40 AKU HANYA INGIN MENYIMPAN KECATIKANMU HANYA UNTUKKU

Gedung yang digunakan untuk merayakan pesta telah penuhi banyak tamu, hampir semua tamu telah hadir disana. Kursi duduk telah diatur oleh pihak yang bertugas. Karyawan perusahaan Kusuma mendapatkan kursi bagian belakang, dan unruk kalangan pebisnis juga selebriti berada di depan. Namun tidak semua kalangan pebisnis di undang. Hendri hanya mengundang tamu dari pebisnis dan yang bekerja sama dengan perusahaan Kusuma saja. Dan artis yng di undang juga hanya dari artis yang memiliki kontrak kerja sama atau pernah bekerja sama dengan perusahaan saja.

"Waah ternyata banyak juga ya tamu yang hadir. Hampir semua model dan pebisnis yang bekerja sama dengan kita hadir disini"

"Kamu benar. JIka berkumpul seperti ini perusahaan kita terlihat besar karena dapat bekerja sama dengan orang - orang besar seperti mereka"

Para staf yang bertugas sebagai panitia berbincang dan memperhatikan tamu yang hadir

"Tapi kemana bu Gina ya? DIa belum kelihatan, biasanya dia ikut membantu mengurus semua persiapan, tapi kali ini dia tida dilibatkan sebagai panitia ya?"

"Kamu benar juga, aku baru mneyadarinya kalau ternyata bu Gina tidak ada . Tapi yang lenih membuatku penasaran adalah direktur tampan kita akan menggandeng siapa ya? seorang artis atau seorang pebisnis?"

"Entahlah, kita tunggu saja sampai dia datang"

"Lihat, itu SIska dan tunangannya! Waahhh mereka terlihat sangat serasi ya? Siska sangat cantik dan tunangannya juga sangat tampan"

"Kamu benar, mereka bisa dibilang couple of the year tahun ini!"

"Aku setuju"

Siska dan Riko bergandengan masuk ke dalam gedung. Mereka jadi pusat perhatian, Siska melambaikan tangan dengan senyum kepada orang - orang yang berteriak memanggil namanya dan Riko hanya mengangguk dengan senyum dibibirnya. Mereka kemudian duduk di kursi sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan. Tak lama terlihat Steve dan Mario yang juga merupakan salah satu tamu undangan. Para gadis berteriak histeris melihat mereka

"Kami akan duduk bersama Yudha" kata Mario kepada salah satu panitia

"Baik, silakan sebelah sini!"

Mereka diantar ke kursi dimana nanti Yudha akan duduk

"Terimakasih" kata Mario pada panitia yang mengantarnya. Ruangan kembali riuh ketika masuk tamu lain

"Kapan Yudha dan Gina akan datang? Apa kamu sudah menghubunginya, Steve?" bisik Mario kepada Steve

"Tadi Hendri mengatakan kalai mereka sedang dalam perjalanan" jawab Steve dengan sikap santainya

"Sepertinya dia sengaja datang terakhir agar menjadi pusat perhatian?" keluh Mario

"Ya seperti itulah dia, dia adalh orang yang tidak terlalu suka dengan keramaian, tapi kenapa dia setuju untuk mengadakan pesta seperti ini?"

Steve dan Mario saling menatap satu sama lain namun mereka tidak menemukan apapun

"Kita tunggu saja apa yang akan dia lakukan sekarang. Tidak mungkin kalau dia tidak memiliki sesuatu sebagai pertunjukan di pesta ini"

"Kamu benar. Dia pasti telah merencanakan sesuatu"

Mario dan Steve saling mengeluarkan kecurigaan mereka karena telah sangat mengenal siapa dan bagaimana Yudha. Diluar para staf tertinggi telah berdiri untuk menunggu kedatangan sang direktur

"Kenapa pak Yudha masih belum datang? Aku sudah sangat penasaran dengan siapa dia akn datang"

"Aku juga sama"

Tak lama setelah mereka bicara sebuah mobi roll royce berwarna hitam berhenti di depan mereka. Hendri keluar terlebih dahulu kemudian dia membuka pintu mobil belakang. Terlihat Yudha dengan setelan jas berwarna Abu tua turun dengan anggun lalu mengulurkan tangan untuk membantu sang istri turun. Semua staf yang menunggu disana terkejut dengan mata membelalak dan mulut menganga ketika melihat wanita yang turun dari mobil Yudha

"Bu Gina!"

6 orang itu kompak menyebutkan nama Gina bsersamaan. Gina melingkarkan tangan di lengan Yudha dan berjalan dengan anggun bersama. Semua mata terpana melihat pasangan ini. Yudha dengan ketampanan dan aura mengintimidasinya mampu menghipnotis wanita manapun yang melihatnya. Sedangkan Gina yang sehari - hari jarang menggunakan make up, hari ini terlihat sangat luar biasa cantik. Dengan gaun biru muda panjang, make up tipis dan rambut yang di sanggul bunga dengan menyisakan sedikit bagian depan menampilkan Gina yang biasa bersikap dingin kini terlihat sangat anggun dan mempesona

"Sepertinya aku salah membiarkanmu berdandan cantik seperti ini?" bisik Yudha pada Gina

"Memangnya kenapa kalau aku sedikit berdandan?"

Gina menatap Yudha penuh keheranan

"Aku menyesal karena semua orang menjadikanmu pusat perhatian, terutama laki - laki" jawab Yudha dengan nada tenang.

Perkataannya membuat Gina ingin sekali tertawa

"Apa kamu ingin bersikap egois? Semua wanita sering kali memperhatikanmu. Kenapa aku tidak boleh diperhatikan oleh kaum laki - laki?"

"Kamu benar, aku memang egois. Aku hanya ingin menyimpan kecatikanmu hanya untukku" kata Yudha dengun senyum menggoda

Siska dan Riko mau tidak mau menoleh ketika semua orang mulai meneriakan nama Yudha. Mereka terkejut melihat wanita yang di gandeng masuk oleh Yudha

"Bukankah itu kakak? Dia cantik sekali. Benar kan Riko?"

Siska berusaha mengambil perhatian Riko karena dia terus menatap Gina, namun sepertinya Riko melamun

"Riko! Riko!"

Siska menggoyangkan tangan Riko barulah dia menoleh padanya

"Apa?" tanya Riko spontan

"Ku bilang, bukankah kak Gina sangat cantik"

Terdengar Siska menahan kesal ketika bicara

"Oh iya" kata Riko dengan mata yang masih menatap Gina

"Lagi - lagi Gina. Kamu selalu saja membuatku kesal"

avataravatar
Next chapter