1 I'm Felina

Suara deturan hujan dan hembusan angin menembus pori-pori Felina yang sedang asik menikmati pemandangan itu dari balik jendela.

Duduk santai sambil menikmati cemilan yang sudah dia sediakan memanglah sangat sempurna bagi Felina saat ini.

"Yah....habis deh gue masih lapar juga" Felina mengerutu kesal dengan apa yang sekarang terjadi.

Dilihatnya dari luar, hujan tidak begitu deras hingga akhirnya niat Felina untuk membeli cemilan diminimarket datang sendirinya.

Padahal tubuhnya yang gemuk tidak mengurungkan niatnya untuk tetap makan karena hidup cuma sekali jadi nikmatilah.

Felina menggambil uang jajan yang sudah disediakan oleh orang tua nya sebelum pergi bekerja.

Memakai mantel dan sepatu boot sudah selesaib dia pakai lalu keluar dari rumah dan segera pergi.

Sepanjang jalan Felina tampak gembira dengan hujan yang membasahi seluruh sudut kota dan orang-orang sekitar.

Hingga akhirnya minimarket terdekat sudah terlihat dan Felina segera mempercepat jalannya untuk segera sampai di lokasi.

"Hey buntal" panggilan seseorang dari balik minimarket menghilangkan niat Felina untuk membeli snak dan mementingkan orang yang memanggil dirinya dengan sebutan yang sudah familiar ditelinganya.

"Maaf yah...nama gue Felina Moisture analyzer bukan Buntal jadi kalau mau kenalan disapa dengan sopan" sindir Felina membuat senyuman sipelaku terlihat begitu jelas.

"Kan emang iya lo tuh gendut...ngak malu apa sama diri sendiri" ucap Cewek berbaju kemeja oversize dengan balutan cardy twiss abu-abu.

Dia, Evelyn Weslina cewek seksi yang selalu menjadi incaran para cogan disekolahnya. Mereka satu sekolah tapi tidak pernah berteman melainkan Evelyn ilfeel berteman dengan cewek gendut yang sekarang ada didepan matanya.

"Yah gue tahu lo tuh memang seksi tapi sayang udah ngak...ops nanti gue keceplosan lagi...bye" Felina mendada lalu segera masuk tanpa peduli dengan wajah Evelyn yang sudah merah padam menahan amarah.

"iiiiihhh...awas ajah Lo yah GEMBUL"

teriakan Evelyn membuat sudut pandang orang mengarah kepadanya membuat rasa malu serta kesal bercampur aduk.

šŸŒ šŸŒ šŸŒ 

Hari Minggu telah usai dengan digantinya hari Senin dimana ucapara pagi akan dimulai disekolah.

Felina yang masih berada dikantin menikmati duniawi nya tidak memperdulikan sahabat nya yang sudah mencari dia kemana-mana.

"FELIII!!!!"

Dan panjang umur, tepatnya kedua sahabatnya datang dengan wajah yang murung,menatap tajam Felina yang sedang santai menyantap mie bakso dengan segelas jus.

Felina hanya menatap sesaat lalu fokus pada santapan nya tanpa sepatah kata pun.

"Iiihh...gue capek tahu, kami cari Lo kemana-mana" Rena duduk didepan Felina begitu juga dengan Naila yang sudah memesan duluan minuman dan segera menenguk minuman itu sampai habis.

"Siapa yang nyuruh lo nyariin gue?ngak ada kan... lagian Lo kan tahu gue selalu ada dikantin" ucap Felina yang mendapat tatapan yang tidak bisa dimengerti olehnya.

"Serah lah Fel...oh iya Lo udah tahu informasi yang sekarang ini lagi viral banget" Naila mengubah pembicaraan.

"apa?Evelyn pacaran ama cogan lagi? dah basi dan udah biasa"ucap Felina membuat wajah Naila seketika cemberut.

"Bukan lah keles...alay banget dah, hari ini tuh kita bakal kedatangan siswa dan itu tuh cogan" ucapan Naila membuat telinga Rena naik semeter tapi tidak dengan Felina.

