5 5 Terbayang Masa Lalu

"Kenapa saat itu kamu diam aja, Ren? Andai kamu bisa jelasin alasannya sama aku, mungkin aku nggak akan benci sedalam ini. Dan sekarang kamu mau tunangan sama adik aku sendiri, apakah lebih kurang tiga tahun ini nggak berarti di hati kamu?" Isak Amanda.

Saat hubungan mereka tepat dua tahun, semua baik-baik saja rendy yang romantis, perhatian dan sering berkata cinta. Namun tepat tiga tahun semuanya berubah dan tak sama lagi. Amanda tidak tahu kenpa Rendy sudah jarang mengirin pesan.

jangankan pesan, antar jemput ke sekolah saja tidak pernah di sekolah pun Rendy menghindar, membuat Amanda semakin kesal dengan sikap kekasihnya itu.

Hingga suatu hari dia berkunjung ke rumah Rendy untuk meminta penjelasan, karena Amanda sempt melihat Rndy bermesraan dengan seorang perempuan di taman. Saat dia sudah masuk ke gerbnag, dia sempat mengenali mobil yang terparkir di sana.

Dengan pelat yang snagat dia hafal, tidak slah lagi itu mobil adinya Tika.

Saat dia membuka pintu rumah, sesak melihat pemandangan yang ada di depannya, air matanya sudah mulai turun. Tepat di sana dia melihat Rendy dan tika tengah bercanda tawa dan berpelukan mesra.

" Apa yang kalian lakuain?!" Bentak Amanda membuat Rendy terkejut karena melihat gadis yang sangat di cintainya melihat kejadian itu, sementara Tika tersenyum sinis.

"Amanda, ini nggak yang seperti kamu lihat," gugup Rendi mendekati Amanda , tapi Amanda memilih mundur.

" Jelasin sekarang apabyang kalian lakuin?" Tanya Amanda yang sudah menangis.

"Lo tanya kami lakuin apa? Bermesraan, lah, ya, kan. Sayang?" Sela tika berdiri dan bergelanyut manja di lengan Rendy.

"Sayang?" Kata Amanda sangat terkejut.

"Iya, kami berdua itu pacaran, udah satu tahun," jawab Tika dengan sengaja menekan kata pacaran.

Amanda mematung mendengar pernyataan itu. Ternyata itu alasan Rendy selama satu tahun ini, jarang mengirim pesan, bahkan yang dilakukan dulu telah sirna. Dan karena dia sudah menjalain hubungan bersama Tika, lalu perempuan di taman itu sudah jelas adalah tika.

Kini Amanda menatap Rendy seolah minta penjelasan. "Maafin aku, da, kami memang pacaran udah satu tahun, aku salah udah menghianati kamu selama ini, aku lakuin ini semua demi_"

"Demi apa? Aku kecewa sama kamu, aku pikir kamu sengaja menghindari aku karena kamu sibuk mau ikut acara di sekolah, tapi nyatanya kamu asyik pacaran sama adik aku, dan udah setahun? Kamu anggap apa hubungan kita selama tuga tahun, hah?!" Teriak Amanda sambil menangis.

"Amanda kamu dengar dulu penjelasan aku. Awalnya aku tidak berniat menghianati kamu, tapi aku lakuin demi_"

"Rendy kamu udah janji sama aku, kalau kamu terusin penjelasan kamu, aku nggak akan main-main dengan ucapan aku yang kemarin," sela Tika mengancam Rendy.

"Demi apa Rendy? Ayo jelasin sama aku semuanya?" Tanya Amanda penasaran.

Jika Rendy memberikan alasan yang logis, maka dia akan memberikan kesempatan kedua.

Rendy mematung mendengar ucapan Tika, karena dia sudah berjanji pada gadis itu. Di terpaksa harus membohongi hatinya.

"Aku lakuin ini semu demi Tika, aku cinta banget sama dia, aku salah karena udah tembak kamu, seharusnya aku tembak Tika, gadis yang aku cintai. Aku nggak tahan pacaran sama kamu, karena hati aku ini udah lebih dulu memilih Tika, jadi apa pun yang terjadi sama kita selama tiga tahun ini, aku mohon lupain aja," jawab Rendy dengan lantang.

Tika tersenyum puas mendengar jawaban itu. Sementra Amanda menutup mulut tidak percaya yang dikatakan Rendy barusan, cowok itu mengatakan bahwa selama ini sudah mencari orang yng salah .

