webnovel

SYARAT

Jedrek melewati untuk berkunjung ke sel Carina dan langsung menuju ke arah sel Zarrn, kali ini Kace tidak ikut bersama dan memilih untuk kembali bertemu dengan Hope di area tempat tinggal Raja.

Maka dari itu, hanya Torak dan Jedrek yang menuju kesana.

"Kita membutuhkan para centaurus." Torak berkata saat mereka berjalan menuju sel dimana Zarrn berada.

"Hanya ada seratus dari mereka dan hanya ada sekitar delapan puluh centaurus yang bisa benar-benar bertarung, sementara sisanya adalah wanita dan anak-anak." Jedrek berkata, ia masih mencoba untuk menahan amarahnya. "Kehilangan delapan puluh pasukan tidak berarti apa-apa untuk perang yang akan datang." Ia berkata dengan nada bicara yang apa adanya.

"Benar, namun bukan hanya itu saja." Torak membalas. "Membunuh mereka hanya akan memberikan kesan buruk bagi para makhluk lainnya. Para centarus dan para pemburu, juga beberapa shifter lain dari desa di dunia coven utara sangat dekat. Kau tidak bisa menyangkal fakta itu."

Itu bukan masalah mengenai membunuh para centaurus, tapi pengaruh setelahnya ketika mereka telah membunuh centaurus yang harus mereka pertimbangkan.

"Kita memiliki perang yang ada di hadapan kita dan hal terakhir yang kita butuhkan adalah banyaknya makhluk hidup yang menentang kita ketika kita bisa memanfaatkan mereka dengan baik." Torak berkata, mencoba untuk memberitahukan poinnya.

"Kita akan lihat bagaimana hal itu akan terjadi nanti." Jedrek berkata dengan kaku, ia mempercepat langkah kakinya.

Bukan karena ia tidak menyadari tentang hal itu, tapi ia terbiasa untuk membuat langkah selanjutnya yang akan ia ambil secara diam-diam, maka ia merasa sulit untuk mengatakan kepada Torak apa yang ada di dalam pikirannya, maka dari itu Jedrek memilih untuk melakukannya dalam caranya sendiri.

Namun, ia tidak bermaksud untuk membuatnya menjadi rahasia. Torak akan menyadari apa yang menjadi keputusannya cepat atau lambat.

***

Kace pergi menuju ke aula, tempat dimana para centaurus berada di dalam istana ini. Itu adalah sebuah aula yang biasa digunakan untuk mengadakan pesta kecil antara para lycanthropes berstatus tinggi.

Masih sangat jelas di dalam ingatan Kace, pesta terakhir yang diadakan di dalam aula ini. Disana, kedua orang tuanya masih hidup dan sehat, namun ia bahkan tidak menyadari bahwa ibunya sudah sakit dan ayahnya sudah mendengarkan nasihat dari para iblis.

Jika memang begitu, apa gunanya bagi mereka untuk melawan iblis di dalam perang, ketika mereka sebenarnya membiarkan musuh mereka tinggal di bawah atap yang sama dengan mereka.

Mereka sudah mengorbankan banyak jiwa saat itu, lebih dari yang bisa dibayangkan, namun sebagai hasilnya, para iblis masih hidup dan berhasil untuk menarik kaki mereka ke dalam neraka yang hidup selama berpuluh-puluh tahun, ketika mereka mengira bahwa mereka telah memenangkan perang.

Sungguh ironis sekali...

Namun, akankah para iblis melakukan tipuan yang sama lagi? Karena mereka suka untuk mengejek musuh mereka dengan membuat pergerakan yang sama dan membuat semua musuhnya terjatuh ke dalam jebakan mereka sementara mereka akan tertawa untuk melihat betapa bodohnya musuh mereka.

Ya, itu adalah salah satu dari sifat para iblis yang telah diketahui oleh sebagian besar orang.

Kace tidak bisa menyingkirkan kemungkinan itu dari dalam kepalanya. Ia harus membicarakan hal ini kepada Torak dan Jedrek. Tapi, untuk sekarang ia akan pergi untuk memeriksa keadaan Hope, untuk melihat apakah ia baik-baik saja atau tidak.