"What??serius Lo?ahkkk...bisa dong diembat" semua arah mata menuju kearah Rena saat suara yang begitu histeris terdengar jelas oleh area kantin ini.

Tapi dia tidak peduli karena yang lebih diutamakan adalah Cogan dan cogan sampai kiamat pun Rena tidak pernah bosan mendengar kata cogan dalam hidupnya.

Kring....kring....

Suara alunan lonceng berbunyi membuat Felina dan siswa yang lain segera bersiap-siap untuk upacara.

"Yah...topi gue tinggal dikelas dong" Felina lupa membawa topi dan mengharuskan dirinya untuk segera pergi kekelas mau tidak mau.

"Yaudah kami duluan yah Fel...entar pak Dodi ngamuk lagi" ucap Rena yang langsung diiya kan oleh Felina.

Tanpa pikir panjang, Felina segera berlari semampunya walau nyatanya lari dia bagaikan berjalan ditaman yang indah, sangat santai.

Sampainya dikelas Felina langsung menyambar tasnya yang tergeletak diatas meja dan mencari topi kalau tidak Pak Dodi akan mengamuk jika siswanya tidak memakai pakaian yang lengkap.

"Aduh...topi gue kemana sih..pliss jangan bilang gue lupa bawa jangan sampek deh" Felina mencari topi kesana kemari berharap ada topi yang tertinggal dikelasnya.

Nihil,tidak ada satupun topi ada dikelas Felina bahkan topi yang kucil dan kotorpun tidak terlihat sama sekali.

Pasrah?itulah yang sekarang akan dilakukan Felina. Menerima hukuman dari pak Dodi dan mendengar ocehannya selama satu tahun.mungkin.

Felina berjalan lesuh menatap siswa yang sebagian sudah berbaris rapi dan ada juga yang masih mengobrol.

"Lu ngak bawa topi?" Tiba-tiba seorang siswa dari arah belakang Felina datang dan menanyakan sesuatu yang Felina memang sedang alami.

"Ngak...."Felina tidak terlalu merespon laki-laki itu dan segera berlari kecil karena sebentar lagi upacara akan dimulai.

"Tunggu...." Cowok itu berlari mendahului Felina dan menghalang perjalanan Felina.

"Apaan!...."

"Nih topi gue...lu gue kasih pinjam tapi jangan lecet dan jangan rusak" ucap cowok itu yang membuat Felina ternganga.

Belum ada sejarahnya cowok setampan dia meminjam barang kepada Felina bahkan sekecil debu saja tidak.

"Lu pasti ada maunya kan? ngaku Lo" Felina tidak percaya dan menolak pinjaman itu.

"Gue hanya mau kenalan ama lu itu ajah ngak lebih...bye" cowok itu menarik tangan Felina dan langsung memberikan topi lalu pergi begitu ajah.

"Woy....gue ngak butuh....lu pake apaan...cih" cowok itu tidak menggubris Felina ataupun berbalik badan.

Tapi ada baiknya Felina tidak akan dihukum oleh Pak Dodi dan mendengar ceramah nya saat selesai upacara.

"Tunggu...gue kagak pernah liat tuh cowok...bodo amat yang penting gue kagak dihukum..iye...iye iye" Felina pergi menuju kelapangan dengan gaya yang tidak karuan.

Semua orang memandang dirinya seperti orang yang baru saja mendapat hadiah istimewa dari seseorang.

Upacara dimulai dan berlangsung sampai satu jam lebih membuat rasa kebosanan serta rasa capek muncul pada Felina.

šŸŒ šŸŒ šŸŒ 

"Huhu...kasihan banget sih dia..huhu" Naila masuk kekelas saat upacara selesai. Dengan wajah yang tidak bisa diartikan Naila mendatangi tempat duduk Felina yang sekarang bersama dengan Rena.

"Lu napa dah Nal...baru upacara muka lu kayak orang minta makan" Rena yang menatap Naila bersedih dan memberi sahabatnya itu duduk disampingnya.

