"Apa? Mau mengaku jika Pemuda Misterius itu adalah Lu??" tanya Qonin membelah ketegangan yang sedang terjadi, siswa lainnya berhamburan pulang.
"Siapa yang Lu maksud? Gue kan sudah bilang bukan," kelit Leon lagi memutar bola matanya dan sesekali mengerutkan dahi.
Wanita ini!! Tidak bisa meloloskanku barang sebentar saja!! Mana harus sekelompok lagi dengan dia, batin Leon menggerutu.
"Lah terus Lu mau ngapain?" timpal Qonin, Zanqi sendiri masih diam tanpa sepatah kata pun.
"Katanya mau membahas tugas kelompok dari bu Ratna, ayo!!" Leon memperlihatkan niat seriusnya untuk berperan dalam tugas kelompok.
Qonin memandang Zanqi, dia pun membuka mulutnya, "Bahas di rumah Gue."
"Kenapa harus rumah Lu, sementara banyak tempat lain yang lebih nyaman?" protes Leon masih tidak mau mengalah dengan Zanqi.
"Gue punya semua alat praktikum yang dibutuhkan, kecuali kalau Lu mau mengeluarkan biaya untuk membelinya semua!!" Zanqi berbicara tanpa memandang Leon, dia asyik dengan ponselnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com