42 AKU TETAP RAJA SINGA YANG TAK TERKALAHKAN DAN SIAP MEMANGSA SIAPAPUN

Yudha yang sedari tadi hanya memperhatikan bersama dengan Steve dan juga Mario dari kursi mereka hanya tersenyum sinis, pandangannya suram tidak dapat diartikan melihat sang istri bersama orang - orang yang telah menyakitinya selama ini

"Apa terjadi dengan istrimu? Kenapa mereka mengerubunginya seperti itu? Apa mereka tidak tahu kalau kalian telah menikah?" kata Mario dengan mata yang masih mengarah kearah Gina

"Mereka belum tahu, kami memang sengaja belum mengumumkan pernikahan kami disini, karena aku ingin bermain dengan mereka yang telah membuat air mata istriku selama ini mengalir tanpa henti"

Tatapan Yudha sangat menyeramkan, Steve dan Mario tahu betul bagaimana sahabatnya ini, dia hanya terlihat baik dari luar tapi bisa dikatakan dia seperti predator yang siap memangsa

"Sepertinya aku bisa membaca situasinya hanya dari tatapan matamu?"

Steve berkata dengan tenangnya setelah dia dan Mario saling menatap.

Yudha yang mulai kesal melihat Gina yang terus saja disudutkan akhirnya berdiri dan melangkahkan kaki mendekati mereka

"Bagaimana kalian bisa membuat keributan di pestaku?"

Yudha berjalan keluar dari kerumunan orang yang menjadi penonton dan mendekati Gina. Pangangan matanya tertuju pada Riko dan Siska

"Kami minta maaf, kami sama sekali tidak bermaksud membuat keributan diacara anda, Pak Yudha. Ini hanya kesalah pahaman yang terjadi di keluarga kami"

Siska menjelaskan dengan wajah yang masih dibasahi oleh air mata

"Bukankah kamu bilang akan pergi ke toilet? Kenapa malah berakhir dengan keributan semacam ini?"

Yudha membuka jasnya dan memakaikannya pada Gina. Pandangan mata Yudha kini beralih pada Gina tanpa memperhatikan penjelasan Siska tadi. Tatapan matanya juga terlihat berubah ketika menatap Gina. Tatapan mata yang tadi tajam saat melihat Siska dan Riko kini terlihat hangat dan lembut

"Maaf, karena membuatmu khawatir. Tapi ini hanya masalah kecil yang terjadi akibat serpihan masa lalu. Kamu tidak perlu khawatir, karena ini bukan masalah penting bagiku"

Gina tersenyum lembut menatap Yudha yang berada di hadapannya. Mereka saling menatap lembut tanpa memperhatikan sekeliling mereka yang kini bertanya - tanya dengan hubungan diantara keduanya, termasuk Siska dan Riko yang terlihat terkejut dengan sikap Gina terhadap orang baru yang dikenalnya

"Sudahlah, lupakan! Kmu bilang akan ke toilet? Pergilah pesta ini belum selesai" kata Yudha lembut sambil merapikan jas yang dikenakan Gina untuk menutupi bagian depan gaunnya yang basah karena jus.

Gina hanya menganggukkan kepala dan berbalik meninggalkan mereka

"Kembalilah ketempat kalian masing - masing karena acara ini belum selesai" kata Yudha dengan tegas membubarkan kerumunan.

Dia pun kembali duduk bersama Steve dan Mario. Acara pun kembali berlanjut, banyak hiburan yang ditampilkan, termasuk nyanyian dan juga permainan alat musik. Yudha berbisik ketelinga Hendri, dia meminta agar MC mengundang Siska ke panggung untuk membawakan sebuah pertunjukan, karena model dan penyanyi lain telah melakukannya juga

"Karena penyanyi berbakat kita telah menunjukkan kemampuannya, bagimana kalau kita juga mengundang perwakilan model untuk menunjukkan bakat terpendamnya? Siapa menurut kalian yang harus naik ke panggung?"

MC berusaha membuka jalan untuk mengundang Siska

"Siska!" teriak hampir semua orang karena Siska dikenal juga bernyanyi.

Siska tersenyum dan cukup terkejut dengan permintaan semua orang. Tapi akhirnya dia naik ke panggung dan mulai bernyanyi. Siska telah selesai menyanyikan satu buah lagu, ketika dia hendak turun dari panggung, Yudha mengeluarkan suara

"1 kali lagi!" kata Yudha dengan suara lantang, Gina yang telah kembali dari toilet dan duduk disebelahnya juga cukup terkejut dengan permintaan Yudha

"Apa dia sangat menyukai suara Siska?" pikir Gina sambil menatap Yudha dengan dahi yang mengkerut

"Ya?"

