17 Berhenti Menggodaku atau Kau Akan Menyesalinya!

Translator: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Tak lama kemudian, sarapan pagi dihidangkan oleh para pelayan. Mereka berempat duduk dan mulai makan.

Ye Wan Wan menoleh ke arah Si Ye Han yang duduk di sampingnya lalu ke arah Lin Que dan Xie Zhe Zhi yang duduk berseberangan dengannya.

Ye Wan Wan merasa seperti sedang berada di dunia khayal, bisa makan bersama di satu meja makan dengan tiga orang bos besar ini.

Bagaimanapun juga, tiga orang lelaki ini akan menjadi orang yang penting dan bepengaruh di masa yang akan datang.

Tidak perlu berkata apa-apa lagi tentang Si Ye Han, dia yang akan sepenuhnya mengatur seluruh keluarga Si.

Kalau Lin Que, dia mungkin nampak kurang memiliki kuasa sekarang, namun pada kenyataannya Lin Que terlahir di sebuah keluarga bangsawan militer-politik.. Kakeknya merupakan salah seorang pendiri Lin Zheng Rong, Jendral Lin. Lin Que di tujuh tahun belakangan juga sudah memiliki pengaruh besar dan kejam dalam dunia politik.

Bagaimanapun juga, berkenaan dengan fakta bahwa keluarga Ye berkecimpung di dalam dunia hiburan, Ye Wan Wan sangat memperhatikan sang aktor Xie Zhe Zhi.

Xie Zhe Zhi telah merasa Ye Wan Wan secara diam-diam memperhatikannya. Xie Zhe Zhi memiringkan kepalanya, mengerlingkan matanya ke arah Ye Wan Wan dengan tatapan mata merekah menggoda dan bertanya, "Ye , apa kamu menginginkan tanda tangan?"

Sial! Dia tahu aku memperhatikannya!

Lelaki ini benar-benar nampak seperti seekor rubah jantan--tidak heran ia berhasil mencuri hati semua gadis di negara Z.

Tanda tangan?! Tentu, aku ingin satu!

Xie Zhe Zhi akan menjadi seorang aktor peraih piala Oscar di masa yang akan datang! Aktor pria pertama dari negara Z yang memperoleh piala Oscar! Tanda tangan ini akan bernilai cukup besar jika aku menjualnya!

Bahkan sekarang, Xie Zhe Zhi telah menerima berbagai macam penghargaan besar dan telah terpilih sebagai pria terpopuler dalam dunia hiburan--sosok aktor pria yang membuat para gadis remaja di negara Z tergila-gila.

Selain tanda tangannya, kios telepon yang menampilkan foto dirinya menjadi daya tarik yang digemari oleh banyak penggemar wanita yang berkeinginan untuk berfoto di situ.

Namun, mempertimbangkan sifat posesif yang ada pada Si Ye Han yang tidak wajar, Ye Wan Wan menggelengkan kepalanya sendiri.

Bagaimana mungkin aku berani menyimpan tanda tangan laki-laki lain? Tidak mungkin kecuali aku memang sudah bosan untuk hidup!

Melihat reaksi Ye Wan Wan yang menginginkan tanda tangannya namun terpaksa membatalkannya setelah melirik ke arah Si Ye Han, Xie Zhe Zhi tertawa, "Ye benar-benar menggemaskan."

Ye Wan Wan: "…."

Hentikan, dewa film Xie! Berhenti menggodaku atau aku akan memerangimu! Tidakkah kamu melihat awan jamur kemarahan yang terbentuk di atas kepala temanmu?

Lin Que melemparkan pandangan ke Xie Zhe Zhi dan mengerutkan bibirnya tanda ketidaksetujuan, "Xie ke tiga, mana standarmu? Kamu malah menggoda seseorang seperti Ye Wan Wan…"

Jemari Xie Zhe Zhi menyentuh ringan kelopak bunga mawar yang basah di dalam pot dan berkata dengan lembut, "Semua wanita di dunia ibarat bunga; mereka sepatutnya dihargai dan dicintai."

Kata-katanya menyentuh hati Ye Wan Wan. Ye Wan Wan secara tiba-tiba menatap Lin Que dan berkata, "Dengar itu? Belajarlah dari situ, dasar bujang lapuk!"

Lin Que menjadi panas hati, "Kurang ajar! Siapa kamu berani mengatakan aku bujang lapuk? Kamu yang bujang lapuk !"

Ye Wan Wan memiringkan kepalanya ke arah Si Ye Han yang berada di sampingnya, "Sayang, Adik Lin mengatakan aku bujang lapuk! Apa maksud dia berkata itu? Apa dia baru saja menyumpahi kita supaya kita putus?"

Mendengar Ye Wan Wan memanggilnya dengan kata "Sayang" terasa seperti ada aliran sungai yang segar yang melewati otaknya yang rusak tetapi mendengar kalimat terakhirnya, Si Ye Han beralih memandang Lin Que dengan tatapan dingin.

Lin Que seketika membungkuk penuh ketakutan, "Saudara ke 9, aku mengaku salah *tersedu-sedu*…"

Ye Wan Wan, bajingan kamu!

Xie Zhe Zhi menatap Si Ye Han dengan memiringkan kepalanya, yang terpukau pada seorang yang duduk di seberangnya dengan riasan tebal dan rambut palsu berwarna hijau, "Hey kawan, aku tidak berjumpa denganmu beberapa hari dan gadismu ini sepertinya berubah menjadi pribadi yang sama sekali berbeda?"

Si Ye Han memandang itu.

Berubah menjadi orang yang berbeda?

Satu-satunya hal yang berubah dari Ye Wan Wan ialah dia menjadi sedikit lebih pintar dan memutuskan untuk mengubah strateginya untuk pergi jauh dariku.

Saat Xie Zhe Zhi melihat tatapan kosong mata Si Ye Han, Xie Zhe Zhi mengangkat alisnya dengan senyum mengejek di wajahnya, "Ck, kalau kamu sudah mengetahui niatnya, kenapa kamu masih tunduk kepadanya? Ini seperti bukan kamu!"

"Aku sudah kenyang! Saatnya pergi ke sekolah sekarang!"

Saat ini, Ye Wan Wan telah menyelesaikan sarapannya, mengambil tas sekolahnya dan barang bawaannya, lalu melambaikan tangan kepada Si Ye Han.

Baru saja Ye Wan Wan akan pergi, dia berbalik dan berjalan menuju Si Ye Han. Menggendong tas sekolahnya, Ye Wan Wan memeluk leher Si Ye Han dan mencium bibirnya, "Jangan lupa untuk merindukanku!"

Setelah Ye Wan Wan melontarkan sepatah katanya, dia meninggalkan tiga lelaki yang membisu dan pergi menjauh dengan riang.

Setelah beberapa lama, Si Ye Han bersantai di kursinya dan melihat ke arah teman-temannya dengan acuh tak acuh, "Karena aku telah menemukan bahwa, aku sesungguhnya.. lebih suka melon yang manis."

avataravatar
Next chapter