Setelah ia memastikan bahwa semua centaurus itu tidak diperlakukan dengan baik dan para pemburu serta shifter lainnya yang berasal dari desa tidak membuat kekacauan dan melakukan tugas mereka, yang mana harus membantu para lycanthropes untuk menjaga kota dan istana, tanpa protes, Kace pergi ke arah gedung tembat tinggal Raja untuk memeriksa Hope.

***

Seorang penjaga membukakan pintu sel, dimana mereka menempatkan Zarrn dan kemudian berjalan pergi dari ruangan setelah Torak memberikannya isyarat untuk segera meninggalkan tempat ini.

Tidak seperti Chiron, Zarrn tidak terikat dengan rantai. Ia bisa bergerak dengan bebas di dalam sel ini, yang mana tidak terlalu kecil, namun cukup untuk ditempati oleh sepuluh orang di dalamnya dalam waktu yang bersamaan.

Jedrek berjalan masuk ke dalam sel, sementara Torak berdiri di ambang pintu sel itu.

Kedua Donovan bersaudara tidak memperlihatkan ekspresi apapun di wajah mereka, yang membuat orang lain dapat menebak apa yang sedang mereka berdua pikirkan pada saat itu.

Maka dari itu, Zarrn harus bertanya ketika Jedrek tidak langsung memberikan pertanyaan kepadanya.

"Apakah ini sudah waktunya bagiku untuk dieksekusi?" Zarrn pertanya langsung ke poinnya, karena ia merasa sangat yakin bahwa Raja tidak akan membiarkan mereka hidup setelah membahayakan pasangannya.

"Sayangnya, tidak." Jedrek berkata dengan enteng.

Meskipun kenyataan bahwa Jedrek cukup tinggi sebagai seorang pria, namun Zarrn lebih tinggi dari pria mana pun dengan tubuh setengah kuda miliknya, namun itu bukan berarti bawha sang Raja Alpha ini terintimidasi olehnya, pada kenyataannya, itu adalah sebaliknya.

Lycanthropes terlihat lebih mendominasi dibandingkan dengan makhluk manapun.

"Haruskah aku merasa bersyukur akan hal itu?" Zarrn bertanya lagi, namun ada kepahitan yang terdengar dari nada bicaranya. Hanya menyenai masalah waktu hingga ia mendapatkan gilirannya. Setidaknya, itu adalah sesuatu yang ada di dalam pikirannya.

"Semua itu tergantung dari jawaban yang kau berikan." Jedrek berkata.

Zarrn menyipitkan kedua matanya, ia tidak yakin bahwa ia mengerti apa niat dari Jedrek, bahkan Torak saja tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh kakaknya itu.

"Jadi, apa pertanyaan yang akan kau berikan kepadaku?" Zarrn bertanya, ia menatap ke arah Torak, namun tidak dapat melihat keberadaan Kace, maka ia beranggapan bahwa Donovan termuda itu tidak ingin terlibat dengan apapun keputusan dari kakaknya.

Karena sejujurnya, Zarrn merasa sangat bersyukur karena Kace memilih untuk tidak mengunjunginya saat ini, ia tidak tahu apa yang harus lakukan atau apa yang harus ia katakan kepada Kace saat ini.

Jedrek melipat kedua lengannya di hadapan dada dan mulai mengatakan kepada Zarrn apa yang menjadi rencananya sejak awal. "Aku berpikir untuk membakar seluruh centaurus hidup-hidup dan membiarkan kalian bertiga melihat darah daging dan tulang mereka berubah menjadi debu. Mendengar tiap teriakan yang berasal dari bibir mereka saat mereka menahan rasa sakit."

Torak sedikit menyipitkan kedua matanya ketika ia mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Jedrek mengenai apa yang akan ia lakukan kepada seluruh centaurus dan Zarrn menggertakkan giginya ketika pikirannya, secara tidak sadar, memutar kejadian apa yang Jedrek katakan di dalam kepalanya.

"Tapi?" Zarrn memikirkan kalimat terakhir dari Jedrek dan tahu dengan seketika bajwa ia hendak mengatakan sebuah syarat kepadanya.

"Tapi, aku memiliki sebuah syarat." Ia berkata.

Next chapter