"Tega kamu, Ren. Kamu pikir tiga tahun itu singkat? Cowok brengsek nggak punya hati, suatu saat kamu bakal nyesel giniin aku. Ini hari terakhir kita ketemu, aku berharap nggak liat muka kamu lagi, sekarang kita putus!" Kata Amanda.

Setelah puas mengeluarkan makiannya, Amanda pergi meninggalkan rumah itu, dengan perasaan yang sangat menyakitkan.

Suatu saat kamu bakal ngerti, Da. Maafin aku, aku memang cowok berengsek, kata hati Rendy.

Disisi lain seorang cowok telah rapi menggunakan jas berwarna abu sedang duduk termenung menatap foto dirinya bersama orang yang dicintainya."Amanda, aku tahu kamu nggak bakalan bisa maafin aku. Seandainya dulu aku bisa jelasin semuanya. Tapi aku terlalu pengecut, da. Aku udah terlalu jauh terjebak dalam permainan Tika, " lirihnya mengusap foto yang dipegangnya.

Dialah Rendy Azkara, mantan kekasih Amanda. Tapi bisa jadi mereka masih bersetatus pacararan karena Rendy tidak pernah memutuskan hubungan mereka, hubungan mereka berakhir hanya karena keputusan sepihak dan bukan kemauan Rendy.

"Kamu tahu, da, kalau aku sangat mencintai kamu. Aku nggak pernah selingkuh dengan Tika, aku terpaksa. Malam ini aku dan adik kamu yang licik itu harus bertunangan," kata Rendy menatap foto Amnada dan dirinya yang berseragam abu.

Lmaunan Rndy terpecah saat pintu kamarnya terbuka," Rendy sayang, kamu udah siap? Mama dan Papa udah nungguain kamu loh," ucap Mamanya.

"Iya, Ma, aku udah siap. Kalian tunggu aja dibawah"ok, kamu jangan lama-lama. Kasihan, loh, calon tunangan kamu nungguin," goda sang Mama membuat Rendy tersenyum kecut.

"Rendy, kamu harus lupain anak itu. Sekarang kamu udah mau punya tunangan loh,"

"Mama yangbpaling tahu kenapa semua ini bisa terjadi," kata Rendy menatap Mamanya dingin.

"Mama tidak mau berdebat soal itu. Ayo cepat, pasti keluarga mereka udah nggak sabar tunggu kita."

Rendy menatap kepergian Mamanya dengan sedih. " Kapan aku bebas, Ma? Aku cape harus ikuti kemauan Mama," lirih Rendy.

Setelah tertidur cukup lama Amanda bangun tepat jam tujuh malam. Gadis itu bergegas membersihkan diri. Setelah beberapa menit perutnya terasa lapar, tanpa pikir panjang Amanda keluar kamar dan menuju dapur, tetapi Bi Mira menghampiri dan membawa nampan berisi makanan.

"Non, ini makanannya, kata Tuan, pasti setetelah bangun non lpar," kata Bi Mira.

Papa? Kok tahu kalau aku tadi tidur, batin Amanda

"Oh iya, Bibi lupa, pas Bibi mau beresin kamar Non. Bibi liat Tuan ada di kamar Non, dari yang Bibi lihat mata tuan berkaca-kaca mengatakan sesuatu sambil mengelus kepala Non," lanjut bi Mira.

"Sesuatu apa? Apa, Bi? Tanya Amanda.

"Kalau iti, sih, Bibi nggak dengar jelas, Non. Tapi yang sempat Bibi dengar. Tuan bilang. Maafin Papa yang udah gagal jadi ayah yang baik," itu aja Non.

Mendengar perkataan Bibi, hati Amanda merasa senang, dodi yang sekarang masih seperti dulu. Masih memiliki sipat penyayang.

"Non, meskipun sekarang Tuan berubah, tapi Tuan masih sayang sama Non, Tuan lakuin iti semua jika di depan Nyonya, berlaku kasar sama Non jika di depan Nyonya , tapi di dalam hati Tuan, dia sangat sayang sama Non,"

Bi mira tahu jika Dodi masih memiliki perasaan sayang terhadap putrinya ini. Tetapi, dia hanya kecewa dengan kejadian masa lalu.

avataravatar
Next chapter