Siska terkejut mendengar permintaan Yudha

"Saya ingin anda kembali menyanyikan satu buah lagu untuk kami semua! Saya akan bayar 1 Milyar untuk satu buah lagu anda"

"Waaaahhh!!"

Semua orang berteriak karena terkejut mendengar penawaran Yudha. Steve dan Mario saling mentap kemudian heran

"Tapi tuan, baru saja saya selesai menyanyi" sanggah Siska mencoba menolak

"Kalau begitu 2 Milyar, Gina sepertinya menyukai suara anda dan ingin kembali mendengar nyanyian indah anda. Apa 2 milyar masih belum cukup?"

Yudha tersenyum tipis melihat Siska. Mario dan Steve pun mengeluarkan suara mereka

"Jadi ini pertunjukkan utama yang ingin kamu tampilkan?"

Mereka tersenyum tipis memperhatikan Siska

"2 miliyar hanya untuk membuat bu Gina senang? Apa itu tidak berlebihan?"

"Aku tidak akan menolak jika ditawari uang sebanyak itu, hanya menyanyi saja"

"Apa dia masih bisa sombong dengan menolak uang 2 miliyar untuk 1 buah lagu? bahkan penyanyi sekalipun tidak akan pernah mendapatkan bayaran sebanyak itu"

Kini aula dipenuhi dengan suara ribut orang yang membicarakan Siska. Mau tidak mau dia kembali menyanyikan lagu untuk Gina, namun Yudha berdiri ketika Siska mulai bernyanyi

"Sudah saatnya kita pergi!" ajak Yudha pada Gina dengan mengulurkan sebelah tangan

"Tapi pestanya masih belum selesai"

"Tidak apa, Hendri yang akan menyelesaikan urusan disini!"

Gina pun menganggukkan kepala dan menyambut uluran tangan Yudha

"Hendri! Kamu yang selesaikan sisanya!" panggil Yudha kemudian memberikan selembar cek yang telah di tanda tangani dan tertulis 2 milyar untuk Siska

"Baik tuan, anda tidak perlu khawatir"

Hendri menganggukkan kepala dan membiarkan Yudha, Gina juga Steve dan Mario berjalan pergi meninggalkan tempat pesta dimana Siska masih bernyanyi disana

"Ternyata kamu masih tidak berubah bro. Kamu masih tetap jadi pebisnis muda tak berperasaan" ejek Steve ketika mereka telah tiba diluar gedung

"Ku kira setelah kamu menikah, kebiasaan mu bersenang - senang akan hilang. Ternyata dugaan kami salah" Mario menimpali perkataan Steve.

Gina terlihat bingung dengan perbincangan ketiga pria itu

"Tidak ada yang berubah. Aku tetap raja singa yang tak terkalahkan dan siap memangsa siapapun!"

Nada bicaranya sangat santai dan biasa namun aura yang dikeluarkan cukup membuat orang merinding

"Kamu ini benar - benar kejam, bahkan tega sekali menyerang seorang wanita" Steve berkata dengan senyum mencibir dan juga gelengan kepala perlahan berkali – kali

"Ini belum seberapa, perlahan kalian akan melihat pertunjukan yang telah ku siapkan. Saat itu tiba nikmatilah hasil dari pertunjukkan ku"

"Cih, kamu ini benar - benar"

Mario berdecih mencibir perkataan Yudha

"Sudahlah, sebaiknya kita pulang. Aku harus segera membawa istriku pulang" Yudha berkata sambil menggandeng Gina dan membawanya pergi meninggalkan kedua sahabatnya

"Ya ya ya, kami mengerti kalian sedaang dimabuk asmara"

Steve menimpali dengan senyum kemudian berjalan ke arah mobilnya

"Apa kamu tidak berlebihan? 2 milyar hanya untuk mendengarkan Siska bernyanyi? Itu pemborosan namanya!" gerutu Gina ketika mereka telah berada didalam mobil

"Tidak apa, aku hanya ingin menunjukkan pada Siska kalau bagimu kini uang bukanlah sebuah masalah yang besar. Kamu bisa mendapatkan lebih dari apa yang mereka ambil"

Gina merasa tersentuh dengan apa yang Yudha katakan

"Tetap saja dari pada diberikan padanya, aku lebih rela jika kamu memberikannya pada panti asuhan. Tapi terimakasih karena telah melindungiku!"

avataravatar
Next chapter