"Kalian tahu ngak...kalau cogan yang gue bilang itu lagi dihukum sama pak Dodi gegara tuh cogan kagak bawa topi...kan kasihan tahu dia kepanasan pasti capek juga...iii sebel deh ama pak Dodi" Naila geram serta kesal dengan apa yang dilihat nya dilapangan tadi.

Melihat siswa baru itu dihukum oleh guru killer membuat rasa kesal dan sedih bercampur aduk dengan rata.

"Yaelah...alay" sindir Felina dan tidak ingin ikut campur urusan cogan itu.

"What??oh baby sweet dia dihukum?ama pak Dodi? Ngak bisa dibiarin tuh pasti cogan aku kecapekan" Rena membela pendapat Naila membuat rasa muak pada Felina semakin naik drastis.

Tapi apa boleh buat kedua sahabatnya itu memang pencinta COGAN bahkan cogan diluar sekolah ajah pengen diembat terus.

"Iya...kan sebel jadinya" tingkat kesedihan Naila semakin bertambah jika obrolan mereka semakin dalam lagi.

"WOY BUK YANTI DATANG!!!!!"

Teriakan dari ketua kelas membuat aktivitas mereka terhenti dan kembali kemeja masing-masing termasuk Naila dan Rena.

Felina? Dia duduk sendiri ditengah belakang,sengaja biar adem terus bukan karena tidak ada yang ingin duduk dekat dirinya.

Buk Yanti datang bertepatan dengan seorang siswa yang mengekor kearahnya hingga akhirnya bisikan kecil terdengar oleh Felina.

"Tunggu...itukan cowok yang ngasih topi dia kegue...mati deh gue" Felina menatap dalam-dalam cowok yang super ganteng dan idaman cewek banget,banget dan banget.

"Selamat pagi anak-anak hari ini kita kedatangan siswa tampan...silakan perkenalkan dirimu ganteng" ucap Buk Yanti dengan kata-kata rayuan yang membuat pria itu sedikit risih.

"Ehem...kenalin nama gue Vansa Anggara lu semua bisa manggil gue apaan yang penting jangan aneh-aneh" Vansa,dialah cowok yang meminjamkan topinya pada Felina.

Dengan senyuman yang super manis Felina bisa mengartikan bahwa Vansa bakal jadi cowok tertampan disekolahnya dan bakal mengalahkan ketampanan Reino.

Reino adalah cowok tertampan disekolahnya tapi untuk kehadiran Vansa mungkin tidak lagi.

"Baiklah Vansa kamu boleh duduk disamping....." Buk Yanti menatap satu persatu bangku yang kosong dan akhirnya berhenti ditempat duduk dibelakang tengah tepatnya disamping Felina.

"Kamu duduk disamping Felina" ucapan Buk Yanti mendapat tatapan histeris dari Felina.

"Oh..oke buk" Vansa menatap Felina dan tersenyum lalu segera melangkah menuju bangku barunya tersebut.

"Mati gue..."

"Buk....Vansa duduk disini ajah deh biar ganteng nya kelihatan" ucap salah seorang siswi.

"Oh...gue ngak papa kok duduk dibelakang sama Eli...."

"Eli?what emang lu pikir gue Eli Sugigi apa!"

"Oh...." Siswi itu mengalah dan menatap kecut Felina yang bergaya bodo amat dengan kehadiran Vansa saat itu.

Sampai nya dibangku Vansa mengulurkan tangannya kepada Felina.

"Gue ngak butuh perkenalan..." Ucap Felina membuat semua orang disini ingin tertawa.

"Gue ngak ngajak kenalan... maksud gue mana topi yang udah gue pinjem ke elo"

Skatmat.

Semua orang menatap mereka berdua saat ucapan Vansa terdengar begitu perih dan ingin mencabik Felina sekarang.

"Hah?"

Walau Felina adalah cewek bodo amat tapi tetap saja dia memiliki rasa malu apalagi saat ini semua orang tengah menatap dirinya lekat.

"Oh.. tunggu" Felina mengotak-atik tasnya dan mendapat benda tersebut lalu memberikannya pada Vansa.

Setelah menerima topinya,Vansa segera duduk dan tersenyum pada Felina.

"Gue malu banget suerr.....!"

avataravatar
Next chapter