Bu Yeni mengambil poto itu dan melihatnya.
Kedua orang tua Azka kembali dikejutkan dengan gembar yang terlihat nyata bahwa Sabrina tengah duduk di kursi kesakitan di ruangan sidang dengan memakain pakaian hitam putih. Jelas sekali terlihat jika di dalam poto itu Sabrina sebagai terdakwa.
Bu Yeni dan juga Pak Yuzril tak dapat menerima kebohongan ini. Termasuk Bramantio yang dengan jelas sengaja menutup-nutupi kenyataan dengan sebuah kebohongan.
Saat ini Paula dan Cantika telah pergi dari kediaman Assegaf dengan senyum kemenangan. Akhirnya, tanpa harus dihancurkan hidup Sabrina hancur karena dirinya sendiri. Paula bersiap-siap dengan rencana selanjutnya.
"Dari mana saja kamu?" tanya Reyno pada Cantika setibanya ia di rumah miliknya.
Cantika mendelik sinis. "Aku lagi ada urusan!" jawabnya ketus.
"Kamu sering pergi pagi dan pulang sore, kamu ngapain aja seharian dalam beberapa hari ini? Wajar kalau aku ingin tahu, karena aku suamimu!" Reyno berbicara penuh penekanan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com