Hanya kamu"

Gina tersipu malu mendengar jawaban Yudha, diapun berlalu meninggalkan Yudha menuju kamar mandi sambil berkata

"Gombal. Aku tidak percaya padamu!"

"Sudahlah. Cepat mandi dan bersiap untuk keluar"

Setelah beberapa lama Gina keluar dengan wajah yang terlihat lebih segar. Kemudian dia sedikit berdandan. Yudha yang sudah siap menunggu Gina sambil menonton televisi.

"Ayo kita berangkat!" ajak Gina pada Yudha

"Sudah siap? Ayo!"

Yudha berdiri kemudian berjalan bergandengan dengan Gina meninggalkan kamar hotel menuju restoran yang berada dilantai bawah. Mereka terlihat begitu serasi. Yudha dengan auranya yang mengintimidasi terlihat begitu gagah dengan sebelah tangan Gina melingkar pada tangannya dan sebelahnya dimasukkan ke saku celana. Yudha menarikkan kursi untuk Gina duduk, kemudian dia duduk di seberangnya.

"Kamu mau makan apa?" tanya Yudha sambil melihat buku menu yang telah dibawa pelayan

"Aku mau sirloin steak dan orange jus saja"

"Kalau begitu kami pesan 2 sirloin steak dan 2 orange jus" Pesan Yudha sambil mengerahkan kembali buku menu

"Baik silahkan ditunggu sebentar" jawab sang pelayan kemudian pergi meninggalkan mereka berdua

"Sepertinya kamu selalu jadi magnet yang menarik hati perempuan disekitarmu" kata Gina setelah melihat para gadis disekitar mereka terus saja memandangi Yudha

"Magnet ini hanya akan menyatu ketika dekat dengan mu dan akan menjauh ketika di dekati wanita lain" jawab Yudha dengan senyum lembut

avataravatar
Next chapter